Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Pahlawan Kemanusiaan 2018, Korbankan Nyawa Demi Tolong Orang Lain

4 Pahlawan Kemanusiaan 2018, Korbankan Nyawa Demi Tolong Orang Lain pahlawan kemanusiaan 2018. ©2018 Istimewa

Merdeka.com - So that others may live, atau agar yang lain dapat hidup. Itulah semboyan tim elite penyelamat dunia. Selama 2018, bencana silih berganti terjadi di Indonesia merenggut ribuan korban jiwa. Dari sudut-sudut penugasan, terselip kisah heroik manusia yang rela berkorban nyawa untuk yang lain.

Apa yang mereka lakukan melampaui panggilan tugas. Yang mereka korbankan adalah hal terbaik yang dipunyai manusia. Kehidupan itu sendiri.

Sedikitnya ada empat orang yang layak disebut sebagai pahlawan kemanusiaan tahun 2018 di Indonesia. Inilah sosok mereka:

Anthonius Gunawan Agung

Anthonius Gunawan Agung adalah personel yang bertugas di Tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie tanggal 28 September 2018 lalu. Sebelum gempa terjadi, Agung sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Agung telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.

Personel AirNav lainnya segera turun saat gempa terjadi. Namun Agung belum dapat turun karena pesawat belum take-off. Dia menunggu pesawat Batik hingga lepas landas dengan selamat. Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat. Dia akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower lantai 4, akibatnya mengalami patah kaki.

Personel AirNav di Palu membawa Agung ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam. AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Agung menghembuskan nafas terakhirnya sebelum helikopter sampai.

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia memberikan kenaikan pangkat luar biasa dua tingkat atas jasa Agung.

Syachrul Anto

Syachrul Anto, seorang penyelam yang meninggal dunia dalam misi kemanusiaan mengevakuasi Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dia gugur karena dekompresi pada 22 November 2018 lalu.Komandan Tim SAR Kolonel Laut (P) Isswarto menyebut Anto menyelam lebih lama dari para penyelam lainnya. Seharusnya penyelaman pencarian korban Lion Air berakhir pada pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat. Namun, Anto masih berada di bawah laut hingga pukul 16.30 WIB.Anto memang cukup aktif dalam misi kemanusiaan. Pada tahun 2015 lalu, Anto juga ikut dalam misi mencari korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Sebelum menjalankan misi untuk Lion Air, Anto baru saja pulang dari Palu membantu korban gempa dan tsunami.Anto juga terdaftar dalam Yayasan Terumbu Rupa yang mengkampanyekan peduli terumbu karang saat traveling. Kabar kematiannya disambut ucapan bela sungkawa dari seluruh masyarakat Indonesia.

Zulhadi & Afni Fastabiq Strata Utama

Relawan PMI bernama Zulhadi (34) gugur saat membantu korban gempa Lombok pada Kamis siang, 9 Agustus 2018. Saat itu, gempa susulan bermagnitudo 6,2 kembali menggoyang Lombok pada pukul 12.25 WIB.

Relawan PMI yang sudah mengabdi selama 15 tahun itu meninggal akibat terjatuh dari truk yang mengangkut logistik untuk korban gempa di Lombok Utara.Saat gempa susulan terjadi, Zulhadi bersama sopir sedang mengantarkan bantuan logistik dari Markas PMI di Mataram, NTB. Rute yang ditempuh saat itu adalah melalui jalur Senggigi yang berkelok-kelok.Gempa yang terjadi membuat truk oleng dan Zulhadi terjatuh. Sopir yang bersamanya menemukan ia sudah tak sadarkan diri. Relawan PMI itu kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa. Namun Zulhadi mengembuskan nafas terakhirnya.Lalu ada Afni Fastabiq Strata Utama (24) yang meninggal karena kelelahan tanggal 24 Agustus 2018. Tata bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan bergabung dalam Tim WASH (Water Sanitation Hygiene) PMI untuk bertugas selama 1 bulan di Lombok. Sehari-harinya, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara. Air menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi pengungsi.

Malam itu dia tertidur di Posko. Saat dibangunkan kawan-kawannya, pria yang dipanggil Tata ini ternyata sudah meninggal. Diduga karena kelelahan.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30  Kata-kata Ucapan Selamat Hari Donor Darah Sedunia, Cocok Dibagikan di Media Sosial
30 Kata-kata Ucapan Selamat Hari Donor Darah Sedunia, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Setiap tahun, pada tanggal 14 Juni, dunia merayakan Hari Donor Darah Sedunia sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada para pendonor darah.

Baca Selengkapnya
35 Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Perawat Internasional, Penuh Makna Mendalam
35 Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Perawat Internasional, Penuh Makna Mendalam

Kata-kata ucapan selamat Hari Perawat Internasional memiliki makna yang sangat penting untuk menghargai para tenaga medis.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kehidupan Prajurit TNI Pengabdian dan Pengorbanan bagi Bangsa
Prabowo: Kehidupan Prajurit TNI Pengabdian dan Pengorbanan bagi Bangsa

Jalan kehidupan dan pengabdian seorang TNI adalah hal yang mulia

Baca Selengkapnya
Kisah Wanita Sendirian Besarkan 6 Anak Laki-Lakinya, Sudah Dewasa Jadi TNI, Brimob hingga Satpol PP
Kisah Wanita Sendirian Besarkan 6 Anak Laki-Lakinya, Sudah Dewasa Jadi TNI, Brimob hingga Satpol PP

Ayah mereka meninggal pada tahun 2008. Dan sang ibu harus membesarkan mereka sendiri.

Baca Selengkapnya