Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Aceh Bertambah Setiap Tahun

Merdeka.com - Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Aceh masih tinggi, bahkan cenderung mengalami peningkatan signifikan di tahun 2019. Bila dibandingkan 2018 lalu, angka kenaikan mencapai 77 persen. Jumlah kendaraan dua tahun terakhir ini meningkat, jadi salah satu pemicu tingginya angka kecelakaan.

Angka Laka Lantas 2018 sebanyak 2.301 kasus, mengalami kenaikan menjadi 4.052 kasus. Jumlah korban meninggal dunia turun. Pada 2018 yang meninggal dunia 747 orang, turun menjadi 731 orang. Walaupun angka turunnya tidak signifikan.

Kematian akibat Laka Lantas tidak bisa dianggap remeh. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Aceh dan Direktorat Lalu lintas Polda Aceh. Kurun waktu tujuh tahun terakhir, sejak 2013 hingga 2019 jumlah kematian akibat Laka Lantas mencapai 5319 orang.

Jumlah angka Laka Lantas di Tanah Rencong setiap tahuan naik turun. Namun angka kematian jumlah di atas angka 600 orang lebih. Angka Laka Lantas 2013 sejumlah 1.414 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 672 orang.

Mengalami peningkatan 2014 menjadi 1.509 kasus dengan korban meninggal dunia 672 orang. Jumlah itu terus mengalami peningkatan 2015 sebanyak 1.976 dan korban meninggal 821. Tahun berikutnya, 2016 kembali naik cukup signifikan mencapai 3.006 dengan jumlah korban meninggal dunia 854 orang.

Pada 2017 angka Laka Lantas turun hanya 1.948 dan korban meninggal dunia juga turun sebanyak 734 orang. Namun kembali meningkat dua tahun kemudian, yaitu 2018 sebanyak 2.301 kasus dan meninggal dunia 747 orang. Kembali naik mencapai 77 persen Laka Lantas di Serambi Mekah 2019 dengan jumlah 4.051, meskipun angka korban meninggal dunia sedikit terjadi penurunan dengan jumlah 731 orang.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Trio S Djambak menjelaskan, Laka Lantas 2019 ini mengalami peningkatan di bandingkan tahun sebelumnya. Meskipun korban meninggal dunia turun 2 persen, atau berkurang dari tahun sebelumnya sebanyak 16 orang.

"Angka kecelakaan 2019 ini naik, meskipun korban meninggal mengalami penurunan 2 persen," kata Djambak di Mapolda Aceh, Selasa (31/12).

Data Dirlantas Polda Aceh menunjukkan, korban kecelakaan lalu lintas terjadi usia 16-30 tahun 2019 dengan jumlah mencapai 2.442 orang. Kendaraan paling banyak adalah sepeda motor. Jumlah kendaraan terlibat kecelakaan 2019 sebanyak 5.934 kendaraan dan 4.961 kendaraan adalah sepeda motor.

Jumlah kendaraan di Aceh juga ikut mengalami kenaikan cukup signifikan. Pada 2018 lalu jumlah kendaraan sebanyak 526.051 unit, naik menjadi 608.548 kendaraan. Ada terjadi kenaikan jumlah kendaraan di Tanah Rencong 82.497 unit atau setara 15,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Terutama kendaraan roda dua jumlahnya terus terjadi peningkatan. Pada 2018 lalu sepeda motor sebanyak 447.280 unit naik menjadi 525.228 unit 2019. Atau naik sebanyak 77.948 unit atau setara 17,4 persen.

Begitu juga dengan mobil penumpang mengalami kenaikan sebesar 6,1 persen, bus meningkat 10,6 persen, mobil barang naik 4,3 persen dan kendaraan khusus meningkat 24,1 persen.

Berdasarkan data tersebut tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Aceh tak terlepas semakin banyak kendaraan yang dimiliki masyarakat. Selebih itu masih kurangnya kesadaran masyarakat tertib berlalu lintas, menjadi pemicu lain angka kecelakaan tinggi hingga ada korban meninggal dunia 2019 ini.

"Secara umum terjadinya peningkatan kecelakaan lalu lintas akibat bertambahnya jumlah penduduk dan kendaraan, terutama roda dua," ungkap Kapolda Aceh.

Meskipun angka pelanggaran, sebut Kapolda mengalami penurunan, pada 2018 pengemudi yang ditilang sebanyak 70.725 kasus, turun menjadi 55.535 kasus. Sedangkan teguran 2018 sebanyak 22.736 kasus turun menjadi 15.481 kasus pada 2019.

Menurut Kapolda, selama 2019 ini petugas dalam melakukan penertiban kendaraan lebih banyak diberikan peringatan dan pembinaan. Walaupun ada yang melakukan pelanggaran, petugas tidak langsung menilang, tetapi hanya sebatas mengingatkan dan mengimbau agar patuh peraturan dalam berlalu lintas.

"Selama 2019 ini petugas lebih banyak memberikan pembinaan, tidak semua ditilang, mengedepankan teguran saat penindakan pelangaran lalu lintas," ungkapnya.

Kata Kapolda, langkah yang dilakukan Dirlantas Polda Aceh untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas rutin melakukan patroli jarak jauh lintas batas. Termasuk melakukan program Saweu Sikula (berkunjung ke sekolah).

"Dengan Saweu Sikula kita memasukkan pengetahuan tentang lalu lintas pada siswa dan kurikulum sekolah," ungkapnya.