Angin Kencang Rusak Rumah dan Tempat Ibadah di Jember
Merdeka.com - Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak Jumat (6/1) pukul 06.00 WIB, merusak enam rumah warga. Tidak ada korban luka-luka akibat bencana ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember melaporkan enam rumah warga yang rusak berada di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo. Selain itu kerusakan juga terjadi pada fasilitas pendidikan dan tempat ibadah.
"Satu sekolah dan musala mengalami rusak ringan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (7/1).
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
Warga Diminta Waspada
BPBD setempat telah berkoordinasi dengan aparat desa maupun kecamatan. Mereka telah memberikan bantuan logistik kepada para keluarga terdampak.
"Angin kencang ini terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah desa," ujarnya.
Meskipun prakiraan cuaca hari ini dan lusa tidak menyebutkan adanya potensi hujan intensitas tinggi, warga diminta tetap waspada dan siap siaga terhadap bahaya hidrometeorologi. "Seperti banjir, banjir bandang dan angin kencang, selama musim hujan," katanya.
"Mengantisipasi bahaya angin kencang, Hindari berlindung di bawah pohon atau pun di sekitar papan reklame. Masyarakat dapat melakukan pencegahan dan mitigasi dengan memotong ranting-ranting pohon sekitar rumah. Warga juga melakukan pengecekan kondisi struktur atap rumah kokoh," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung menerjang alun-alun Kabupaten Jember pada Rabu (26/7/2023) siang. Warga diimbau tetap waspada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaHasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaJumat (30/6) malam, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa yang tidak berpotensi tsunami tapi harus tetap diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa Batang Berdampak sampai Pekalongan Jawa Tengah
Baca Selengkapnya