Bantu Polri, TNI Sebar 7.300 Personel Amankan Pemilu 2019 di NTT
Merdeka.com - Tempat pemungutan suara (TPS) pemilihan legislatif dan presiden dibuka semenjak pagi. Warga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pun berbondong-bondong datang untuk menggunakan hak suara mereka, tak ketinggalan para pemilih penyandang disabilitas.
Dibantu petugas, para penyandang disabilitas ini dibawa ke dalam TPS untuk menggunakan hak pilih mereka. Usai memasukan surat suara kedalam kotak, suasana berubah mencekam lantaran diduga ada surat suara yang telah dicoblos terlebih dahulu.
Salah satu saksi pasangan calon mengamuk, lantaran menemukan surat suara yang telah dicoblos terlebih dahulu, oleh oknum yang tidak diketahui. Merasa dicurangi, saksi pasangan calon ini kemudian menelpon teman-temannya untuk menggelar aksi demonstrasi.
-
Bagaimana TNI memastikan keamanan Pilkada? Perhatikan tentang situasi terkini, indeks kerawanan pilkada, kemungkinan perkembangan situasi, jumlah personil yang diturunkan hingga langkah-langkah antisipasi,' katanya kepada para Dansat.
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Siapa yang bertanggung jawab mengamankan Pemilu di Kalimantan Timur? 'Polda melalui Polres, juga berkolaborasi dengan TNI siap mengamankan pelaksanaan pemilihan umum dan pemilihan presiden. Bagaimana pun, Pemilu harus berjalan aman dan damai,' pungkasnya.
-
Siapa yang ikut membantu Kapolresta Pekanbaru mensosialisasikan Pemilu Damai? Jeki menjelaskan Bawaslu yang hadir turut menjelaskan soal proses singkat tentang persiapan Pemilu.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
Kericuhan mulai terjadi ketika demonstran memaksa masuk kedalam kantor KPUD dan melempari aparat yang berjaga. Untuk meghalau massa, petugas terpaksa menembakan water canon. Sejumlah pendemo yang diduga sebagai provokator pun diamankan aparat.
Aksi ini merupakan simulasi pengamanan pemilihan legislatif dan presiden, pada pemilu serentak 17 April mendatang.
Komandan Korem 161/WS Kupang Brigjen TNI Syaiful Rahman, kepada wartawan usai upacara penutupan mengatakan, Simulasi yang digelar di lapangan asrama tentara Kuanino, Kupang, Jumat (8/2) ini juga guna mempersiapkan pasukan gabungan yang akan diterjunkan, untuk mengamankan pemilu yang aman dan damai.
"Ini tentunya dalam rangka melatih kesiapan dan ketrampilan prajurit kita dalam menghadapi kegiatan pengamanan pemilu," ujarnya.
Terkait keamanan di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste jelang pileg dan pilpres, jenderal yang baru bertugas dua minggu ini mengaku, tidak adanya laporan mengenai terganggunya keamanan dan ketertiban. Ia mengajak seluruh masyarakat NTT untuk ikut serta menjaga keamanan yang saat ini terjaga.
"Alhamdulilah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kan saya baru dua minggu disini sudah merasakan kenyamanan itu, dan sudah nambah dalam nuansa pelaksanaan kegiatan masyarakat sehari hari dan sebagainya itu, menunjukan memang sementara sampai dengan saat ini masih kondusif, kalo memang ada riak riak yang sifatnya koordinasi yang belum selesai, pengiriman logistik dan sebagainya tentu dari aparat teman teman dari KPU dan Polres, yang akan mengetahui kondisi riil pelaksanaan kegiatan tersebut. Tapi secara umum yang saya ketahui laporan lapran dari kepala satuan wilayah, dandim dandim dan sebagainya masih kondusif dan siap untuk melaksanakan kegiatan pileg dan pilpres," ungkap Syaiful.
Untuk membantu Kepolisian, aparat TNI dari tiga satuan yang dipersiapkan untuk mengamankan pemilu Tahun 2019 sebanyak, 7.300 personel. Mereka sudah tersebar di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca Selengkapnyasimulasi dilakukan untuk memberikan gambaran kesiapan personel dalam menghadapi berbagai situasi
Baca SelengkapnyaSebanyak 446.219 prajurit TNI dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi Pemilu 2024 di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaApel Pengamanan Pemilu 2024 digelar Lapangan Makodam Jl Aceh Kota Bandung, Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaTNI mengerahkan Kogasgab PAM sebanyak 13.158 personel, sedangkan Polri mengerahkan sebanyak 6.182 personel dalam Operasi Tri Brata Jaya 2023.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto meminta kepada seluruh personel untuk bertugas dengan baik dalam rangka menyukseskan seluruh tahapan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMembantu pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu presiden, wakil presiden, legislatif, dan pemilu kepala daerah serentak tahun 2024.
Baca Selengkapnya“Bersama-sama kita mempersiapkan hal ini dengan baik guna mencegah terjadinya potensi gangguan keamanan," katanya
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3.987 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan tempat pemungutan suara di Pilkada Kabupaten Indragiri Hilir.
Baca Selengkapnya