Alasan Khalifah Umar Larang Pejabat Berbisnis, Masih Relevan Setelah 1.300 Tahun
Merdeka.com - Khalifah Umar bin Abdul Azis dari Dinasti Umayyah dikenal karena kejujuran dan kesederhanaannya. Dia seorang yang zuhud dan dikenal sebagai salah satu contoh pemimpin terbaik dalam sejarah peradaban islam.
Saat dilantik menjadi Khalifah tahun 717, Umar bin Abdul Azis baru berusia 37 tahun. Usia yang masih sangat muda mengingat wilayah kekuasaan Bani Umayyah sangat luas kala itu.
Reformasi di berbagai bidang segera dijalankan oleh Umar. ketika dilantik sebagai Khalifah, dia menjual seluruh kekayaannya dan disumbangkan ke Baitul Mal. Dia juga mengembalikan tanah rakyat yang dulu dirampas oleh pemerintah tanpa sebab. Umar memotong gajinya sendiri, sehingga lebih rendah dari kebanyakan masyarakat di negerinya itu.
-
Apa yang dimaksud dengan pemimpin yang baik menurut Islam? Pemimpin harus memiliki akhlak yang baik dan takwa kepada Allah. Ini termasuk kejujuran, integritas, dan komitmen untuk menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan ajaran Islam.
-
Siapa saja Nabi Ulul Azmi? Ada lima nabi dan rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi, yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.
-
Siapa saja nabi dan rasul Ulul Azmi? Terdapat lima nabi dan rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi, yaitu sebagai berikut: Nabi Nuh AS Nabi Ibrahim AS Nabi Musa AS Nabi Isa AS Nabi Muhammad SAW
-
Siapa saja nabi yang mendapat gelar ulul azmi? Ada lima nabi dan rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi, yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.
-
Kenapa Ulul Azmi istimewa? Ketabahan dan kesabaran yang dimiliki para nabi dan rasul Ulul Azmi menjadi sifat spesial yang patut diteladani oleh seluruh umat manusia. Bukan hanya itu, para nabi dan rasul Ulul Azmi juga diberikan berbagai macam mukjizat oleh Allah. Mukjizat ini menunjukkan kebesaran Allah Tuhan pemilik alam semesta dan seluruh isinya.
-
Apa arti dari "Ulul Azmi"? Nabi Nuh, Musa, Ibrahim, Isa, dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
Dia juga menjalankan reformasi di bidang ekonomi, pertanian dan hukum. Menggaji hakim di atas profesi lain agar bersikap adil, dan melarang keras suap. Pejabat tak lagi memiliki kekuasaan mutlak untuk merampas atau menghukum rakyat jelata.
Khalifah Umar bin Abdul Azis pun mengeluarkan kebijakan agar para pejabat dilarang berdagang dan berbisnis. Dia menulis surat menegaskan aturan tersebut. Sang Khalifah takut bisnis dan jabatan akan bercampur baur.
Kisah ini disarikan dari buku 10 Kunci Rezeki ala Sahabat Rasulullah yang ditulis Fauziah Rachmawati dan diterbitkan Qibla, PT Bhuwana Ilmu Populer (BIP) tahun 2015.
"Seorang Imam (pemimpin Negara) tidak pantas untuk berdagang. Begitu pula tidak halal bagi seorang gubernur untuk berdagang di dalam wilayah kekuasannya. Karena seorang Amir bila dia berdagang, dia akan mudah melakukan monopoli dan membenarkan perbuatan yang merusak negara. Sekalipun dia berusaha keras untuk tidak berbuat demikian."
Walau sudah berlalu lebih dari 1.300 tahun, rasanya alasan itu masih relevan hingga hari ini. Di belahan dunia mana pun.
Rakyat Hidup Sejahtera
Kepemimpinan Umar bin Abdul Azis tak lama. Namun kurang dari tiga tahun itu, berhasil menorehkan kesejahteraan untuk rakyatnya.
Yahya Ibnu Said yang diutus ke Afrika Utara untuk membagikan zakat, menulis tak ada orang miskin di kawasan tersebut . Dia pun bingung pada siapa zakat ini diserahkan.
Afrika Utara saat itu adalah wilayah yang sangat jauh dari pusat kekuasaan Sang Khalifah di Damaskus. Namun kesejahteraan tetap dirasakan di sana.
Uang itu kemudian digunakan Yahya untuk memerdekakan beberapa orang hamba sahaya di sana.
Kesederhanaan Sang Pemimpin
Di pusat kekuasaan, Khalifah Umar bin Abdul Azis dan keluarganya hidup sangat sederhana. Dia menolak tinggal di istana dan memilih tinggal di rumahnya yang sederhana.
Dalam buku Sejarah Daulah Umawiyah dan Abbasiyah yang diterbitkan oleh penerbit Ummul Quro Jakarta tahun 2016 dituliskan saat itu Sang Khalifah cuma punya sehelai baju yang sederhana. Dicucinya setiap hari Jumat sehingga kadang belum sepenuhnya kering.
Ada cerita lain. Suatu hari Sang Khalifah ingin makan anggur. Lalu dia bertanya pada istrinya, Fatimah, apa masih punya uang dirham? Dijawab tidak.
"Apa kita masih punya uang tembaga?" lanjut Sang Khalifah. Uang tembaga nilainya kira-kira seperdelapan dirham.
Ternyata sekadar uang tembaga atau uang receh pun tak ada. Lalu sang istri bertanya pada Khalifah Umar.
"Engkau adalah Amirul Mukminin, tapi tak ada uang untuk membeli anggur?" katanya.
Jawaban Sang Khalifah penuh hikmah. "Perkara ini lebih ringan daripada kelak kita nanti menghadapi belenggu di neraka jahanam."
Tidak satu sen pun dia mau mengambil uang kas negara untuk kepentingan pribadi. Semoga kisah ini bisa menginspirasi para pemimpin.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habib Umar bin Hafidz baru saja datang ke Tanah Air sekaligus memberikan ilmu terkait akidah keislamannya.
Baca SelengkapnyaMungkin kah dinasti politik terjadi dan menjadi sesuatu hal yang dianjurkan dalam kepemimpinan Rasulullah dan para khilafah agama Islam?
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti jejak dan cara dagang Rasulullah, kita tidak hanya memperoleh keuntungan di dunia, tetapi juga meraih ridha Allah SWT di akhirat.
Baca SelengkapnyaSunan Kudus merupakan salah seorang tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa yang sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaKata-kata Ali bin Abi Thalib ini bisa menjadi sumber inspirasi.
Baca SelengkapnyaNatsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaDoa serah terima jabatan merupakan bagian dari suatu upacara resmi di mana tanggung jawab dan wewenang dari pejabat lama dialihkan kepada pejabat baru.
Baca SelengkapnyaCara berdagang ala Rasulullah merupakan contoh yang patut dicontoh bagi umat Islam dalam menjalankan bisnis atau usaha.
Baca SelengkapnyaSosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaMasyrakat diimbau tidak golput pada Pilpres dan Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua MK Anwar Usman menjawab opini publik tentang istilah 'Mahkamah Keluarga'.
Baca SelengkapnyaDalam Islam, pemilihan pemimpin adalah proses yang sangat penting dan harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sesuai dengan prinsip syariah.
Baca Selengkapnya