Banyak beras jelek di pasaran, Ombudsman nilai akibat kesalahan Bulog
Merdeka.com - Ombudsman Perwakilan Sumatera Selatan menemukan beras medium dengan kualitas jelek dan tak layak konsumsi. Hal itu diketahui dari hasil sidak di empat pasar di Palembang.
Pelaksana tugas Kepala Ombudsman Perwakilan Sumsel, Astra Gunawan mengungkapkan, sidak dilakukan di Pasar Cinde, Pasar Lemabang, Pasar 16 Ilir, dan Pasar KM 5 Palembang. Dia menilai, hal ini terjadi karena Bulog hanya memenuhi pasokan beras di pasaran tanpa mempertimbangkan kualitasnya.
"Masih kita temukan beras kualitas jelek. Mestinya Bulog perhatikan juga kualitasnya, bukan cuma memasok, ini akibatnya," ungkap Astra, Jumat (12/1).
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Menurut dia, beras medium memang dijual murah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) seharga Rp 8.500 per kilogram. Hanya saja kondisinya memprihatinkan, bulirnya patah dan cocok untuk pakan ternak.
"Tidak mesti jelek-jelek amat. Setidaknya masih baguslah, masih bisa dimakan warga menengah, harus diperhatikan betul," ujarnya.
Selain beras jelek, Ombudsman juga mendapati harga beras curah mengalami kenaikan di harga Rp 11.000 per kg. Kondisi ini harus diantisipasi pemerintah agar tidak membebankan masyarakat.
"Ini akibat gagal panen di daerah penghasil beras di Sumsel. Perlu ada kebijakan secepatnya agar harganya kembali normal," kata dia.
menanggapi hal tersebut, Kepala Perum Bulog Divre Sumsel, Bakhtiar mengatakan, kejadian tersebut disinyalir dilakukan mitranya dalam menyalurkan beras. Jika demikian, pihaknya akan memberikan sanksi bagi berbuat onar.
"Sejauh ini mitra kami baik-baik saja. Tapi nanti kami cek dulu di mana letak kesalahannya, jika perlu kita berikan sanksi," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaOmbudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTrubus mendorong adanya pengusutan soal dugaan penyelundupan beras tersebut yang menimbulkan demurrrage Rp294 miliar.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaOmbudsman mengusulkan tujuh alternatif jangka pendek untuk menangani kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaAksi seorang pria 'mandi beras' sambil berguling-guling di tumpukan beras sambil bertelanjang dada viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaPengoplos beras akan dikenakan sanksi pidana Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Baca SelengkapnyaTeguran ini terjadi di tengah skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp294,5 miliar.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca Selengkapnya