Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Bulan Ada 300 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Anak di Kaltim, Samarinda Teratas

5 Bulan Ada 300 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Anak di Kaltim, Samarinda Teratas Demo kekerasan perempuan. ©2013 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mencatat provinsi Kalimantan Timur memiliki sekitar 300-an kasus berkaitan PPA sejak awal 2021. Ibu kota provinsi di Samarinda, menempati posisi teratas kasus terbanyak.

Satgas Kementerian PPA Wilayah Kalimantan Timur melaporkan, ratusan kasus itu terjadi selama 5 bulan terakhir hingga Mei 2021. Tren kasus pun naik setiap bulannya.

"Kaltim memang di luar 10 besar nasional. Tapi kita jangan kendor mengantisipasi terjadinya kasus berkaitan PPA. Harus jadi perhatian serius karena berkaitan masa depan anak," kata Koordinator Satgas Kementerian PPA Wilayah Kalimantan Timur Adji Suwignyo, kepada merdeka.com, Sabtu (5/6) sore.

Kota Samarinda terang Adji, berada di posisi pertama kasus terbanyak soal PPA. Disusul dua kabupaten lain yakni Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. Disayangkan, perhatian dinas terkait di daerah soal PPA masih minim.

"Ada kasus PPA yang sampai ke ranah hukum. Ada juga dibawa ke rehabilitasi sosial. Paling penting adalah psikis anak untuk masa depannya. Ditelaah lagi, kasus PPA paling menonjol adalah pelecehan seksual. Baik itu orang dewasa, bahkan orang terdekat anak," ungkap Adji.

Masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan belajar di rumah melalui fasilitas belajar daring, turut berperan menjadi penyumbang tingginya kasus PPA. "Awal mula kasus PPA berawal dari media sosial, dan grup instant messenger. Ya, anak menjadi korban medsos,” ungkap Adji.

“Belajar di rumah, kemungkinan anak tidak diawasi bermain medsos justru semakin besar. Orangtua umumnya kurang paham medsos. Lebih pintar anaknya (mengakses informasi teknologi) ketimbang orangtuanya,” jelas Adji.

Memang lanjut Adji, media sosial jadi cara siswa untuk belajar daring. "Tapi setelah itu digunakan untuk mengakses yang lain mengarah kepada kegiatan negatif. Di situ lemahnya pengawasan orangtua. Kasus PPA tren naik tiap bulannya. Anak melakukan giat positif di rumah lebih kecil. Lebih banyak kegiatan di luar rumah. Begitu kondisinya,” sebut Adji.

“Alasan terbesar adalah mengerjakan tugas sekolah. Setelah ngumpul dengan teman, bukan cuma tugas sekolah yang dikerjakan tapi hal lainnya mengarah ke hal negatif. Dan ini didominasi murid SD hingga SMP. Di antaranya, kasus yang pernah saya tangani siswa SMP menjual temannya (ke pria hidung belang)," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT

Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya
Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi
Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi

Tindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Data Komnas Perempuan: Setiap Jam, 3 Wanita Indonesia jadi Korban KDRT di Rumahnya Sendiri
Data Komnas Perempuan: Setiap Jam, 3 Wanita Indonesia jadi Korban KDRT di Rumahnya Sendiri

Setidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.

Baca Selengkapnya
KemenPPPA: Januari - Agustus 2023 Ada 1.352 Anak Diputus Pidana Pokok
KemenPPPA: Januari - Agustus 2023 Ada 1.352 Anak Diputus Pidana Pokok

Nahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya
Data KPAI: Ada 262 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Pelaku Ibu Kandung
Data KPAI: Ada 262 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Pelaku Ibu Kandung

Kawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.

Baca Selengkapnya
Judi Online Jadi Pemicu Kasus KDRT di Bekasi
Judi Online Jadi Pemicu Kasus KDRT di Bekasi

Anak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya

KemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan

Baca Selengkapnya
Derita ART di Indonesia, Kekerasan Seksual hingga Gaji Tidak Dibayar
Derita ART di Indonesia, Kekerasan Seksual hingga Gaji Tidak Dibayar

Kasus dengan jam kerja yang lebih panjang juga banyak dialami oleh para pekerja rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Baca Selengkapnya
Polri Catat 199 Aksi KKB Papua Sepanjang 2023, 146 Orang Jadi Korban
Polri Catat 199 Aksi KKB Papua Sepanjang 2023, 146 Orang Jadi Korban

Terdapat 199 aksi KKB, Sedangkan untuk aksi KKP tahun 2023 terdapat 234 aksi

Baca Selengkapnya
Memutus Rantai Kasus Bullying di Indonesia
Memutus Rantai Kasus Bullying di Indonesia

Kasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.

Baca Selengkapnya