Anggota DPR Kunker ke KEK Sei Mangkei, Cek Serapan Tenaga Kerja dan Dampak Ekonomi untuk Warga
Bane Ingin KEK Sei Mangkei harus bisa menyerap tenaga kerja dari kabupaten/kota terdekat di Sumatera Utara
Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara. Dalam kunker ini. Bane ingin meninjau potensi yang dimiliki KEK tersebut dan memastikan memberi dampak perekonomian untuk masyarakat sekitar.
“Saya ingin tahu berapa banyak tenaga kerja yang terserap dari Simalungun, Siantar, Batubara, dan Asahan, sebagai lokasi terdekat? Ada enggak kemitraan di sini yang terbangun dengan pengusaha lokal?” ungkap Bane, di KEK Sei Mangkei, Simalungun, Senin (23/12/2024).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menuturkan, KEK Sei Mangkei harus bisa menyerap tenaga kerja dari kabupaten/kota terdekat di Sumatera Utara. Selain itu, Bane juga mendorong perusahaan dalam KEK Sei Mangkei harus ikut menjalankan tanggung jawab pada peningkatan sumber daya masyarakat sekitar.
“Saya setuju bahwa tenaga kerja harus memiliki skill, tapi perusahaan juga harus punya tanggung jawab sosial dan kepedulian untuk melatih hingga semakin banyak masyarakat yang dapat memenuhi persyaratan keahlian untuk bekerja di KEK Sei Mangkei,” ungkapnya.
“Yang kita lakukan harus berdampak pada NKRI, pada Indonesia, itu betul. Dalam lingkup yang lebih kecil, KEK Sei Mangkei harus memberi dampak, memberi manfaat bagi kabupaten/kota sekitarnya,” sambung Bane.
5.600 Tenaga Kerja
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KINRA, Moses Situmorang, menyampaikan bahwa para pekerja di KEK Sei Mangkei didominasi masyarakat Simalungun.
“Kita sudah petakan kebutuhan tenaga kerja di sini untuk kemudian melakukan link and match, mengutamakan kawasan sekitar sini, Siantar, Simalungun, Batubara, dan Asahan,” ungkap Moses.
Saat ini, Kek Sei Mangkei telah menyerap 5.600 tenaga kerja, dan pada 2025 akan bertambah 9.000 tenaga kerja secara bertahap.
“Hasil kunker ini akan saya bawa dalam forum yang lebih besar di DPR RI bersama Menteri Perindustrian,” ucap Bane di akhir kunjungannya.
KEK Sei Mangkei beroperasi sejak 2015 dengan luas area hampir 2.000 hektare dan telah didukung infrastruktur yang baik setelah tersambung dengan Jalan Tol Trans-Sumatera, Pelabuhan Belawan, hingga Pelabuhan Kuala Tanjung.
KEK Sei Mangkei diproyeksikan menjadi pusat pengembangan industri hilir kelapa sawit dan karet berskala besar dan berkualitas internasional. Kawasan ini harus menjadi motor penggerak ekonomi daerah.