Atap Rumah Warga Rusak Tertimpa Kursi Pelontar Pesawat Tempur yang Jatuh

merdeka.com Sekitar 4 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Atap rumah warga Jalan Sialang Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar bolong tertimpa kursi pelontar pesawat tempur jenis hawk milik TNI AU yang jatuh dan meledak. Pilot pesawat tersebut dilaporkan selamat, namun insiden itu menyebabkan tiga rumah warga rusak.

Rumah yang tertimpa kursi pelontar tersebut merupakan milik warga bernama Emwir. Beruntung tidak ada korban jiwa atas peristiwa pesawat tempur yang jatuh pada Senin (15/6) sekitar pukul 08.00 WIB tersebut.

"Tidak ada keluarga saya yang kena, karena kursi pilotnya sempat nyangkut di atap rumah mertua saya itu," ujar pria yang mengaku sebagai menantu Emwir, namun enggan menyebutkan namanya.

Orang lain juga bertanya?

Sejumlah personel TNI AU tampak berjaga di halaman rumah tersebut dan melarang jurnalis untuk masuk mengambil gambar.

Pantauan merdeka.com, suasana jatuhnya pesawat tempur milik TNI AU itu menjadi tontonan warga setempat. Pesawat mengenai sebagian rumah warga.

Kursi pelontar berjarak 25 meter dari lokasi bangkai pesawat. "Hanya kursi saja yang nyangkut di atap, tapi tak kelihatan pilotnya," katanya.

Sementara itu, Eti Marni melihat langsung saat pesawat TNI AU jatuh di Jalan Silang Indah Desa Kubang Kata Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau. Dia bersama suaminya membantu mengevakuasi pilot pesawat tempur Hawk 0209 saat mendarat di sekitaran rumahnya.

"Kami lihat pilotnya satu orang, kondisinya selamat. Dia mendarat di dekat rumah tetangga," kata Sri di lokasi.

Eti menyebut lokasi pendaratan pilot berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Sebelum kejadian dia mendengar beberapa pesawat tempur melintasi langit di atas rumahnya. Tiba-tiba dia mendengar suara ledakan keras yang mengejutkannya.

"Saya sama suami dengar suara ledakan. Kami langsung ke luar rumah," kata Eti.

Saat berada di luar rumah, dia melihat seseorang menggunakan helm dan parasut masih berada di atas udara. Lalu pilot itu mendarat tak jauh dari kediamannya.

"Suami saya tadi membantu membuka helm pilot itu. Tapi untuk membuka sabuk yang terpasang di badan pilot enggak bisa karena keras," kata Eti. (mdk/cob)