Aqin, mahasiswi penderita penyakit langka di Solo meninggal
Merdeka.com - Setelah dirawat sejak 29 April lalu, Aqin Rizka Ayati (19), mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Kimia, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah yang divonis menderita penyakit langka akhirnya meninggal dunia.
Mahasiswi semester dua yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit dr Oen Solo, menghembuskan napas terakhirnya Selasa (11/6) pukul 22.25 Wib. Namun sayangnya hingga meninggal, pihak rumah sakit belum memberikan keterangan perihal jenis penyakit putri pasangan Agus Wibowo (41) dan Kinah (41) tersebut.
Menurut dokter Hindriyanto, pukul 04.30 WIB, pasien mengalami henti jantung. Tim dokter segera melakukan resusitasi jantung paru. Dokter spesialis paru tersebut mengatakan upaya resusitasi berhasil dan jantung berdetak kembali.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana ilmuwan ini meninggal? Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah. Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
"Kita lakukan resusitasi, dan berhasil. Setelah itu tekanan darah cenderung sangat rendah 60/40 sehingga kami harus bantu dengan obat untuk meningkatkan tekanan darah. Namun pukul 09.45 pasien kembali mengalami henti jantung. Kami lakukan lagi resusitasi jantung paru, berhasil dan jantung berdetak kembali. Kemudian dilakukan foto rontgen paru, ternyata terdapat infeksi paru menyeluruh," ujar Hindriyanto kepada wartawan.
Humas Rumah Sakit dr Oen Kandangsapi Solo, Ajeng Sekar Arum mengungkapkan, selama pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, meskipun sudah dibantu dengan 3 macam obat, namun tekanan darah tidak beranjak naik, atau hanya berkisar antara ±70/40.
"Pasien mengalami koma, dan tidak lagi didapatkan usaha napas. Refleks cahaya sangat minimal yang menandakan fungsi otak sudah jauh menurun," katanya.
Ajeng mengatakan, tim dokter yang merawat, yakni dr. Hindriyanto spesialis paru, dr. Yuli dan dr. Tedjo, telah memeriksa kondisi Aqin dan menyatakan bahwa kondisinya sudah sangat lemah. Pukul 22.20 WIB tekanan darah menurun hingga 33/10, detak jantung semakin melemah, dan irama jantung mulai menghilang. Pukul 22.25 WIB tidak ada aktivitas jantung sama sekali. Karena kondisi pasien sudah tidak memungkinkan, maka tidak dilakukan resusitasi jantung paru kembali. Pemeriksaan fisik pasien menunjukkan pasien sudah meninggal dunia.
"Kita nyatakan Aqin meninggal dunia di hadapan ayah dan ibunya," tandasnya.
Pihak rumah sakit juga menyampaikan, penyebab infeksi paru, karena daya tahan tubuh yang menurun, tirah baring yang lama. Selain itu, pasien juga menggunakan selang bantuan napas yang bisa mempermudah masuknya kuman, menggunakan berbagai alat medis. Kemudian pasien juga mengalami kelemahan otot napas sehingga tidak memiliki reflek batuk dan tidak bisa mengeluarkan benda asing. Ditambah diare yang berkepanjangan sehingga menimbulkan kontaminasi kulit luar.
Menurut Ajeng, pihak rumah sakit telah mengantisipasi terjadinya infeksi dengan melakukan cuci tangan, membersihkan lendir saluran napas secara berkala, fisioterapi pernapasan, pemindahan posisi pasien secara berkala.
"Kita juga telah melakukan pemasangan alat bantu secara aseptik. Penggunaan antibiotik yang didukung oleh pemeriksaan kuman. Namun upaya maksimal yang kami lakukan tak bisa menolong nyawa Aqin," pungkasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal dunia karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya
Baca SelengkapnyaAparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSelain dugaan perundungan, dr Aulia Risma juga pernah melaporkan beban kerja ke Undip namun tak direspons.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca SelengkapnyaPenghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengungkapkan awal mula dr Aulia depresi hingga diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaDitanya kondisi kesehatan korban, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaKorban kebakaran laboratorium IPB dikebumikan di Serang, Banten.
Baca Selengkapnya