Banten Masuki Gelombang Ketiga Covid-19, Kasus Positif Harian Rata-Rata 5 Ribu
Merdeka.com - Provinsi Banten memasuki gelombang ketiga Covid-19. Puncaknya diprediksi akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret 2022.
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Astuti mengatakan, kasus positif harian di gelombang ketiga lebih tinggi dibanding gelombang kedua Covid-19. Pada gelombang kedua kasus harian mencapai 4 ribuan, saat ini kasus harian rata-rata mencapai 5 ribuan.
"Sudah mulai (gelombang ketiga), puncaknya itu di Februari akhir dan Maret," kata Ati, Senin (14/2).
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Ati mengungkapkan, bed occupancy rate (BOR) RS di Banten masih di bawah 50 persen. Saat ini hanya pasien dengan kriteria komorbid, gejala sedang dan berat yang bisa masuk ke RS. Pasien dengan gejala ringan dan tanpa komorbid disarankan melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Isolasinya saja masih 40 persen. (Rumah sakit) daya tampungnya masih tersisa 57 persen. Waktu gelombang dua itu kita kekuatannya sampai 6 ribu tempat tidur. Sekarang baru 2.850 yang kita keluarkan, kapan pun kalau kasusnya meningkat kita akan tambah. Karena 2.850 saja BOR nya masih di bawah 50 persen," katanya.
27 Pasien Terpapar Omicron
Ati menjelaskan, warga Banten yang terpapar Covid19 varian Omicron berjumlah 27 orang. Dia mengakui tidak semua pasien positif Covid-19 diperiksa apakah dia terjangkit Omicorn atau tidak.
Rangkain pemeriksaan yang panjang menjadi alasan tidak semua yang positif Covid-19 diperiksa terjangkit Omicorn atau tidak.
Seseorang harus dipastikan positif corona melalui pemeriksaan PCR, kemudian diperiksa melalui S-gene Target Failure (STGF). Jika dinyatakan positif, baru dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Untuk WGS baru hanya ada di beberapa tempat, di pemerintah pusat tentunya ada. Reagennya masih sangat terbatas, mahal sekali. Akhirnya pemeriksaan Omicron itu hanya untuk riset, kalau semua diperiksa Omicron, semua juga bisa Omicron," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masa pancaroba di tahun 2024 terjadi pada Maret sampai April.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca Selengkapnya