Ahmadinejad dan Hamid Karzai hadiri Bali Democracy Forum

Merdeka.com - Penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) V 2012 yang telah memasuki tahun kelima diikuti oleh 83 negara, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya diikuti oleh kurang lebih 40 negara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard dan Lee Myung-bak akan memimpin forum yang akan dilaksanakan selama dua hari itu.

Forum tersebut juga dihadiri Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, PM Timor Leste Xanana Gusmao, PM Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Thailand Yingluck Shinawatra, dan PM Papua Nugini Peter O'Neill.

Selain para kepala negara/pemerintahan, sekitar 24 Menlu, Komisioner HAM PBB Navanethem Pillay, dan Anggota Kongres AS Jim Mc Dermott juga hadir pada BDF V 2012 kali ini.

BDF I 2008 hanya dihadiri oleh empat kepala negara/pemerintahan dari 32 negara dan 8 peninjau, BDF II 2009 dihadiri 35 negara dan 13 peninjau. BDF III 2010 dihadiri 44 negara partisipan dan 27 peninjau. Sedangkan tahun lalu, BDF dihadiri 7 kepala negara/pemerintahan dari 40 negara partisipan dan 45 peninjau.

"Saat pertama kali BDF digelar tahun 2009 lalu, kurang lebih sebanyak 40 negara yang mengikutinya, namun dalam penyelenggaraan kelimanya tahun ini, jumlah negara yang berpartisipasi meningkat menjadi 83 negara," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pidato laporan BDF V di Nusa Dua, Bali, Kamis dikutip antara.

Marty mengatakan, peningkatan jumlah negara yang mengikuti forum yang telah digelar selama lima tahun terakhir itu, dikarenakan pertimbangan akan demokrasi dan pemerintahan yang baik semakin relevan pada tahun 2011 lalu.

"Selain itu, kami juga merasa bangga bahwa BDF V 2012 kali ini juga dihadiri oleh 11 orang pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak," tambah Marty.

Dalam BDF V 2012 kali ini, sebanyak 1243 delegasi dari 83 negara dan organisasi internasional hadir untuk mengikuti forum yang bertemakan Memajukan Demokrasi dalam Taraf Global: Bagaimana Upaya Pemerintah Demokratis Dunia untuk Berkontribusi terhadap Keamanan dan Perdamainan Internasional, Pertumbuhan Ekonomi, serta Penegakan HAM itu. (mdk/tts)