4 Laporan Fadli Zon ke polisi selama masa pilpres
Merdeka.com - Selama pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, tak dipungkiri suhu politik makin memanas. Penyebabnya, pada pilpres kali ini hanya terdapat dua jagoan capres yang mati-matian bertarung untuk memperebutkan kursi presiden selanjutnya, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).
Kedua tim sukses dari masing-masing kubu juga bekerja keras untuk meraih simpati masyarakat. Bahkan menepis kampanye hitam (black campaign) yang tak kunjung habis menyerang.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon adalah salah satunya. Fadli Zon yang juga sebagai tim sukses Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa ini termasuk sosok yang getol menaikkan citra Prabowo sejak awal pemilu dimulai. Bahkan tak jarang juga sering kelepasan menjelek-jelekkan kubu Jokowi dan Jusuf Kalla .
-
Kenapa Prabowo berziarah ke Banyumas? 'Saya kan keturunan Banyumas. Sudah adat kita, tradisi kita, kalau kita berziarah ke sana. Kita tengok leluhur kita dengan datang ke pemakamannya,' kata Prabowo dikutip dari Liputan6.com.
-
Siapa ajudan Prabowo yang sedang jadi sorotan? Rizky Irmansyah, ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki tubuh yang tinggi tegap dan diisukan memiliki masalah dengan Nikita Mirzani
-
Siapa ajudan Prabowo yang jadi sorotan? Teddy adalah ajudan pribadi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo berziarah ke Banyumas? Pada tahun 2018 sendiri, Prabowo sempat melakukan ziarah ke makam leluhurnya di Dawuhan.
-
Apa yang dikatakan Prabowo tentang orang yang mengunjungi Hambalang? 'Saya ke Hambalang 20 tahun lalu ngeri dulu itu gak ada apa-apa kalau ada orang yang mau ke Hambalang dia itu benar-benar mau jadi teman saya,' ucapnya.
-
Siapa yang menjenguk Prabowo Subianto? Ada tamu istimewa yang lantas memberi perhatian kepada sang jenderal Kopassus. Ada Presiden Jokowi hingga belum lama ini Titiek Soeharto.
Nah, namun dalam praktiknya kali ini Fadli justru merasa geram. Dia tak terima serangan-serangan negatif terus menyerang Prabowo, termasuk dirinya. Fadli pun tak segan untuk membawanya ke ranah hukum untuk melaporkan kasus-kasus yang dianggap sudah menjatuhkannya.
Fadli sejak awal Juli lalu tampak rajin mengunjungi Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Sedikitnya ada sekitar empat kasus yang ingin diselesaikannya di institusi kepolisian.
Apa saja laporan-laporan Fadli Zon ke polisi selama pilpres? Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com, Selasa (15/7):
Laporkan Tribunnews.com karena dituduh bagi-bagi uang
Fadli Zon datang ke Bareskrim Mabes Polri bersama pengacaranya Mahendradatta. Fadli ingin melaporkan harian online Tribunnews.com kepada polisi karena dianggap sudah menyebar fitnah."Di Tribunnews itu Fadli Zon di Semarang bagi-bagi uang. Tidak ada, kita tidak pernah, ini fitnah tapi disebarkan. Sebagai kejelasan hukum kita laporkan," terang Fadli Zon di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (7/7).Sementara itu Mahendradatta menilai jika Tribunnews.com tidak mengonfirmasi hal tersebut kepada Fadli Zon . Sehingga prinsip cover both side-nya hilang. Oleh karena itu soal etika jurnalistik ini, rencananya akan dilaporkan Fadli ke Dewan Pers."Kita mencari keadilan jangan seolah-olah pihak satu yang jadi korban, kita juga korban," jelas Fadli.Fadli menjelaskan bahwa aksi bagi-bagi duit saat itu tidaklah benar. Dia memberi uang karena kasihan pada seorang anak dan pengemis."Saya keluarkan Rp 150 ribu buat beli buku enggak ada yang lain dan Pengemis Rp 100. Masa harus saya omongkan, kesannya riya (pamer)," tambah Fadli.
Laporkan Metro TV
Fadli Zon ternyata bukan hanya melaporkan media online tribunnews.com, ke Mabes Polri. Dia juga melaporkan stasiun MetroTV karena dianggap telah melakukan fitnah lainnya."MetroTV juga menyiarkan fitnah wawancara Allan Nairn tanpa melalui konfirmasi, apalagi menggunakan wartawan asing yang tidak jelas asal usulnya," kata Fadli Zon di Bareskrim Polri, Senin (7/7).Namun untuk pelaporan MetroTV, terlebih dahulu pihaknya akan melapor ke KPI dan Dewan Pers. Baru kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan fitnah."Penyiaran masalahnya kalau kami masukan ke sini (Bareskrim) akan masuk UU pers, ini strategi saja," tambah Mahendradatta, kuasa hukum yang mendampingi Fadli.
Laporkan jurnalis AS Allan Nairn ke Bareskrim
Sekretaris pemenangan tim Prabowo - Hatta Fadli Zon kembali datang ke Bareskrim Mabes Polri. Kali ini laporan yang akan dilayangkan Fadli Zon dialamatkan khusus kepada jurnalis AS, Allan Nairn."Dia lakukan kampanye hitam, dia WNA datang ke sini seenaknya dan mau ikut campur, kita laporkan kita ingin usut dia, di sini apa sebagai turis atau tugas jurnalistik," kata Fadli Zon di Bareskrim Polri.Selain Nairn, tim Prabowo juga melaporkan kampanye hitam yang menyerang kubunya. Hampir serupa dengan kampanye hitam yang menyerang Jokowi, kebanyakan kampanye hitam yang berupa selebaran dan buku saku ini, juga menyinggung SARA dan disebarkan di masjid-masjid."Seperti Al-Kazoeb propaganda hitam, sampah ini kami sampaikan untuk diusut. Ini tidak hanya terjadi pada pihak lain, pihak kita jauh lebih banyak dan lebih masif, " terang Fadli.Baik Allan maupun selebaran tersebut tidak dilaporkan atas pasal pidana pemilu. Keduanya dilaporkan atas pelanggaran KUHP pasal 310 dan 311(fitnah dan pencemaran nama baik) serta pasal 156 (penyebaran kebencian).
Laporkan Akbar Faizal, Burhanudin Muhtadi dan Denny JA
Laporan demi laporan mengalir deras ke Bareskrim Polri pasca pencoblosan pada 9 Juli lalu. Setelah laporan dari Serikat Pengacara Rakyat kepada Burhanudin Muhtadi, Senin (14/7), Sekretaris tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fadli Zon kembali mendatangi Bareskrim Mabes Polri.Tak tanggung tanggung, Fadli melaporkan tiga orang sekaligus yaitu Akbar Faizal, Burhanudin Muhtadi dan Denny JA.Akbar Faizal dituding menyebut Joko Widodo sebagai presiden saat deklarasi di Tugu Proklamasi beberapa waktu lalu. Hal ini, menurut Fadli, memicu pelanggaran ketertiban umum."Bahkan menjurus ke arah makar karena presiden saat ini Susilo Bambang Yudhoyono, kita laporkan ini sebagai suatu bentuk mencari keadilan hukum," kata Fadli Zon.Sementara Denny JA dan Burhanudin Muhtadi dianggap memancing kekisruhan politik dengan hitung cepat versi mereka."Mereka penyebab dari adanya pengumuman itu. Karena dianggap telah selesai, juga pernyataan KPU salah kalau hasilnya tidak sesuai dengan quick count," tandas Fadli lagi.Sebagai bukti kubu Prabowo membawa CD dan rekaman deklarasi di Tugu Proklamasi yang menyebut Jokowi sebagai presiden. "Dia menyebutkan sebanyak lima kali," tegas Fadli.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fadil menantang Aiman untuk datang ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaJika ada temuan dugaan tindak pidana yang terjadi, maka ditingkatkan statusnya dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaAda tiga laporan dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dengan terlapor Rocky Gerung yang dilimpahkan Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil mengkonfirmasi ada enam laporan yang masuk
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil, dalam rapat, menanggapi soal kabar hoaks yang disampaikan oleh Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaICW berharap jajaran Polda Metro Jaya tak ragu memeriksa mantan Kapolda Sumatera Selatan itu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 16 catatan yang berhasil dikumpulkan oleh kubu Prabowo Gibran.
Baca SelengkapnyaKabaharkam Komjen Fadil Imran menantang Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Aiman Witjaksono buka-bukaan soal adanya aparat tidak netral di Pemilu 202
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh ICW saat menyurati Kapolri 100 harinya Firli Bahuri yang tidak kunjung ditahan setelah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi memperhatikan fakta persidangan SYL yang mengakui ada aliran dana suap Rp1,3 miliar kepada Firli.
Baca Selengkapnya