Balita Hobi Santap Kertas dan Styrofoam di Bekasi Alami Gangguan Makan Pica
Merdeka.com - Balita hobi makan kertas, sendal hingga styrofoam di Kampung Bulak Sukadana RT02 RW05, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi menjalani pemeriksaan medis di RSUD Cabangbungin. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Kamis (24/3) kemarin, balita berinisial GI (3) ini dinyatakan mengalami gangguan makan pica, yakni memiliki keinginan mengonsumsi sesuatu yang tidak memiliki nilai gizi.
"Gangguan makan pica biasanya anak-anak makan benda-benda yang tidak wajar, seperti batu, kerikil, kertas, pasir, puntung rokok dan lainnya," kata Dokter Umum RSUD Cabangbungin Kabupaten Bekasi, Ari Afandi, Jumat (25/3).
Meski demikian, GI untuk saat ini dinyatakan sehat dan aktif. Pihak dokter yang memeriksa tidak mendapati keluhan seperti batuk dan pilek.
-
Apa jenis batuk yang terjadi saat tidak ada lendir? Batuk kering adalah batuk yang tidak menghasilkan lendir. Ini sering kali disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan atau saluran napas, misalnya akibat polusi udara, asap rokok, atau alergi. Batuk kering juga bisa terjadi pada tahap awal infeksi virus seperti flu.
-
Apa ciri utama bayi sehat di usia 8 bulan? Ciri-ciri bayi sehat dalam kandungan usia 8 bulan, biasanya dapat dilihat dari tanda gerakan janin yang aktif, kuat dan teratur.
-
Bagaimana cara agar anak tetap sehat? Dengan memahami makanan yang mendukung pertumbuhan tulang anak, kita dapat melindungi mereka dari risiko osteoporosis di masa dewasa. Dalam memastikan pertumbuhan tulang anak yang optimal, pemilihan makanan menjadi kunci utama.
-
Apa ciri anak dengan status gizi baik? Anak dengan status gizi baik akan menunjukkan nilai dalam rentang normal untuk setiap indikator tersebut.
-
Kenapa bayi gemuk dianggap sehat? Banyak orangtua yang akan senang memiliki bayi atau balita dalam kondisi gemuk. Kondisi tersebut kerap dianggap lucu oleh orangtua dan merupakan penanda bayi sehat.
-
Kenapa anak harus diobati walaupun tidak ada gejala? Namun, meskipun anak Anda mengalami infeksi tanpa gejala, mereka tetap harus diobati. Hal ini untuk mengurangi risiko bahwa di masa depan infeksi akan memburuk menjadi penyakit.
"Untuk saat ini, anak ini sehat dan aktif. Tidak ada keluhan demam, batuk dan pilek. Gangguan pencernaan seperti mencret atau sakit perut juga tidak ada. Gangguan lain juga saat ini tidak ada," ucapnya.
Tim dokter yang memeriksa kondisi balita GI melanjutkan dengan evaluasi pemeriksaan penunjang. Seperti pemeriksaan darah, urine dan feses.
"Pada pemeriksaan cek darah kami temukan adanya anemia defisiensi zat besi, sel darah merahnya rendah, kadang suplemen zinc-nya bisa turun," kata Ari.
Sedangkan untuk pemeriksaan lainnya seperti enzim hati, ginjal dan urine dinyatakan masih dalam batas normal.
"Untuk gangguan makan pica ini tidak ada obat, jadi melakukan terapi perilaku. Untuk sampai ke langkah itu harus ditentukan dulu penyebab gangguan makan pica ini apa aja, biasanya bisa terjadi pada anak yang autisme, anak dengan OCD, atau anak dengan disabilitas intelektual," ungkapnya.
Untuk saat ini GI diberikan suplemen zinc dan obat untuk mengobati keluhan anemia sambil menunggu dirujuk ke psikiater atau psikolog anak.
"Jadi kita kasih obat untuk persiapan dirujuk ke psikiater anak atau psikolog anak," ucap Ari.
Dia mengatakan, untuk saat ini secara fisik tidak ada kerusakan pada organ tubuh GI. Namun kebiasaan mengonsumsi benda-benda yang tidak wajar itu bisa menyebabkan kerusakan di beberapa bagian tubuh.
"Bagian oral bisa rusak, gusi bengkak atau gigi bisa patah karena makan benda-benda yang keras. Kalau misalnya makan batu, bisa menyebabkan lecet di tenggorokan, jadi anaknya bisa sakit kalau telan makanan," katanya.
Sebelumnya, GI (3) balita di Kampung Bulak Sukadana RT02 RW05, Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi punya kebiasaan yang tidak lazim. Dia suka makan kertas dan benda-benda lainnya.
GI hobi makan kertas sejak berusia satu tahun. Dia memakan kertas seperti memakan jajanan atau camilan.
PS (34), ibu GI sudah berkali-kali melarang anaknya melakukan kebiasaan aneh tersebut. Namun GI selalu marah dan nangis ketika kebiasaannya itu dihentikan oleh ibunya.
"Awalnya saya enggak tahu kalau anak saya suka makan kertas, pas tahu sempat saya larang, tapi dia malah nangis dan marah-marah," katanya, Selasa (22/3).
Kebiasaan aneh balita ini terus dilakukan tiga kali setiap hari. PS dan suaminya, MI sudah seringkali melarangnya namun GI tetap memakan kertas layaknya camilan.
Hingga di usianya yang kedua, kebiasaan aneh Gibran semakin menjadi-jadi. Dia tidak hanya gemar makan kertas, tapi benda lainnya seperti styrofoam dan sendal juga dilalapnya.
"Sudah sekitar setahun makan sendal, styrofoam, juga kertas. Tapi anaknya enggak pernah sakit atau ngeluh sakit habis makan kertas atau benda lainnya," ungkap PI.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaSeorang balita di Bekasi, AS (3) mengalami insiden mengkhawatirkan setelah hidungnya kemasukan ujung ballpoint atau pulpen.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang batuk pilek, sangat umum bagi orangtua untuk mencegah konsumsi minuman dingin. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaSejumlah minuman yang selama ini kita kira aman, ternyata bisa berisiko jika dikonsumsi oleh balita dan batita.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTapi, benarkah minuman dingin bisa menyebabkan penyakit tertentu pada tubuh seseorang?
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua menyalahkan konsumsi es atau minuman dingin sebagai penyebab anak batuk. Namun, bagaimana fakta sebenarnya?
Baca SelengkapnyaKeluhan pembakaran sampah tersebut sudah diadukan sejak Juli tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBerikut gejala alergi serbuk sari pada anak dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKondisi bernama fisura lidah ini adalah kondisi ketika lidah memiliki retakan atau celah pada permukaannya.
Baca Selengkapnya