Aktivis Dakwah: Pemuda Kristen Papua banyak ikut amankan Lebaran
Merdeka.com - Terkait dengan peristiwa pembakaran musala di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, pada Jumat pagi kemarin, Aktivis Dakwah Papua Ustaz Abdul Wahab mengatakan daerah Tolikara memang rawan konflik. Misalnya, konflik antar suku sama-sama kristen, konflik karena pilkada dan sebagainya.
"Apalagi di Tolikara pemberontak Organisasi Papua Merdeka juga eksis," kata Abdul Wahab via telepon, Sabtu (18/07).
Abdul Wahab menjelaskan, konflik yang terjadi di Tolikara menjadi berita nasional karena kebetulan melibatkan antara muslim dan kristen. Padahal untuk daerah selain Tolikara di Papua cukup aman. "Bahkan pemuda-pemuda kristen juga banyak yang ikut berpartisipasi mengamankan Hari Raya Idul Fitri."
-
Siapa yang bertanggung jawab memakmurkan masjid? Memakmurkan masjid bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan komitmen, usaha, dan kreativitas dari seluruh jamaah.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Kenapa Wahabi menghancurkan tempat suci? Pada awalnya aliran ini terbentuk, Abdul Wahhab bersama beberapa pengikutnya menghancurkan tempat-tempat suci, karena menurutnya semua itu bukanlah objek pemujaan yang pantas.
-
Apa yang terjadi pada Masjid Batabuah? Sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya. Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang melakukan khitbah? Jika tertarik, terdapat kata-kata melamar wanita Islam yang sopan dan penuh makna bijak bisa menjadi rekomendasi Anda.
Tokoh-tokoh agama, dia melanjutkan, baik Islam maupun Kristen juga menyayangkan terjadinya insiden Tolikara tersebut dan meminta agar kedua belah pihak tidak terprovokasi dengan berita-berita yang beredar di media-media.
"Tokoh-tokoh agama baik Islam maupun Kristen menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak yang berwajib untuk mengusut masalah tersebut," ujarnya.
Di Papua, Abdul Wahab mengimbuhkan, memang ada kelompok radikal Kristen (Gereja Injil di Indonesia) yang menyebarkan brosur provokatif terkait kasus Tolikara ini. "Jangankan masjid atau musala, gereja yang tidak sepaham dengan kristen aliran GIDI ini juga akan dirobohkan."
"Bahkan mereka memaksa Kristen aliran lain untuk ikut gabung dengan mereka," kata Abdul Wahab menegaskan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Baca SelengkapnyaPolri merangkul tokoh agama dalam upaya menjaga kondusifitas dan keamanan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.
Baca Selengkapnya"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.
Baca SelengkapnyaPemerintah menilai ormas keagamaan memiliki kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi umat.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca SelengkapnyaBakar batu adalah kegiatan sosial yang mengedepankan kerukunan dan gotong royong layaknya kerja bakti di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf Amin, dalam skala yang lebih kecil, setiap pulau di Indonesia memiliki keragaman masing-masing dalam wilayah, salah satunya Papua.
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaPara personel dikerahkan untuk pengamanan TPS di tanggal 14 Februari
Baca SelengkapnyaSalah satu lokasi yang dituju adalah Klenteng Cetiya Setia Dharma
Baca Selengkapnya