Bank Indonesia Gelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Banyuwangi
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) Cabang Jember menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (14/3). Gerakan ini dalam rangka mendukung penguatan ekonomi Banyuwangi dengan menjaga stabilitas inflasi pangan daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Yukon Afrinaldo mengatakan menghadapi inflasi dibutuhkan kerja sama dan koordinasi yang erat antara pemangku kepentingan. Menurutnya, BI dan wilayah Eks Karesidenan Besuki (wilayah Sekar Kijang) yang meliputi Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi dan Lumajang dalam wadah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga inflasi agar lebih terkendali.
"GNPIP diharapkan mampu mengendalikan inflasi di Banyuwangi dengan cara menjaga kestabilan harga pangan," kata Aldo, sapaan akrabnya Yukon Afrinaldo.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Siapa yang mendukung Banyuwangi dalam pengendalian inflasi? 'Kami juga terus koordinasi dengan BI sebagai otoritas moneter yang berkait erat dengan pengendalian inflasi. BI memiliki concern yang kuat dan detil ke pemda-pemda untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi,' jelas Ipuk.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
Hadir dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi XI DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Provinsi Bali, Beny Okta Tutuarima, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini, Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kota Denpasar, I Made Toya, Direktur Perumda Arga Nayottama, Made Agus Yudiarsana.
Aldo menjelaskan, GNPIP dilakukan melalui 7 program unggulan. Terdiri dari dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar/pasar murah, penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), dan dukungan untuk subsidi ongkos angkut.
Juga peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan, penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK), serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
"Tujuh program tersebut disusun dengan mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," ujar Aldo.
Khusus di Banyuwangi, imbuh Aldo, beberapa program unggulan GNPIP yang diimplementasikan di antaranya, pelatihan integrated ecofarming, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), menjaga kecukupan stok pangan, hingga digitalisasi pertanian.
Untuk pelatihan ecofarming, dilakukan bersama gabungan kelompok tani (gapoktan) Turi Putih dari Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Pelatihan tersebut fokus untuk pengembangan klaster beras dan cabai. Dalam pelaksanaannya, petani diberikan pembinaan dan pelatihan secara kontinyu dari hulu sampai hilir.
"Selain memperkuat produktivitas, kami juga mendorong peningkatan hilirisasi produk pangan sehingga petani bisa mendapatkan nilai tambah," kata Aldo.
Aldo menambahkan, pendampingan BI kepada gapoktan Turi Putih telah berjalan sejak 2021. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain, pelatihan digital farming komoditas padi, fasilitasi alat digital farming , bantuan 10 ribu bibit cabai, serta fasilitasi pasar.
Selain itu, pada 2022 BI juga memberikan bantuan berupa 1 unit truk untuk mendukung program Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu. Tahun ini, BI kembali memberikan bantuan alat pertanian berupa Kultivator.
©2023 Merdeka.comSelanjutnya terkait perluasan KAD, BI memfasilitasi kerjasama Pemkab Banyuwangi bersama Pemkab Buleleng dan Pemkot Denpasar. Kerjasama tersebut ditandai penandatanganan MoU antara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dengan dua pemerintah daerah di Provinsi Bali tersebut.
"GNPIP mendorong adanya koordinasi antar daerah terhadap pemenuhan pasokan pangan dari daerah yang berlebihan ke daerah yang kekurangan. Dalam kerja sama ini, Banyuwangi sebagai salah satu sentra cabai akan memasok untuk kebutuhan Buleleng dan Denpasar. Sementara Buleleng akan memasok kebutuhan bawang merah ke Banyuwangi. Sehingga saling menguatkan," kata Aldo.
Sementara itu, Bupati Ipuk menyambut baik program GNPIP. "Terimakasih BI terus mendukung perekonomian di Banyuwangi. Semoga ke depan kita bisa terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk pengendalian inflasi," kata Ipuk.
Banyuwangi, kata Ipuk, juga terus mendorong gerakan peduli inflasi berbasis rumah tangga dan desa. Salah satunya, menggerakkan ASN dan seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur-mayur. Misalnya, cabai, bawang merah, hingga beternak dalam skala kecil.
"Kami juga mendorong desa untuk menganggarkan 20 persen Dana Desa untuk mendukung ketahanan pangan dan hewani," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga melakukan panen cabai di lahan tumpangsari buah naga milik Gapoktan Turi Putih. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai bahan pangan dijual dengan harga yang terjangkau masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaInsentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Baca SelengkapnyaGerakan Pasar Murah Serentak Se-Sumsel (GPMSS) ini akan terus dilakukan hingga menjelang Idul Fitri mendatang dengan harga subsidi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo itu setiap berkunjung ke daerah, pasti selalu cek situasi pangan.
Baca SelengkapnyaTotal ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Safrizal menekankan bahwa tantangan terbesar adalam mempertahankan capaian dibanding meraihnya.
Baca SelengkapnyaPasar takjil Ramadan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat. Ipuk juga meminta agar dinas
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ilham Juanda, untuk ketersediaan pangan non beras, saat ini jumlahnya dalam kondisi yang cukup.
Baca Selengkapnya