Antisipasi Topan, Peserta Jambore Dunia Korsel Kontingen RI Dievakuasi ke Wonkwang University, Menlu: Alhamdulillah, Semua Sehat
Antisipasi dampak dari Topan Khanun. Mereka dipindahkan ke Asrama Wonkwang University.
Peserta Jambore Dunia Kontingen Indonesia di Korea Selatan sudah dievakuasi
Antisipasi Topan, Peserta Jambore Dunia Korsel Kontingen RI Dievakuasi ke Wonkwang University, Menlu: Alhamdulillah, Semua Sehat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, peserta Jambore Dunia Kontingen Indonesia di Korea Selatan sudah dievakuasi pagi tadi untuk mengantisipasi dampak dari Topan Khanun. Mereka dipindahkan ke Asrama Wonkwang University. "Mereka sudah mulai dievakuasi, jadi laporan dari Pak Dubes tadi pagi per pagi ini, kontingen Indonesia akan ditampung di Wonkwang University Dormitory yang berjarak 55 km dari Saemangeum. Jadi itu yang akan dilakukan dan proses pemindahan sudah mulai berjalan," kata Retno di Sekretariat Asean, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).
Retno mengungkapkan, tim KBRI juga sudah berada di Wonkwang University. Dia mengungkapkan, anak-anak dari kontingen RI dalam kondisi sehat.
"Dan didampingi oleh tim KBRI beberapa videonya teman-teman sudah mulai dievakuasi. Jadi teman-teman sudah mulai berproses dan anak-anak kita dalam kondisi sehat alhamdulillah, mudah-mudahan seterusnya mereka selalu sehat," kata Retno.
Retno menjelaskan, ada sekitar 40 bus yang dikerahkan untuk mengangkut para kontingen RI. Dia menyebut, evakuasi 1.500 kontingen Indonesia dilakukan secara bertahap.
"Ya bertahap lah ya dalam beberapa bus. Kemarin saya dapat informasi bahwa jumlah bus untuk kontingen Indonesia sekitar 40-an. Tapi sekali lagi bus yang diperlukan tentunya sejumlah yang dapat mengangkut seluruh anak-anak itu,"
kata Menlu Retno.
Pemerintah Korea Selatan mengevakuasi seluruh peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Saemangeum.
Wakil Menteri Bencana dan Manajemen Bencana Korea Selatan (Korsel) Kim Sung-ho mengatakan evakuasi ini merupakan arahan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol untuk mengantisipasi dampak dari Topan Khanun. "Evakuasi akan dimulai besok (8/8) pada pukul 10 pagi kepada 36 Ribu peserta dari 156 negara," tulis KBRI Seoul dalam keterangan resminya, Selasa (8/8)
Dalam proses evakuasi 36 ribu peserta, pemerintah Korsel menyiapkan sebanyak 1.000 bus untuk 156 negara. Penerjemah juga disiapkan pada setiap bus. "Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban, proses evakuasi akan dibantu oleh polisi, pemadam kebakaran dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel," ujar KBRI Seoul.
Selain itu, pemerintah Korsel menyiapkan fasilitas sebagai tempat akomodasi yang layak dan aman bagi para kontingen agar tidak terdampak topan. "Pemerintah Pusat Korea bersama pemerintah daerah tengah mempersiapkan fasilitas pemerintah dan swasta yang tidak terdampak topan sebagai tempat akomodasi para peserta yang layak dan nyaman," sambung mereka. Proses evakuasi ini akan dibahas bersama para Gubernur dan Wali kota yang dipimpin oleh Perdana Menteri Korea pada pukul 18:00 waktu Korea hari ini.
Cuaca Panas Tak Jadi Kendala Kontingen Indonesia
Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan, Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi, mengungkap, cuaca panas memang sedang melanda Negeri Gingseng. Tetapi sebagai orang yang hidup di iklim tropis, ini bukanlah tantangan besar bagi kontingen Indonesia.
"Saya berada di lapangan sejak hari pertama sampai saat ini, juga ikut tidur di tenda termasuk beberapa pimpinan kuartir nasional yang lainnya. Dari 1.500 lebih Kontingen Indonesia, yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit pun dikarenakan cedera ringan karena mengikuti kegiatan fisik dan sudah ditangani dengan baik," kata Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi, dalam keterangannya, Minggu (6/8).