95 Rumah di Karawang terendam banjir
Merdeka.com - Banjir yang menerjang sejumlah daerah di Karawang, Jawa Barat menyebabkan puluhan rumah terendam. Tingginya curah hujan di daerah tersebut membuat air sungai meluap.
"Sesuai pendataan sementara, hingga kini sudah ada 95 rumah yang dilanda banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Banuara Nadeak di Karawang, Rabu (7/2).
Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Karawang terjadi sejak Selasa (6/2) malam. Penyebabnya, curah hujan cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir hingga mengakibatkan air sungai meluap.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
Menurut dia, sebanyak 95 rumah yang hingga kini dilanda banjir di antaranya di Dusun Gulampok, Desa Srijaya, Kecamatan Tirtajaya. Di desa ini terdapat 43 rumah yang terkena banjir dengan ketinggian air 40-50 centimeter.
"Walaupun banjir, ratusan warga korban banjir belum mengungsi, dan masih bertahan di rumahnya," kata dia.
Daerah lain yang dilanda banjir ialah Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Di desa ini banjir merendam 27 rumah yang dihuni sekitar 120 jiwa.
"Banjir di Desa Karangligar ini terjadi akibat tingginya curah hujan, dan arus balik aliran sungai Cidawolong, karena pertemuan aliran sungai Cibeet dan Citarum," kata dia.
Daerah lain yang dilanda banjir ialah Dusun Ciwelut, Desa Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta. Di desa ini ada 25 rumah yang terendam banjir.
Ia menyatakan, warga korban banjir di sejumlah daerah sekitar Karawang itu belum seluruhnya mengungsi. Mereka ada yang masih bertahan di rumahnya.
"Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada, karena curah hujan masih cukup tinggi. Jika memerlukan bantuan, silakan menyampaikan pengajuan," kata Banuara. Dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnya