Awan Bertumpuk di Bandara Pekanbaru, Dua Pesawat Dialihkan ke Batam
Merdeka.com - Pesawat Batik Air dan Pelita gagal mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Dua penerbangan rute Jakarta tujuan Pekanbaru itu terpaksa dialihkan ke Bandara Hang Nadim, Batam karena ada gangguan penerbangan karena cuaca yang tidak bersahabat.
"Iya, tadi pagi sekitar jam 07.00 Wib hingga 08.00 Wib, terdapat 2 penerbangan yang mengalami keterlambatan pendaratan di Bandara SSK II Pekanbaru," ujar Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II, Muhammad Hendra Irawan di Pekanbaru.
Menurut Hendra, berdasarkan informasi BMKG terjadi pertumbuhan awan rendah yang menutupi landasan (broken) dengan ketinggian dasar awan 100 meter. Sehingga feasibility (jarak pandang) dari atas agak tertutup awan.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi navigasi? Cuaca yang buruk kemudian mampu memicu disorientasi pada kapal maupun pesawat yang melintas. Faktor tersebut pun telah dikaji oleh para ilmuwan melalui rekaman data cuaca, laporan media massa, laporan terkait dan cacatan-catatan lain yang justru diabaikan pada zaman dahulu.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Kenapa pesawat Batik Air mengalami gangguan listrik? 'Setelah pesawat mendarat dan diparkir di tempatnya, pemasokan tenaga listrik dari peralatan darat (ground power unit) mengalami gangguan yang tidak terduga.'
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
"Pilot memutuskan untuk melakukan penundaan pendaratan dengan divert ke Batam," ucap Hendra.
Tak ayal, kedua pesawat itu akhirnya landing di Bandara SSK II Pekanbaru pada pukul 09.46 Wib dan 10.03 Wib.
"Alhamdulillah, kedua pesawat sudah landing di Bandara SSK II pada pukul 09.46 WIB dan 10.03 Wib, seiring dengan membaiknya jarak pandang pilot. Kalau untuk jarak pandang di darat sendiri secara umum masih memenuhi standar," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaHujan deras dan angin kencang di Dubai pada Selasa (16/4) lalu telah mengakibatkan banjir bandang yang melumpuhkan Bandara Internasional Dubai.
Baca SelengkapnyaTonton video Bandara Dubai tergenang di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaPembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca SelengkapnyaRuang tunggu penumpang di bandara tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya saat dilanda hujan deras.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca Selengkapnya