Banyak Anak Banyak Rezeki, Cerita Nenek Parini Naik Haji Dibiayai 12 Buah Hati
Merdeka.com - Meski menjadi calon haji tertua dalam kelompok terbang (kloter) 16 asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, namun tidak menyurutkan semangat nenek Parini Binti Wongso.
Di usianya ke 92 tahun, dia mendapat panggilan untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima, naik haji.
Adagium banyak anak banyak rezeki, berlaku untuk Nenek Parini. Dia mengaku berangkat naik haji karena dibiayai oleh anak-anaknya. Nenek Parini saat ini Parini memiliki 12 orang anak dan puluhan orang cucu.
-
Kenapa Nenek Ngatemi baru naik haji di usia 99 tahun? Nenek Ngatemi baru bisa menunaikan ibadah haji saat ia menginjak usia 99 tahun.
-
Apa yang dilakukan Nenek Ngatemi sebelum naik haji? Wanita yang lahir tahun 1925 itu dulunya bekerja sebagai buruh tani dan berjualan beras. Dari penghasilannya itu Ngatemi menabung sedikit demi sedikit untuk berhaji.
-
Kapan Kartika Putri berangkat haji? Kartika Putri berangkat ke tanah Suci bersama sang suami tercinta, Habib Usman Bin Yahya. Sejumlah seleb Tanah Air berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Diantara para seleb yang berangkat ke Tanah Suci yakni Kartika Putri.
-
Kapan orang berhaji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia.
-
Apa gelar yang diberikan kepada orang yang sudah haji? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan penyebutan gelar Haji atau Hajah. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi memberi gelar 'Haji' atau 'Hajah' di depan nama orang usai menunaikan ibadah Haji.
-
Kartika Putri berangkat haji untuk apa? Sejumlah seleb Tanah Air berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Diantara para seleb yang berangkat ke Tanah Suci yakni Kartika Putri.
"Saya bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah karena dibiayai oleh anak-anaknya," ucap Parini saat akan berangkat ke Jeddah, dari Asrama Haji Medan, Kamis (8/6).
Selain itu, Parini berharap bisa menjadi haji mabrur setelah kembali dari tanah suci Mekkah.
"Haji mabrur menjadi dambaan, dan berharap akan melaksanakan ibadah haji dengan baik serta mencari amal ibadah saat di Mekkah," ucap Parini dengan penuh semangat.
Sebanyak 348 calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 16 asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara berangkat ke Jeddah dari Asrama Haji Medan, Kamis.
Ke-348 jumlah calon haji asal Kabupaten Deli Serdang itu merupakan gelombang kedua yang berangkat ke Jeddah dan seluruhnya telah mengenakan pakaian ihram saat berada di Asrama Haji Medan.
Kakanwil Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi Nasution ketika melepas Kloter 16 berharap calon haji asal Kabupaten Deli Serdang itu dapat menjadi haji yang mabrur.
Qosbi menyebutkan ciri-ciri mendapatkan haji mabrur adalah calon haji rajin beribadah dan memperbanyak amal serta ibadah selama di tanah suci.
"Calon haji agar mematuhi segala ketentuan melaksanakan ibadah haji di Mekkah, dan jangan melanggar peraturan yang telah ditetapkan, serta tidak membuat keributan sehingga dapat mengganggu keamanan calon haji lainnya," ucapnya. Dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaNurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaRamelan menjadi jemaah haji tertua di Banyumas setelah penantian selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaAnis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAbu Bakar Mureh dan istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat prioritas lansia, hingga bisa berangkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca SelengkapnyaZainuddin yang usianya memasuki 72 tahun ini merupakan jemaah haji asal embarkasi Ujung Pandang, Sulawesi Selatan
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca Selengkapnya"Saya itu sangat bahagia, akhirnya bisa berada di Padang Arafah setelah menunggu 12 tahun."
Baca SelengkapnyaEmak-emak jemaah haji asal Makassar pulang dari tanah suci dengan memborong ratusan gram emas.
Baca Selengkapnya