Ayah Paskibraka Aurel Temukan Bekas Luka di Kepalan Tangan Anaknya
Merdeka.com - Faried Abdurrahman mengakui adanya sejumlah luka pada anggota tubuh anaknya. Faried adalah ayah dari Aurel Qurotu Ain (16). Dia adalah calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Tangerang Selatan, yang meninggal dunia saat mengikuti tahapan pelatihan di tingkat Kota Tangsel.
"Benar ada, kepala ada bekas (luka)," katanya di kediamannya, Sabtu (3/8).
Namun begitu, Faried menyatakan, tidak akan memproses lebih jauh kasus kematian putrinya itu.
-
Apa yang terjadi pada Farida? Seorang wanita di Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap bernama Farida (50) tewas dimangsa ular piton sepanjang 5 meter. Jasadnya ditemukan dalam perut binatang melata itu.
-
Mengapa wanita itu tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman? Dari penelitian mereka, terungkap wanita tersebut mungkin sengaja tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman yang umumnya ditemukan pada masa itu, seperti perhiasan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin sang wanita memiliki pemikiran yang lebih modern dibanding suaminya.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Kenapa Atta Halilintar mengubur ari-ari anak keduanya? Atta segera mengubur ari-ari anak keduanya di lahan rumah baru untuk menghindari peristiwa yang sama.
-
Kenapa orang tua korban tidak mau restorative justice? 'Saya tidak mau, karena saya lihat videonya itu sangat sadis cara mereka pukuli anak saya. Jadi saya mau proses hukum,' tegasnya.
-
Kenapa Yaqut tidak mau cabut pernyataan nya? 'Saya sangat hormat sama beliau, tapi untuk satu hal itu ya. Untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis, mencabut itu saya enggak mau' kata Yaqut, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/10).
"Tapi secara fisik lain tidak melihat itu," tutupnya.
Sebelumnya, Faried Abdurahman sudah melihat gelagat sang anak yang berbeda dari biasa. Aurel selama ini memang memiliki tanggung jawab tinggi, terlebih kedua orangtuanya adalah pegawai ASN, dengan kesibukan tinggi.
Meski begitu, Aurel lanjut Faried, memang gemar mengikuti kegiatan diberbagai kesempatan di sekolah.
"Dia dari SMP di Al Azhar aktif di berbagai organisasi, sebenarnya orangnya kuat. Memang dari Ibunya keluarga Paskibra dan dia bertanggungjawab," jelas Faried.
Faried semula juga tidak ada firasat apapun terkait putrinya itu, dia memang beberapa kali mendengar cerita-cerita yang wajar, terkait kegiatan Pelatihan Paskibra di Tangsel.
"Ada cerita-cerita yang disampaikan ke kita juga cerita wajar. Memang agak berubah akhir-akhir ini, kita dengar Paskib di Tangsel ini melebihi porsi pelatihan Paskib sewajarnya. Padahal kami tahu porsi latihan Paskibra itu seperti apa, ini tidak wajar," ucap dia.
Aurel diketahui sudah berlatih sejak 9 Juli kemarin. Pelajar SMN Al Azhar BSD itu didaulat membawa baki bendera pusaka merah putih saat upacara HUT ke-74 RI di Lapangan Cilenggang, Tangerang Selatan.
"Keterangan orangtuanya, almarhumah pada subuh hari kejadian dari rumah sudah siap menuju lokasi pelatihan Paskibraka di Lapangan Cilenggang. Saat di rumah, Aurel terjatuh. Selanjutnya kami dapat informasi dari teman sekolahnya bahwa Aurel sudah meninggal," jelas Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel, Warta Wijaya saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (2/8).
Warta mengatakan, Aurel memang rutin berlatih sejak masa pelatihan digelar. Di matanya, Kelas XI jurusan MIPA selalu bersemangat mengikuti latihan.
"Dia salah satu anak yang paling bersemangat dan terbaik dalam menjalani latihan. Makanya almarhumah sebelumnya kita plot untuk pembawa baki bendera," katanya.
Kabar meninggalnya Aurel sempat ramai diperbincangkan karena diduga dianiaya senior semasa latihan. Terkait hal itu, Warta menegaskan tidak benar.
"Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut hoaks," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit Batalyon Reider 200 Kodam II Sriwijaya, Prada JF (23), tewas usai mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana akhirnya buka suara terkait tuduhan rekayasa kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga meminta dorongan dari DPR RI agar dilakukan ekshumasi atau pembongkaran kubur.
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaOrang tua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF dihadirkan pada gelar perkara kematian putranya yang akan dilaksanakan di Polres Bogor hari ini.
Baca Selengkapnya