Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ansor bertekad jadi basis penggerak ekonomi demi tekan kemiskinan

Ansor bertekad jadi basis penggerak ekonomi demi tekan kemiskinan Kongres GP ANSOR. ©2015 merdeka.com/mohammad taufik

Merdeka.com - Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid menekankan pentingnya warga Ansor menjadi penggerak ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dengan demikian, bangsa Indonesia bisa berdikari.

Hal itu dikatakan Nusron dalam pidato pembukaan Silaturahmi Akbar dan Kongres XV Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Pondok Pesantren Sunan Padanaran, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/11).

Hadir juga dalam acara tersebut antara lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Menko Pulhukam Luhut B Panjaitan serta tokoh nasional lainnya.

Nusron Wahid mengungkapkan, problem yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini ada tiga yakni bagaimana menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI yang masih selalu ada yang menodai, bagaimana mengatasi kemiskinan yang masih dirasakan oleh jutaan rakyat, dan bagaimana mencegah dan menindak praktik korupsi.

"Bicara kebhinekaan, selagi masih ada kekerasan atas nama agama maka itu masih menjadi tantangan kita. Bicara soal kemiskinan, kalau ada kelompok kelaparan maka itu tantangan kita bagaimana ikut mengentaskan, dan selagi masih ada korupsi, berarti masih ada yang harus dikerjakan GP Ansor," kata Nusron.

Dari tiga masalah yang harus dihadapi bangsa Indonesia tersebut, Nusron menekankan bagaimana pentingnya Ansor dan NU menjadi penggerak ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan tersebut.

Mengutip data BPS, Nusron mengungkapkan bahwa 70 persen kemiskinan di Indonesia ada di pedesaan. Tidak hanya kemiskinan di usia uzur, tetapi juga usia produktif.

"Bicara pedesaan, berarti bicara NU, bicara produktif, maka berarti bicara pemuda, bicara pemuda, maka sudah tentu bicara Ansor. Dan kalau pemudanya miskin, maka Ansor juga miskin, kalau Ansornya miskin, maka NU juga miskin, dan kalau NU miskin, maka bangsa ini juga miskin. Maka wajib hukumnya itu menjadi perjuangan Ansor," ujarnya.

Menurut Nusron, keseriusan Ansor sebagai penggerak ekonomi di pedesaan ditunjukkan dengan kebijakan mewajibkan semua cabang punya badan usaha. Jika ada cabang GP Ansor, maka hak suaranya dalam kongres akan dicabut.

"Karena Ansor harus memberikan manfaat bagi sesama. Harus menjadi penggerak ekonomi di daerah," tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Nusron juga melaporkan kepada Wapres JK bahwa saat ini GP Ansor punya 687 unit usaha gerakan ekonomi, yang asetnya mencapai Rp 3,6 triliun. Nusron menegaskan, wajah Ansor hari ini adalah wajah NU masa depan, wajah NU hari ini adalah wajah negeri ini di masa depan.

"Apa yang terjadi pada warga NU, akan berimplikasi pada Indonesia. Semakin sejahtera warga NU, maka akan semakin sejahtera Indonesia. Semakin baik Ansor, semakin baik NU, semakin baik NU, semakin baik juga Indonesia. Kalau ingin bangsa Indonesia mandiri, maka NU harus mandiri, kalau NU ingin mandiri, maka Ansor harus mandiri, harus mampu berdikari," jelasnya.

Dalam pidatonya, Nusron juga menekankan bahwa GP Ansor meyakini untuk mengentaskan kemiskinan, selain soal pendidikan, juga soal akses keuangan. Karena itulah, GP Ansor bekerja sama dengan berbagai badan keuangan dan asuransi agar warga Ansor dan NU bisa mengakses modal untuk usaha.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya dengan semangat GP Ansor di bawah kepemimpinan Nusron Wahid. Terlebih, banyak gebrakan Ansor untuk menggerakkan sektor perekonomian dengan menggandeng korporasi dan lembaga keuangan serta lembaga asuransi.

"Itulah semangat generasi muda bagaimana memajukan bangsa ini. Kita juga bangga GP Ansor tetap pada langkahnya menjaga keutuhan dan kebhinekaan bangsa ini," kata JK.

Menurut JK, upaya menggerakkan sektor perekonomian sangatlah penting dalam upaya memajukan bangsa. "Kita membutuhkan kemajuan dan kemakmuran untuk melindungi diri dan melindungi kita sesama," ujar JK.

Karena itulah, JK merasa bangga ketika Kongres GP Ansor ini dibuka dengan gerakan bidang ekonomi. Karena bidang ekonomi lah yang salah satunya bisa meningkatkan keimanan manusia. "Karena ada kalanya kemiskinan akan mendekatkan kekufuran," tukasnya.

Tantangan kebangsaan saat ini, lanjut JK, adalah bagaimana memakmurkan bangsa di tengah kemiskinan yang besar. Untuk itu, dia mendukung kerjasama GP Ansor dan lembaga keuangan agar tercipta pemerataan dan keadilan. Kepada para pimpinan lembaga keuangan yang hadir, JK juga meminta agar mereka mau menurunkan bunga bank agar rakyat yang maulai mau mengakses keuangan tidak terlalu berat bebannya untuk bisa mengembangkan usaha.

Dalam rangkaian pembukaan Silaturahmi Akbar dan Kongres XV GP Ansor dilakukan pula penyerahan Wakaf Alquran dan sumbangan renovasi tempat ibadah oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas untuk daerah terdampak musibah kebakaran lahan. Dilakukan juga penandatanganan MoU antara GP Ansor dengan sejumlah lembaga keuangan dan asuransi yakni Program Pemberdayaan Agen Keuangan dan Ekonomi berbasis Pesantren.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanggapi Kritik Anies, Repnas Tegaskan Bansos Bantu Kurangi Dampak Kesulitan Hidup
Tanggapi Kritik Anies, Repnas Tegaskan Bansos Bantu Kurangi Dampak Kesulitan Hidup

Program bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Banggar DPR Soal Orang Miskin
VIDEO: Banggar DPR Soal Orang Miskin "Jika Tak Ada, Baju Bekas Kita Tak Ada yang Beli"

Anggota Banggar DPR, Muhammad Nasir Djamil menyinggung, soal kemiskinan di Indonesia

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran
Wapres Ma'ruf Amin Kritik Pemberian Bansos, Ganjar: BLT Penting, Asal Tepat Sasaran

Ganjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.

Baca Selengkapnya
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Orang Miskin Bukan Kendaraan Politik
Said Abdullah: Orang Miskin Bukan Kendaraan Politik

Said Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser

Sri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan

Baca Selengkapnya
Sosialisasi Unit Pengumpul Zakat, Gus Ipul harap ASN Salurkan Zakat Lewat Baznas
Sosialisasi Unit Pengumpul Zakat, Gus Ipul harap ASN Salurkan Zakat Lewat Baznas

Gus Ipul membuka Sosialisasi dan pembinaan unit pengumpul zakat Pekot Pasuruan.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Kritik IKN: Masyarakat Indonesia Banyak yang Miskin, Masa Kita Buat Istana Megah
Timnas AMIN Kritik IKN: Masyarakat Indonesia Banyak yang Miskin, Masa Kita Buat Istana Megah

Sikap Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kini diikuti tim kampanyenya.

Baca Selengkapnya
Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pengamat Ekonomi INDEF Nailul Huda mengatakan, bansos menjaga daya beli masyarakat kelas miskin

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Serukan Perubahan di Desa Termiskin di Jawa Tengah
Anies Baswedan Serukan Perubahan di Desa Termiskin di Jawa Tengah

Anies mengirimkan pesan untuk bekerja mengentaskan masalah kemiskinan dan menghadirkan perubahan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Orang Miskin Tetap Miskin, Pelajari Cara Memutus Rantai Kemiskinan
Ternyata Ini Penyebab Orang Miskin Tetap Miskin, Pelajari Cara Memutus Rantai Kemiskinan

Bukan artinya orang miskin akan terus-terusan terjebak dan tidak bisa mengubah garis hidupnya.

Baca Selengkapnya
Begini Penjelasan Menko Muhadjir soal Polemik Korban Judi Online Terima Bansos: Pemahamannya Tak Utuh
Begini Penjelasan Menko Muhadjir soal Polemik Korban Judi Online Terima Bansos: Pemahamannya Tak Utuh

Menko Muhadjir klaim pemahaman soal hal tersebut tidak utuh

Baca Selengkapnya