Atalia Ridwan Kamil: Orang Tua Harus Jadi Teladan Anak dalam Penggunaan Gawai
Merdeka.com - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil menyatakan, orang tua harus menjadi teladan bagi anak dalam hal penggunaan gawai. Salah satunya dengan mengontrol dan membatasi anak manakala mengoperasikan gawai.
“Betul bahwa kita sebagai orang tua harus menjadi pendidik utama bagi anak-anak. Tapi, saya khawatir anak terpapar atau kecanduan gawai karena kebiasaan dan pembiaran orang tua,” kata Atalia di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Senin (21/10/19).
“Saya kira, bagaimana pembekalan penggunaan gawai yang baik, itu harus dimulai dari orang tua," imbuhnya.
-
Bagaimana orang tua bisa bantu anak belajar? Buat Anak Lebih Terlibat Melibatkan anak pada saat membeli kebutuhan belajar sehari-hari yang berhubungan dengan belajar bisa membantu. Hal ini membuat anak lebih terlibat dan tertarik untuk belajar.
-
Bagaimana cara orang tua mengajarkan anak untuk menjaga tubuh? Ajarkan anak mengenai nama dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain.
-
Bagaimana cara orangtua mengajarkan anak menjaga kebersihan? Ajarkan cara cuci tangan yang tepat agar anak bisa mencuci tangan dengan baik. Hal ini penting dilakukan terutama agar anak tidak terlanjut terbiasa berlaku jorok.
-
Siapa yang menekankan pentingnya pemahaman orang tua? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti pentingnya pemahaman orang tua dalam hal pemberian makan kepada anak untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
-
Bagaimana cara orang tua membimbing anak? Peran dalam parenting menggabungkan kelembutan seorang pengasuh, ketegasan seorang pendidik, dan cinta seorang pahlawan dalam kehidupan anak-anak.
-
Bagaimana cara bapak-bapak mengajarkan tata krama? Beberapa anak muda bahkan diminta mengambil peran langsung untuk mempraktikkan sejumlah hal. Di antaranya seperti berjalan jongkok sembari membawa hidangan, menyuguhkan makanan dengan sopan, hingga berbicara dengan bahasa yang baik.
Menurut Atalia, memperbanyak aktivitas di luar rumah menjadi salah satu cara untuk mencegah anak kecanduan gawai. Sebab, kata dia, ketertarikan anak mengoperasikan gawai karena terlalu banyak beraktivitas di dalam rumah.
Ada banyak aktivitas di luar rumah yang bermanfaat untuk anak. Selain olah raga, orang tua bisa memperkenalkan permainan tradisional Tanah Pasundan, yang penuh dengan nilai-nilai kebersamaan, kepada anaknya.
"Yang kedua adalah bagaimana kemudian anak-anak ini diberikan kegiatan yang mampu membuat mereka menjadi anak-anak yang cerdas, ceria, mereka mau bergerak, mereka sehat melalui caranya sendiri tanpa harus selalu berada di rumah dengan memainkan gawainya," ucapnya.
"Permainan tradisional perlu dikenalikan kembali. Anak-anak sekarang enggak tahu galah asin, cingciripit, ucing sumput. Oleh karenanya, ini harus didukung oleh semua pihak, baik itu keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitarnya," kata Atalia melanjutkan.
Atalia bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah memiliki cara guna membatasi penggunaan gawai oleh anak-anaknya, yakni menetapkan jadwal penggunaan gawai. Ambil contoh, saat berada di meja makan, dirinya maupun anak-anak tidak boleh mengoperasikan gawai.
"Saat bersama keluarga, kita punya kesepakatan tidak boleh ada yang pegang gawai pada saat kita ada di meja makan. Saya kira itu mejadi langkah awal mudah-mudahan semuanya menghargai momen kebersamaan itu," ucapnya.
"Alhamdulillah anak-anak saya tidak ada yang kecanduan gadget. Jadi kalau pergi lalu ketinggalan gawai, ya, tidak menjadi masalah, termasuk kalau misalnya habis baterai. Kalau anak-anak yang sudah kecanduan, mereka panik apabila gawai ketinggalan atau baterai habis," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Atalia pun mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar akan meluncurkan program bernama Sekolah Tanpa Gangguan Gawai (Setangkai). Program tersebut bertujuan agar anak-anak tidak kecanduan gawai. Pasalnya, kecanduan gawai dapat menggerus kesehatan anak, baik fisik maupun mental.
"Dalam waktu dekat di Jabar akan ada program Setangkai yang diharapkan anak-anak bisa dibatasi (dalam penggunaan gawai). Untuk waktu-waktu tertentu, termasuk program 18-21 yang mana mereka ada di meja makan tanpa gangguan gawai. Tapi mereka berkumpul, belajar, atau berdiskusi dengan keluarga," ucap Atalia mengakhiri. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua dan anak bisa punya hubungan asyik meski terpaut usia. Orang tua sebaiknya juga jadi teman curhat paling nyaman bagi anak.
Baca SelengkapnyaTips Parenting Ala Ganjar: Saya Follower Anak Sekaligus Wasit, Kalau Offside Aku Semprit
Baca SelengkapnyaMengajari anak tanggung jawab dan tidak mudah menyalahkan orang lain bisa diterapkan sejak usia dini.
Baca Selengkapnyatahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?
Baca SelengkapnyaMengenalkan habit finansial kepada anak akan memengaruhi sifat dan tingkah laku anak-anaknya ketika dewasa kelak.
Baca SelengkapnyaOrangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan yang diduga melibatkan anak dari artis dan public figure Tanah Air menjadi perhatian Ririn dan Ibnu Jamil.
Baca SelengkapnyaPerilaku anak cerminan orang tua karena anak sering kali meniru apa yang orang tua lakukan.
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaOrang tua pasti selalu ingin memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada anak-anak mereka.
Baca SelengkapnyaStimulasi berbicara bagi anak penting dilakukan untuk mencegah terjadinya speech delay.
Baca SelengkapnyaKasih sayang orangtua kepada anaknya tanpa batas dan sepanjang masa.
Baca Selengkapnya