7 Murid SD di Kutai Timur keracunan, polisi segel penjualan permen
Merdeka.com - Polisi bergerak cepat menyelidiki peristiwa keracunan yang menimpa tujuh murid SD, di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sampel permen yang dikonsumsi para murid, diuji di laboratorium. Selain itu, polisi juga menyegel penjualan permen sebelum keluar hasil laboratorium.
Tujuh murid SD, Rabu (9/8) kemarin, keracunan usai mengonsumsi permen. Mereka mengalami pusing, keringat dingin, hingga muntah-muntah, dan segera dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk penanganan medis.
Para guru yang panik, segera mengamankan permen, yang diproduksi dari Guangdong, Tiongkok. Permen berbentuk tengkorak, dengan rasa strawberry.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Apa yang terjadi pada permen karet setelah ditelan? 'Prosesnya memakan waktu sekitar 40 jam, sama seperti makanan lainnya, untuk melewati sistem pencernaan dan dikeluarkan melalui tinja,' ungkap Zumpano dalam wawancaranya dengan Live Science pada Rabu, (3/7/2024).
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
"Kalau dari kemasannya, permen keras berperisa stroberi, dengan masa expired 18 Desember 2018," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (10/8).
Aparat Polres Kutai Timur, segera ke lokasi kejadian, untuk melakukan penyelidikan dugaan tujuh murid SD itu keracunan permen.
"Ya, masih diselidiki Polres Kutai Timur ya," ujar Ade.
Dikonfirmasi merdeka.com secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Andika Dharma Sena menerangkan, saat ini, personelnya tengah melakukan uji sampel permen di laboratorium.
"Dilangkahkan penyelidikan, dan hari ini kami periksakan di lab Balai Besar POM di Samarinsa, mencari tahu kandungan permen itu," kata Andika.
"Untuk sementara, penjualannya dan peredarannya kita segel, berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan. Sampai nanti diketahui hasil laboratorium," ujar Andika.
"Kalau hasilnya nanti ternyata mengandung bahan berbahaya, ya ditarik dari peredaran. Kalau hasilnya kandungannya aman, ya tidak masalah," tambah Andika.
Menurutnya, polisi tidak akan terburu-buru menyimpulkan dugaan keracunan. "Lihat dulu hasil laboratorium. Sebab, dari tujuh orang murid yang mual-mual, dua di antaranya memang sudah sakit," demikian Andika. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaKe tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca Selengkapnya