Analisis Kawalan Ketat Brimob ke Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Persidangan
Merdeka.com - Sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua alias Brigadir J tengah bergulir sejak Senin (17/10) lalu di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dalam sidang tersebut menghadirkan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ku'at Maruf, Ricky Rizal, dan Richard Eliezer. Serta terdakwa perkara Obstruction of Justice (OOJ) atau perintangan penyidikan Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Arif Rahman, Baiquni, Chuck Putranto, serta Irfan Widyanto.
Sejak awal persidangan tampak para terdakwa kerap dijaga ketat oleh korps brimob dengan senjata lengkap mulai dari kedatangan, masuk ke ruangan sidang utama, hingga kepulangannya. Terlebih terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi penjagaannya seolah lebih ketat daripada terdakwa lain.
Alih-alih alasan keamanan merupakan tugas jaksa untuk menghadirkan para terdakwa serta saksi ke panggung persidangan dengan aman.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Dimana Brimob konvoi di depan gedung Kejagung? Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu. Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
-
Kenapa konvoi Brimob di depan Kejagung diduga sensitif? 'Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,' tambahnya.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
"Tugas jaksa itu menghadirkan saksi-saksi dan terdakwa didepan persidangan, tentu keamanan yang dihadirkan dengan bantuan Polisi adalah hal yang lumrah kita laksanakan," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum ( Kapuspenkum ) Kejaksaan Agung ( Kejagung ) Ketut Sumedana saat dihubungi merdeka.com, Selasa (8/11).
Menurut Ketut, untuk penjagaan terhadap para terdakwa dan saksi diakuinya memang hal yang lumrah. Namun untuk seberapa ketat penjagaan hanya untuk mitigasi belaka dengan potensi keamanan.
"Untuk antisipasikan tidak masalah, apalagi ini perkara sangat menarik perhatian publik," katanya.
Sementara itu, Pengamat Kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS) Bambang Rukminto berpandangan bahwa kekuasaan Ferdy Sambo masih menaruh bekas yang kuat di institusi kepolisian. Terlebih jabatannya yang kalai itu ada Kadiv Propam yang merupakan polisinya polisi.
Ia menilai adanya keamanan yang ketat untuk FS dan PC justru menimbulkan persepsi masyarakat adanya perbedaan perlakuan antara terdakwa lainnya.
"Harusnya perlakuan tersebut tidak ditunjukan karena bagaimana pun juga ini kan terkait dengan persepsi publik kepada pengakan hukum yang kemudian mereka dibedakan dengan terdakwa yang lain.
Imbas dari bentuk perbedaan perlakuan tidak hanya diinstitusi pengadilan, namun juga di kepolisian. Seperti diketahui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah berupaya untuk mengembalikan Marwah nama baik kepolisian.
"Fakta yang tampak kan seperti itu. Kita kan melihat fakta - fakta yang terlihat saja mengapa terdakwa lain tidak sama dengan Sambo," ucap Bambang.
Pihak yang turut dipertanyakan kata Pengamat ISESS itu adalah pihak Jaksa serta Panitera. Diibaratkan sebaga Event Orginezer (EO) namun dalam bentuk persidangan.
"Kalau EO nya ini tidak bisa berikan kesaksian yang dipersepsi sebagai bentuk keadilan ya akan susah dan akibatnya yang muncul adalah kontra produktif dengan membangun citra dengan peradilan yang objektif dan adil," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemindahan para terpidana kasus Duren Tiga itu dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo Cs dijebloskan ke Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSambo tampak memakai kemeja hitam dengan gaya rambut klimis
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dihukum seumur hidup usai kasasinya dikabulkan oleh Mahkamah Agung atas kasus pembunuhan Brigadir J.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaKonvoi patroli oleh anggota kepolisian di mana pun berada itu merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana mengatakan, kalau kejadian tersebut telah dilaporkan kepada antara pimpinan kedua lembaga
Baca SelengkapnyaPuspom TNI meningkatkan pengamanan di Gedung Kejagung setelah Jampidsus Febrie Adriansyah diduga dikuntit anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKetut tidak menjelaskan lebih lanjut terkait detail dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca Selengkapnya