Akibat Kerusuhan di Wamena, 50 Perantau Dipulangkan ke Bima NTB
Merdeka.com - Sebanyak 50 perantau asal Nusa Tenggara Barat dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bima. Mereka sebelumnya mengungsi ke Jayapura, Papua, pascakerusuhan di Wamena.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Sosial NTB, Amir yang saat ini berada di Sentani, Jayapura, mengatakan 50 orang warga NTB diberangkatkan pada Minggu pagi (6/10) sekitar pukul 07.45 WIT menggunakan pesawat komersil via Makassar menuju Bima.
"Rombongan pengungsi asal NTB dipulangkan menggunakan Lion Air JT 795 dengan jumlah pengungsi mencapai 50 orang yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Bima," ujarnya dilansir dari Antara, Minggu (6/10).
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
-
Siapa yang pulang kampung? Yasmine pulang ke Malaysia itu persetujuan kami berdua.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
Ia menjelaskan, seluruh proses pemulangan para pengungsi terbilang lancar karena perhatian yang begitu besar dari Pemerintah Kabupaten Bima, Pemerintah Provinsi NTB, dan seluruh elemen masyarakat Bima di Jayapura, termasuk para petugas di Bandara.
"Mereka adalah putra-putra NTB yang ditugaskan oleh kesatuannya di Bandara Sentani. Alhamdulillah mereka hadir dan bertugas untuk NTB walaupun tidak di wilayah NTB," tambahnya.
Amir menyampaikan, keberangkatan para pengungsi asal Bima ini sempat tersendat. Karena di saat yang sama, ada rombongan pengungsi dari provinsi lain, sekitar 20 orang yang ketinggalan pesawat.
Lebih lanjut, Amir menegaskan kemudahan dan kelancaran proses pemulangan pengungsi asal NTB ini juga merupakan peran penting dari Yonif 751 Sentani, yang mengerahkan sejumlah armada pengangkutan pengungsi dari posko ke bandara.
Sebelumnya, pada Jumat sore (4/10) sebanyak 8 orang pengungsi asal NTB sudah lebih dulu dipulangkan ke kampung halamannya dari Jayapura.
Kedatangan mereka disambut langsung Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, T. Wismaningsih Drajadiah bersama Kepala Kesbangpoldagri PNTB H. Muhammad Rum dan dari pihak Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah, di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Kepala Dinas Sosial Wismaningsih Drajadiah, dalam keterangannya mengatakan pemulangan 8 orang warga NTB dari Wamena, Papua, merupakan tahap pertama yang dilakukan pemerintah, berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Sebelumnya telah ada pula 30 orang yang pulang secara mandiri atau dijemput keluarga.
Dijelaskannya, masih ada 77 orang dari Kabupaten Bima yang belum pulang, kemudian 4 orang dari Kabupaten Sumbawa, dan 3 orang dari Kabupaten Dompu. Sehingga total semua yang mau pulang sebanyak 105 orang.
Sedangkan 55 orang warga NTB di Papua tidak pulang, karena dalam keadaan aman. Mereka adalah petugas negara yang berprofesi sebagai TNI, Polri dan ASN di Wamena, Papua. Mereka merupakan orang-orang yang ikut membantu dalam proses pengamanan dan pemulangan warga NTB.
Ia menjelaskan, dari total 105 orang yang pulang tersebut adalah masyarakat biasa. Dengan demikian sisa warga NTB yang akan pulang menjadi 97 dan masih berada di Wamena.
Mereka yang tersisa tersebut akan dipulangkan pada tahap kedua yakni pada Minggu sebanyak 50 orang. Sedangkan hari senin sebanyak 27 orang dan diperkirakan lagi sekitar 10 orang menunggu giliran untuk dipulangkan, karena baru Sabtu sore bisa turun dari Wamena.
Wismaningsih memastikan, bahwa semua warga NTB di Wamena, Papua, dalam kondisi baik dan sehat. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaWarga PNG ini berharap bisa menetap di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaKepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang kelima.
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca Selengkapnya