Alasan tak suka, ayah dan anak bunuh seorang santri di Bogor
Merdeka.com - Satu keluarga terdiri dari ayah, anak, dan empat orang yang masih berstatus kerabat, melakukan pembunuhan terhadap seorang santri bernama Asep (27).
Kepada polisi, para pelaku yang masing-masing berinisial HS, AM, AR, UD, JL, dan BS, ini mengaku telah merencanakan pembunuhan tersebut.
Sejauh ini, motif pembunuhan berencana itu didasari ketidaksukaan para pelaku terhadap korban. Korban diketahui menjalin hubungan dengan gadis berinisial L, anak dari HS.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
Kepala Polres Bogor, Ajun Komisaris Besar AM Dicky, mengatakan otak dari pembunuhan itu adalah HS. Sementara, pelaku lainnya berperan membantu HS menghabisi nyawa korban.
Dicky mengungkapkan, kasus pembunuhan itu berawal dari temuan jasad korban di tepi jalan Kampung Mekarsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.
Di jasad korban, ketika itu, banyak ditemukan sejumlah luka di bagian kepala dan dada.
"Otak pelakunya itu HS. Melalui handphone milik L (anak HS), korban dipancing untuk bertemu. Kemudian korban dibunuh menggunakan martil lalu membuang jasadnya ke tepi jalan," ungkap Dicky, di Mapolres Bogor, Jumat (12/10/2018).
Dicky melanjutkan, pelaku HS tidak setuju hubungan asmara antara putrinya dengan korban. HS pun mengajak anak laki-lakinya, AM, dan juga empat kerabatnya. Pembunuhan itu kemudian direncanakan.
"Mereka (pelaku) juga menduga bahwa korban sudah menyetubuhi L," kata Dicky.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu. Pelaku ternyata remaja usia 17 tahun inisial ND.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, kedua pelaku tertangkap tangan mencuri uang ayahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca Selengkapnya