Alasan Polisi Tak Periksa Kejiwaan WS Meski Telantarkan Istri Sakit hingga Kurus Kering, Berkutu & Meninggal
Penyidik memandang belum perlu dilakukan tes kejiwaan tersangka WS karena masih bisa menjawab pertanyaan dengan baik.

Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Palembang masih memeriksa tersangka WS (25). WS menjadi tersangka atas kelalaian dan menelantarkan istrinya, CN (26), yang terbaring sakit hingga akhirnya tewas.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkapkan, penyidik memandang belum perlu dilakukan tes kejiwaan tersangka. Sebab tersangka masih dapat menjawab setiap pertanyaan penyidik. Sejauh ini kejiwaan tersangka dinilai masih normal.
"Tes kejiwaan belum ada karena kita melihat tersangka stabil," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Kamis (30/1).
Polisi menilai tindakan tersangka menelantarkan istrinya diduga karena belum cukup dewasa. WS kini berusia 25 tahun dan memiliki seorang anak. Sehingga WS tidak memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi keluarganya.
"Mungkin karena belum dewasa, belum memahami rasa empati terhadap istrinya sendiri yang sedang sakit," kata Harryo.
Selama korban terbaring karena sakit parah, tersangka juga enggan menghubungi atau meminta bantuan keluarga istrinya. Itu karena dia merasa bisa mengurus sendiri tanpa pertolongan orang terdekat meski akhirnya berujung petaka.
"Seolah ingin sendiri dan bisa mengatasinya tetapi tidak mampu. Dia juga baru bilang ke tetangga di saat menit-menit terakhir istrinya, di situ kita lihat unsur kelalaian dan penelantaran," kata Harryo.