Akankah batas usia 40 tahun caketum Ansor bakal bikin ricuh kongres?
Merdeka.com - Salah satu syarat maju sebagai calon ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah batasan usia maksimal 40 tahun. Hal itu berdasar AD/RT Nahdlatul Ulama (NU) yang menyatakan batasan usia maksimal ketua Ansor dan organisasi kepemudaan di bawah naungan NU lainnya adalah 40 tahun.
Masalah batasan usia ini, pada Kongres GP Ansor XIV di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 2011 silam sempat memicu kericuhan. Bahkan para pendukung calon kala itu nyaris adu jotos. Hasil kongres Ansor di Surabaya tersebut dimenangkan oleh Nusron Wahid yang waktu itu berumur 37 tahun.
Akankah masalah batasan usia itu kembali mengguncang Kongres Ansor kali ini? Semua serba mungkin mengingat pembahasan tata tertib baru dibahas malam ini.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Dimana Serangan Umum Surakarta berlangsung? Pertempuran yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Bila melihat profil usia sejumlah nama bakal calon yang namanya mencuat, sepertinya cuma Dhohir Faris (Politisi Gerindra) dan Hery Haryanto Azumi (Mantan Ketua Umum PMII) yang lolos syarat batas usia maksimal. Dhohir Faris yang juga menantu Gus Dur itu berumur 36 tahun (lahir 11 April 1979).
Sementara Hery Haryanto Azumi berumur 38 tahun (lahir 29 April 1977). Adapun Yaqut Cholil Coumas atau Gus Yaqut kini berusia 40 tahun lebih 10 bulan (lahir 14 Januari 1975). Sementara Kiai Abdussalam Sochib atau Gus Salam, berusia sekitar 40 tahun.
"Isu batasan usia calon ketua umum itu memang sensitif. Tapi masalah itu tergantung forum nanti," kata Sekretaris Pimpinan Pusat GP Ansor Fatkhul Maskur kepada merdeka.com, di sela Kongres Ansor XV di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/11) malam.
Masalah lain, sistem pemilihan ketua umum menggunakan mekanisme musyawarah untuk mufakat juga belum sepenuhnya diterima peserta kongres. Sistem ini baru akan dibahas dalam pembahasan tata tertib kongres malam ini.
Musyawarah mufakat ini, sama dengan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang dipakai dalam pemilihan ketua umum PBNU dalam Muktamar di Jombang beberapa waktu lalu. Dalam sistem ini, para pengurus cabang akan memilih sebelas perwakilan yang akan menjadi anggota tim formatur.
Tim inilah yang akan bermusyawarah menunjuk siapa ketua umum GP Ansor berikutnya menggantikan Nusron Wahid.
Di sisi lain, meskipun sebelas anggota tim formatur tersebut belum dibentuk, ternyata sudah muncul pernyataan dari Pengurus PP GP Ansor yang menyebut Gus Yaqut sudah pasti menang dan jadi ketua umum, sementara Dhohir Faris jadi wakil ketua umum.
"Settingan-nya seperti itu. Itu pasti sudah. Meskipun tim formaturnya belum dibentuk," kata Pengurus PP GP Ansor Imam Ma'ruf kepada merdeka.com.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaringan masyarakat sipil di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Malioboro. Aksi ini dilakukan merespon syarat pencalonan kepala daerah Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan Rapimnas menjadi ajang konsolidasi kader terlebih menjelang Pilkada Serentak 2024
Baca Selengkapnya"MK membuka peluang politik dinasti," kata Bivitri Susanti.
Baca SelengkapnyaRapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar 2024, digelar di Jakarta Convention Center.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi menyatakan, Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menyimpang dari fungsinya.
Baca SelengkapnyaDampak buruk yang bisa terjadi jika Baleg DPR RI menganulir putusan MK soal UU Pilkada, massa bisa turun ke jalan.
Baca SelengkapnyaSahabat Ganjar menghormati putusan MK tersebut dan mengakui bahwa putusan tersebut bersifat binding (mengikat) dan final.
Baca SelengkapnyaTiti menegaskan bahwa putusan MK tidak boleh disimpangi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKonsolidasi masih berlangsung hingga malam ini. Apakah akan ada rencana aksi, belum diketahui.
Baca SelengkapnyaSecara sederhana, maka seseorang yang belum mencapai umur 40 tahun dapat mencalonkan menjadi capres-cawapres, namun telah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Baca Selengkapnya