Banjir bandang di Mandailing Natal, 17 korban meninggal dunia
Merdeka.com - Evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat telah menemukan 17 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. 11 titik longsor yang awalnya menutup beberapa ruas jalan di Mandailing Natal juga sudah dapat diatasi. Alat berat dikerahkan untuk membantu evakuasi korban dan membersihkan material longsor.
"Jumlah korban meninggal dunia tercatat 17 orang hingga malam ini, yaitu 12 orang anak sekolah di Kecamatan Ulu Pungkut, tiga pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis, dan dua orang kecelakaan mobil masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Sabtu (13/10).
Dari 29 anak sekolah SD Negeri 235 yang diterjang banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat (12/10) sore, kondisinya 12 meninggal dunia dan 17 anak berhasil diselamatkan. Semua korban adalah anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
-
Bagaimana penanganan longsor di tebing tol Bintaro? 'Kita bergerak cepat dengan menerjunkan tujuh personel PPSU untuk membantu membersihkan puing dan tanah yang menutupi ruas jalan,' kata Riza dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/7).
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
Dari 17 anak yang selamat, tujuh di antaranya luka-luka dan dirawat di puskesmas setempat. Selain itu dua orang guru juga ditemukan selamat. Korban selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan sebagian terseret oleh banjir bandang.
Banjir bandang juga menyebabkan 12 rumah hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat dan tiga bangunan fasilitas umum rusak berat di Desa Muara Saladi. Masyarakat mengungsi di rumah kerabatnya.
"Sedangkan dua korban meninggal yang ditemukan di dalam mobil yang terjebur ke Sungai Aek Batang Gadis adalah seorang pegawai PT Bank Sumut, dan seorang anggota Polri yang sedang mengawal pegawai PT Bank Sumut. Korban telah diserahkan kepada pihak keluarga. Sedangkan korban tiga orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis juga sudah diserahkan pada keluarga," bebernya.
Penanganan darurat masih dilakukan. Bupati telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal selama tujuh hari, mulai tanggal 12 sampai 18 Oktober. BPBD Mandailing Natal bersama BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan menangani darurat bencana. Bantuan terus disalurkan kepada korban dan masyarakat terdampak.
Sementara itu, evakuasi dan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di luar Mandailing Natal juga terus dilakukan BPBD bersama aparat setempat. Di Kota Sibolga, empat korban longsor sudah dimakamkan. Di Tanah Datar korban tercatat menjadi lima orang meninggal dunia, satu orang hilang dan satu orang berhasil diselamatkan. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi. Sedangkan di Padang Pariaman ditemukan tiga orang meninggal dunia dan Pasaman Barat satu orang meninggal dunia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaSebelumnya disampaikan, bahwa data korban yang meninggal dunia berjumlah 15 orang dan masih dalam pencarian 25 orang.
Baca Selengkapnya