Ayah & anak ikut jadi korban kecelakaan kereta & mobil di Purwodadi
Merdeka.com - Dua dari empat korban kecelakaan mobil rombongan pengantin dengan Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek jurusan Pasar Turi, Surabaya menuju ke Stasiun Gambir, Jakarta, ayah dan anak. Keduanya merupakan salah satu penumpang mobil yang membawa rombongan pengantin tersebut.
Kedua korban yang mempunyai hubungan keluarga ayah dan anak itu adalah Ikhsan Ngadikan (58) dan Bakhtiar (30) warga Dinar Mas VII Nomor 19, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Saat kejadian, kedua korban duduk satu mobil Avanza warna silver bernopol B 1937 UZQ yang dikemudikan oleh Agus Bambang (60) merupakan tetangga dekat korban yang merupakan dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip Semarang, Jawa Tengah.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Siapa yang menjadi korban kecelakaan bus? Dua korban yang duduk di bagian depan terkena benturan hebat hingga meninggal dunia.
Mobil yang ditumpanginya terseret KA Argo Bromo Anggrek CC.206.1392 yang dimasinisi Ari dan asistenya M.Agus, kemudian terseret sejauh 500 meter dan terbakar di emplasemen Stasiun Sedadi, Purwodadi.
Pramono (50) paman korban Bakhtiar mengungkapkan jika kakak iparnya Ngadikan pergi bersama satu mobil milik Agus Bambang untuk menghormati Saefullah (60) tetangga korban yang mempunyai acara 'ngunduh mantu' atau mbesan ke Purwodadi.
"Ya keponakan saya dan ayahnya satu mobil di mobil Pak Agus Bambang tetangga korban," ujar Pramono saat ditemui merdeka.com di rumah duka Sabtu (20/5).
Pramono mengaku syok dan terkejut saat mendengar keponakan dan kakaknya ikut tewas saat kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Nagrok, Kecamatan Torok, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah, itu.
Apalagi, kedua saudaranya itu, Bakhtiar dan ayahnya Ngadikan baru saja empat bulan yang lalu ibunya Siti Alfiah wafat. Yang tersisa dalam satu keluarga itu hanya Aditya, adik Bakhtiar yang saat ini masih duduk di salah satu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Ibunya Bhaktiar baru memperingati 40 hari kematianya baru kemarin. Itu kakak kandung saya. Jadi saya tidak menanyangka dan tidak tega. Ya itulah mas mungkin sudah garis hidup dan takdir yang disana," pungkas Pramono.
Saat ini beberapa warga sekitar rumah duka masih berdatangakn untuk mendoakan kedua korban di rumah duka. Hingga malam ini, jenazah kedua ayah dan anak ini belum juga datang setelah menjalani autopsi di RS Mardi Rahayu Yakum, Purwodadi.
Sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) menabrak mobil terjadi Sabtu (20/5) di perlintasan tanpa palang pintu di Kilometer 53/300 antara Stasiun Ngrombo/ Sedadi, tepatnya di Desa Nagrok, Kecamatan Torok, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah sekira pukul 10.30 WIB.
Akibat kecelakaan, empat orang tewas meninggal dunia setelah mobil Avanza bernopol B 1937 UZQ tertabrak kemudian terseret hampir 500 meter akibat ditabrak oleh KA Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya Pasar Turi menuju ke Stasiun Gambir, Jakarta.
Bahkan, saat KA Argo Bromo Anggrek dengan loko bernomor CC.206.1392 yang dimasinisi Ari dan asistenya M.Agus berhasil berhenti di Stasiun Sedadi mobil terbakar dan keempat penumpang langsung meninggal dunia.
Keempat korban itu adalah Agus Bambang (60) warga Perumahan Dinar Mas Semarang, Agus Abdullah (54) warga Ketilang Semarang, Ikhsan Ngadikan(58) warga Perumahaan Dinar Mas Semarang dan Bahtiar (30) warga Dinar Mas Semarang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga setempat lantas berhamburan usai mendengar hantaman kencang yang disebabkan truk oleng itu.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dinyatakan tewas di tempat. Saat ini, kedua korban telah dibawa ke RSCM guna autopsi.
Baca SelengkapnyaEnam orang meninggal dan dua lainnya terluka dalam kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga orang dinyatakan meninggal dunia. Lalu, dua orang penumpang mobil meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKeduanya menjadi korban dalam kecelakaan maut KM58 Tol Cikampek
Baca SelengkapnyaUsai menabrak kedua korban, mobil tersebut langsung tancap gas. Beruntung bisa dicegat driver ojol.
Baca SelengkapnyaKeduanya dikabarkan akan melangsungkan pernikahan beberapa bulan lagi. Namun rencana itu batal atas kehendak Sang Pencipta.
Baca SelengkapnyaKakak adik itu tewas saat menuju Kuningan, Jawa Barat, ditemani bibinya bernama Eva Daniawati
Baca SelengkapnyaMobil Kijang itu terseret hingga sekitar 150 meter dari titik awal tabrakan
Baca Selengkapnya