Babinsa Ini Rela Gadai Motor & Sewa Alat Berat Evakuasi Trailer Bikin Macet 15 Jam
Merdeka.com - Senyum terlihat di wajah Azmiadi (49), Babinsa Sungai Dama dari Kodim 0901 Samarinda. Sebelumnya, dia terlihat begitu sibuk berjam-jam, sekaligus memikirkan cara mengevakuasi truk trailer memalang di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda. Dia sampai menggadai motornya demi menyewa alat berat.
Kisah haru itu bermula saat truk bernomor polisi N 8354 RE memuat mesin dengan berat sekitar 20 ton memalang tanjakan Jalan Otto Iskandardinata sejak pukul 02.30 Wita. Truk itu tidak kuat menanjak dan mundur. Beruntung tidak keluar badan jalan dan menimpa rumah penduduk.
Sopir truk trailer, Riski (29) dan kernetnya, Umar (26), hanya bisa pasrah di ruang kabin menunggu pertolongan proses evakuasi. Bagi warga yang iba, keduanya sempat diberi nasi bungkus oleh warga.
-
Siapa yang menyebabkan kecelakaan truk? Penetapan tersangka terhadap MI sesuai Pasal 311 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Ditlantas Polda Metro Jaya telah menetapkan pengendara sopir truk inisial MI (17) sebagai tersangka.
-
Bagaimana truk itu bisa kecelakaan? Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan pada Rabu (27/3) pagi.
-
Kenapa truk itu dihukum? 'Kita kenakan pasal 311 ayat 3 karena ini korbannya luka ringan,' ujarnya.
-
Kapan kejadian truk melawan arus terjadi? Video yang menunjukkan truk kontainer melawan arus dan menabrak beberapa kendaraan serta pejalan kaki di jalan utama Kota Tangerang, menjadi viral di media sosial, Kamis (31/10). Kejadian ini diduga berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB, di mana beberapa pengendara motor dan ojek online berusaha mengejar truk yang ugal-ugalan tersebut.
-
Bagaimana truk itu berhenti? Truk baru dapat berhenti di Tugu Adipura setelah menabrak tugu yang terletak di tengah jalan.
-
Bagaimana KA Putri Deli tabrak truk? Alhasil, tabrakan antar keduanya tidak bisa terhindarkan, bodi truk terseret hingga mengenai sebuah warung.
Pihak perusahaan pemilik trailer tidak bisa dihubungi, dan terkesan lepas tanggung jawab. Mulai dari relawan, Babinsa, kepolisian, BPBD dan warga sekitar memutar otak untuk mengevakuasi truk trailer bermuatan itu. Salah-salah, bisa keluar jalan menimpa rumah warga.
Hingga tengah hari ini tadi, ada solusi yang disepakati bersama sopir. Cara paling efektif adalah menggunakan ekskavator mendorong trailer dari belakang, dan dua Dump Truck menarik trailer. Namun saat itu belum dipikirkan biaya yang harus dikeluarkan dan siapa yang menanggungnya?
Kopka Azmiadi, Babinsa Sungai Dama, yang juga ada di lokasi menawarkan solusi. Dia rela menggadai motornya Rp10 juta untuk menjadi uang muka sewa alat berat berupa ekskavator dan trailer.
Kira-kira pukul 17.25 Wita sore ini, trailer memuat ekskavator tiba di lokasi. Kopka Azmiadi terlihat memandu operator ekskavator. Setelah diturunkan dari atas trailer, ekskavator mulai bekerja mendorong trailer bermuatan mesin itu.
Upaya itu berhasil. Trailer bisa berjalan kembali. Tetapi bisa berhenti setelah melewati tanjakan pukul 17.43 Wita. Warga dan pengguna jalan memberi aplaus panjang setelah truk trailer bisa ditarik tidak kurang dari 15 jam.
Merdeka.com mencoba menemui Kopka Azmiadi, yang masih saja sibuk membantu mengurai arus lalu lintas bersama Bhabinkamtibmas Sungai Dama.
"Iya benar. Saya gadaikan motor karena keuangan seorang kopral, uang dari mana?" kata Azmiadi ditemui sore ini.
Dia bercerita, inisiatif menggadai motor Honda Beat miliknya muncul ketika melihat pengguna jalan yang terdampak macet parah sejak subuh tadi. Biaya diperlukan tidak kurang Rp10 juta.
"Demi banyak orang, saya rela gadai motor dulu untuk bayar DP sewa alat berat ekskavator dan mobil (trailer). Karena perusahaan tidak mau tanggung jawab. Ini untuk kepentingan rakyat, supaya arus lalu lintas normal dan tidak terhambat lagi," ujar Azmiadi.
"Insya Allah inisiatif saya ini murni untuk masyarakat. Mohon maaf kalau saya salah. Inisiatif saya ini untuk kepentingan masyarakat banyak," tambah Azmiadi.
Azmiadi mengungkapkan, dia telah bicara ke sopir trailer agar sebelum perusahaannya melunasi penggantian uangnya, agar tidak dulu meneruskan perjalanan.
"Sebelum perusahaan melunasi uang saya, jangan jalan dulu. Saya minta kuncinya dulu, untuk saya koordinasikan ke Kasat Lantas Polresta Samarinda," terang Azmiadi.
"Sebelum truk trailer bergerak, saya minta tolong selesaikan dulu uang saya (dari gadai motor). Ini kondisi darurat, karena urgent sekali. Anda lihat, macet di mana-mana lebih 16 jam," jelasnya lagi.
Kopka Azmiadi adalah personel Babinsa dari Kodim 0901 Samarinda. Dia berdinas sudah 30 tahun dan akan memasuki masa pensiun tiga tahun lagi, di usianya memasuki 53 tahun.
"Yang jelas, yang saya lakukan ini demi kepentingan masyarakat hanyak. Alhamdulillah lalui lintas kendaraan sudah normal lagi. Ke depan, agar semua pihak yang lewat di jalan ini lebih bertanggung jawab. Karena sopir bukan hanya taruhan nyawa, tapi juga warga jadi susah dan seduh. Yang saya lakukan saya syukuri, nikmati, dan selalu berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Selalu semangat," pungkas Azmiadi menutup perbincangan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai kejadian, truk kontainer berkelir hijau itu nyaris dibakar warga setelah sebelumnya coba kabur.
Baca SelengkapnyaPengemudi kendaraan truk mengalami kerugian materi berupa kerusakan material mobil sampai muatan pasir tumpah ruah di jalan
Baca SelengkapnyaTruk boks terguling saat turunan di Jalan Layang Pulogebang, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan penyebab kecelakaan antara truk bermuatan batu bata dengan tujuh sepeda motor di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial sebuah truk kontainer menabrak sejumlah kendaraan. Hal ini membuat sejumlah orang tergeletak di jalanan.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Barat menduga penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, karena kendaraan truk mengalami rem blong.
Baca SelengkapnyaDalam video itu, dinarasikan truk TNI menyerempet mobil dan dimintai pertanggungjawaban hingga berujung cekcok.
Baca Selengkapnyasopir truk tangki yang menabrak 15 penonton karnaval di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Mojokerto ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya satu orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaSopir truk di peristiwa kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim mengaku siap ganti rugi.
Baca SelengkapnyaTotal ada 10 paku bumi yang melintang di badan jalan.
Baca Selengkapnya