Bandar sabu jaringan Nusakambangan tewas ditembak polisi
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah bersama Direktorat Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional (BNN), melumpuhkan dua bandar dan kurir sabu di Solo. Satu di antaranya ditembak mati karena melakukan perlawanan.
Kedua tersangka adalah Raden Aprianto, warga Kelurahan Penumping, Laweyan, Solo yang berperan sebagai kurir. Dan satu yang ditembak mati setelah dua kali tembakan peringatan, bernama Didit Murdwiyoko, warga Kelurahan Kepatihan Kulon, Jebres, Solo.
Kepala BNNP Brigjen Pol Tri Agus Heru Prasetyo mengatakan, penangkapan dilakukan terhadap Aprianto terlebih dahulu. Petugas menguntit Aprianto yang sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Solo dengan menumpang bus.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap polisi? Dua pria itu diketahui berinisial MK dan DN.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Kita membuntuti dia sejak dari Sragen, karena kita curiga dia membawa narkoba. Kita tangkap tersangka saat bus menurunkan penumpang di Nusukan, Banjarsari, pada hari Sabtu (13/5) sekitar pukul 18.30 WIB," ujar Agus saat menggelar konferensi pers di di RSUD dr Moewardi, Solo, Minggu (14/5) malam.
Setelah ditangkap petugas melakukan penggeledahan. Dan terbukti di dalam tas tersangka terdapat sabu seberat 500 gram.
Usai menangkap Raden Aprianto, pada hari berikutnya, petugas menangkap Didit Murdwiyoko, yang diduga sebagai bandar sabu. Penangkapan dilakukan pada Minggu (14/5) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
"Tim gabungan menangkap Didit di Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Ia membawa sabu seberat 30 gram dan alat pengisap," jelas Agus.
Usai ditangkap, pihaknya menggiring Didit untuk menunjukkan bandar narkoba yang lebih besar. Saat dalam perjalanan, tepatnya di Desa Paulan, Colomadu, Karanganyar, Didit memberontak dan melawan petugas.
"Kami dua kali memberikan tembakan peringatan, tetapi tidak dihiraukan. Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur dan akhirnya tersangka meninggal dunia," jelasnya lagi.
Agus mengemukakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua tersangka dikendalikan oleh seorang narapidana di Nusakambangan bernama Dicky Albert Nego.
"BBN sudah melakukan koordinasi dengan Kemenkumham untuk menangani kasus ini. Dari Dicky, petugas menemukan ponsel yang digunakan untuk mengirim pesan kepada kurir," terang Agus.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan pelaku, polisi menemukan sabu dengan berat sekitar 1 kilogram.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaDua orang tersangka beserta barang bukti berupa 40 Kg sabu dan 26.019 ekstasi disita polisI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaDari tangan salah satu pelaku yaitu R (29) diamankan sejumlah barang bukti narkoba di dalam tas yang dibawa.
Baca SelengkapnyaKapolres Buleleng membantah kabar yang menyatakan kedua anggota polisi itu ditangkap saat menggunakan sabu-sabu bersama seorang tahanan.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, pihaknya turut menemukan barang bukti berupa narkoba jenis sabu dengan berat yang bervariatif
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca Selengkapnya