Anjing Pelacak Terluka Cari Korban Longsor, Kapolda Sulsel Minta Mabes Kirim 4 Ekor
Merdeka.com - Seekor anjing pelacak K9 milik Direktorat Sabhara Polda Sulsel terluka usai menemukan sembilan jenazah korban longsor di Kabupaten Gowa, Sulsel. Akibatnya, satwa yang piawai mengendus keberadaan jenazah ini tidak efektif lagi bekerja.
"Hari ini ada kendala. Satwa kita ini (anjing pelacak) agak sensitif begitu luka sedikit. Dia tidak efektif lagi bekerja. Makanya kita minta empat ekor lagi ke Mabes Polri. Besok kita harapkan ada empat ekor dikirimi ke sini satwa yang punya kemampuan yang sama," kata Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Hamidin saat ditemui di lokasi longsor di Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulsel, Jumat, (25/1).
Lebih jauh dijelaskan, hari ini satu lagi korban longsor yang tertimbun ditemukan oleh anjing pelacak tersebut. Sehingga total jenazah yang ditemukan oleh satwa milik Polda Sulsel ini sejak hari pertama diturunkan ke lokasi longsor berjumlah sembilan jenazah. Tapi setelah jenazah terakhir ini ditemukan, kerja anjing pelacak tersebut tidak efektif karena ada luka.
-
Dimana anjing itu ditemukan? Saat menceritakan kepada Newsweek, dia mengenang, 'Saya bertemu anjing ini pada hari kedua, saat saya mendekati titik tertinggi di jalan setapak Punta Union pada ketinggian 4.750 meter sekitar 15.583 kaki di atas permukaan laut,' ungkap pendaki itu.
-
Dimana anjing berada? Terlihat dalam video, seeokor anjing duduk di sebuah kursi plastik dengan tenang. Sedihnya, di belakang kursinya terdapat peti mati. Diketahui, itu merupakan peti mati milik tuannya. Ia juga tampak selalu setia berada di sisi sang tuan.
-
Mengapa sisa bangkai hewan ditemukan? Dr Russel meyakini, temuan sisa bangkai hewan di sejumlah lubang itu adalah bagian dari persembahhan terhadap dewa dan dewi dari masyarakat kala itu sebagai permohonan kesuburan dan panen sukses tanaman.
-
Mengapa anjing terlihat sedih? 'Aaaaa yaampun nak telinganya sampai turun begitu, pasti sedih banget yaaa 🥺🥺🥺🥺,' tulis akun queenofhalu.'😭😭😭 gimana cara nenangin hatinya dia pasti sedih 😭,' tulis akun insinyurinsecure.
-
Bencana alam apa yang bisa dideteksi hewan? Karena kelebihan tersebut, hewan-hewan seperti kuda, sapi, domba, burung, katak, dan hiu mampu mendeteksi berbagai bencana alam seperti badai, gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.
-
Di mana anjing itu terlihat? Meskipun turis sering melakukan tur paralayang di sekitar monumen ini karena pendakian piramida dilarang, Lang mendapati pemandangan yang tak biasa di puncak piramida kuno tersebut. Mengutip NDTV, Kamis (17/10), Ia melihat seekor anjing sedang mengejar burung di puncak piramida.
Bukan hanya memantau proses pencarian jenazah di lokasi longsor tersebut, mantan Deputi III Bidang Kerja Sama Internasional di BNPT ini juga memantau proses perbaikan dan pembangunan jembatan darurat yang terputus akibat terjangan banjir. Dia bersama Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, Danyon Zipur 8/Sakti Mandra Guna, Mayor Czi Catur Witanto dan Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo.
"Personel yang kita turunkan sebanyak 450 orang lebih di antaranya dari Brimob, Dokkes Polda, tim dapur lapangan. Di sini kami bersama Pangdam, Bupati, Danren, saya kira ini bentuk kerjasama yang sangat bagus. Itu kita lihat personel sementara mengerjakan jembatan, semoga cepat selesai supaya masyarakat tidak begitu terisolir. Tinggal kita antisipasi yang di daerah atas (mencari korban)," kata Hamidin.
Sementara itu, Kasubag Humas dan Kerjasama Pemkab Gowa, Abdullah Sirajuddin dalam releasenya hari ini, Jumat, (25/1) jumlah jenazah yang ditemukan hari ini tiga titik longsor, ada empat orang.
Masing-masing Daeng Lobo, (35) warga Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Maudu, (65) warga Kelurahan Sapayya, Kecamatan Bungayya, Husni Daeng Tutu, (41) dan Nia Daniati, keduanya warga Kelurahan Sapayya yang ditemukan di pasar Sapayya.
"Dari 23 orang yang dilaporkan hilang, 9 orang sudah ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia . Masih dicari 14 orang," kata Abdullah Sirajuddin.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sat Brimob Polda Jabar juga diterjunkan dan bergabung dengan SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut saat ini tengah mengejar pelaku pembunuhan seorang kakek. Pria tua itu ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKondisinya mayat memprihatinkan. Tangan dan kaki terikat, serta kepala terbungkus karung
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaPenangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Ipda Sutarno selaku KaTim K9 Ditpolsatwa dari Korsabhara Baharkam Polri.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca Selengkapnya