Bantu Selundupkan 13 Imigran Gelap Asal Irak ke Australia, Tiga ABK Jadi Tersangka
Merdeka.com - Penyidik Satreskrim Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur menetapkan nahkoda dan dua ABK kapal sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan 13 imigran gelap asal Irak ke Australia. Tiga ABK itu ditetapkan tersangka setelah diperiksa penyidik Satreskrim Polres Rote Ndao.
Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita mengatakan, ketiga ABK itu bernama Isro Pello (29) sebagai nahkoda dan dua ABK Aris Djawa (28) serta Rayan Hidayat Gafur (30) ini telah diamankan di Polres Rote Ndao, untuk diproses hukum lebih lanjut.
Ketiga ABK asal Desa Papela, Kecamatan Rote Timur itu diduga melanggar pasal 120 ayat (1) Undang-undang RI nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian, dengan ancaman hukumanminimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp500 juta, hingga Rp1,5 miliar.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
Satu ABK Dibayar Rp50 Juta
Menurut I Nyoman Putra Sandita, kedatangan serta keberangkatan belasan imigran ini diduga difasilitasi oleh seorang warga Desa Papela bernama Hanafi Laduma. Hanafi Laduma kabur setelah polisi mengamankan para imigran terdampar di pantai Rote Selatan.
Diperoleh informasi, para imigran ini menyewa kapal hingga puluhan juta rupiah. Bahkan satu orang ABK dibayar Rp50 juta, untuk mengantar mereka ke Australia.
Polisi masih menyelidiki lebih lanjut terkait informasi soal sponsor imigran dan biaya sewa kapal, serta ongkos ABK. "Masih dilaksanakan penyidikan lebih lanjut," tutup I Nyoman Putra Sandita, Minggu (18/12).
Ke-13 imigran gelap asal Irak tersebut telah dibawa ke Kota Kupang oleh Imigrasi Sabtu (17/12) kemarin, dan telah ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Kupang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa yakni Mohammad Amin, Anisul Hoque dan Habibul Basyar.
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaTersangka DC bertugas merekrut calon-calon pekerja migran Indonesia dari pelbagai daerah.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca Selengkapnya