Hingga Semester 1 2024, Realisasi Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Tembus Rp205,2 Triliun
KEK ini mulai dikembangkan sejak tahun 2009 dan konsep dasar dari pengembangan KEK ini adalah bottom-up.
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencatat hingga Semester I-2024, realisasi investasi secara kumulatif senilai Rp205,2 triliun, dengan tenaga kerja secara kumulatif mencapai 132.227 orang
"Dari hasil rapat kami, terakhir rapat koordinasi nasional, diketahui bahwa secara kumulatif investasi di KEK ini sudah mencapai Rp205,2 triliun rupiah. Ini sejak tahun 2012 ya, sejak dimulainya pembangunan KEK tahun 2012 hingga semester I tahun ini sudah terkumpul Rp 205,2 triliun dan serapa tenaga kerja sudah mencapai 132.227 orang," kata Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin dalam Media session KEK, di Gedung Sekretariat Dewan Nasional KEK, Senin (22/7).
Dari capaian nilai tersebut telah ada sebanyak 22 Kawasan Ekonomi Khusus yang dikembangkan sejak tahun 2012 hingga semester I-2024.
"Saat ini sudah ada 22 KEK di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai dengan Papua," ujarnya.
Kata Rizal, KEK ini mulai dikembangkan sejak tahun 2009 dan konsep dasar dari pengembangan KEK ini adalah bottom-up.
Yakni dari wilayah yang menginisiasi pengusulan KEK diusulkan oleh badan usaha yang sebagian besar adalah pihak swasta dan juga didukung oleh Dewan Kawasan, dalam hal ini pemerintah daerah baik itu provinsi maupun kabupaten yang mengusulkan di bentuknya KEK di daerah mereka.
Kemudian melalui serangkaian proses berikutnya, usulan ini akan disampaikan kepada Sekretariat Dewan Nasional, kemudian dibahas di Dewan Nasional KEK.
Jika disetujui, maka akan disampaikan kepada Presiden untuk kemudian ditetapkan peraturan pemerintahnya, termasuk juga nanti bagaimana pembiayaannya yang akan dibebankan kepada badan usaha, badan usaha pengelola dan pembangun KEK, khususnya dalam hal ini adalah badan usaha dari sektor swasta.
Adapun Rizal menyebut, pengembangan kawasan ekonomi khusus ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya untuk wilayah-wilayah Indonesia, yang diharapkan bisa menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.