Banyuwangi Angkat Budaya Nusantara dalam sebuah Festival Drumband Etnik
Merdeka.com - Kabupaten Banyuwangi selalu sarat inovasi untuk mengemas budayanya. Seperti yang terlihat pada Festival Drumband Etnik. Para peserta tidak hanya memainkan alat perkusi moderen, namun juga menggabungkan dengan alat musik tradisional. Musik yang dihasilkan pun menjadi menarik.
Festival Drumband Etnik ini digelar Kamis malam (31/8/2019). Sebanyak 22 grup mengikuti kompetisi yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraan ini. Ada yang dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA.
Penampilan mereka mampu menghibur ratusan penonton yang hadir. Sebanyak 22 grup berlomba-lomba menampilkan kepiawaiannya memainkan berbagai alat musik drum band, dikolaborasikan dengan alat mudik tradisional seperti patrol, saron, gong, rebana, peking dan kendang.
-
Kenapa anak perlu cinta musik? Banyak orangtua yang ingin membesarkan anak untuk mencintai hal-hal tertentu. Salah satunya adalah keinginan dari orangtua agar anak mencintai musik. Baik untuk sekadar suka mendengar musik atau juga agar buah hati pintar bermain musik, orangtua bisa mengusahakannya sejak usia dini.
-
Bagaimana cara agar anak suka musik? Putar Berbagai Jenis Musik
-
Kenapa anak suka main musik? Bagi anak-anak berbakat dalam musik, alat musik menjadi daya tarik utama. Mereka menemukan kegembiraan luar biasa dalam mencoba berbagai nada, bereksperimen dengan suara, dan bisa menghabiskan berjam-jam tanpa kehilangan minat. Dalam banyak kasus, mereka bahkan mampu memainkan kembali sebuah lagu yang pernah mereka dengar sebelumnya di alat musik.
-
Bagaimana caranya agar generasi muda menghargai pantun adat? Adanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.
-
Bagaimana cara Banyuwangi mengajarkan anak bermain tradisional? “Esensi pendidikan adalah mewujudkan kebahagiaan. Sisi ini tak boleh diabaikan. Untuk itu, perlu anak-anak diajak bermain dan diajarkan filosofi di balik permainan tersebut. Seperti halnya kebersamaan, gotong royong dan lain sebagainya,“
-
Apa saja yang bisa anak pelajari dari musik? Cerita-cerita ini dapat menjadi sarana yang menyenangkan untuk menjelaskan konsep musik kepada anak Anda.
Tidak hanya memainkan alat musik, namun juga menampilkan atraksi seni. Ada yang menari maupun menampilkan teatrikal seni. Walhasil, ribuan penonton yang menghadiri acara tersebut merasa sangat terhibur.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi terus menggelar kegiatan kreatif yang moderen namun tetap mengangkat budaya lokal. Drumband etnik salah satunya.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal budaya pop saja, namun juga tetap mencintai tradisinya sendiri. Anak-anak boleh memainkan alat musik moderen, namun tidak boleh lupa dengan budayanya," kata Anas.
©2019 Merdeka.comDrumband yang banyak mengandalkan musik perkusi sangat memungkinkan untuk dikolaborasikan dengan alat perkuai tradisional. "Ketika dikolaborasikan, akhirnya menjadi atraksi yang menarik. Bagaimana tepukan kendang berharmoni dengan perkusi drumband, sangat menarik sekali," kata Anas.
Penampilan para siswa tersebut menggambarkan apa yang diharapkan Bupati Anas tersebut. Saat perform, banyak di antara mereka yang menggunakan seragam busana etnik. Tidak hanya membawakan khas Banyuwangi, namun juga etnis nusantara.
Dalam satu grup, mereka bahkan bisa menampilkan lebih dari dua etnik. Ada yang mengkolaborasikan etnik Banyuwangi dengan lainnya, seperti Bali, Madura, dan Minang.
©2019 Merdeka.comSeperti yang ditampilkan drum band TK Hang Tuah 21 Banyuwangi. Anak-anak yang lucu dan menggemaskan dengan penuh percaya diri membawakan lagu Sorak-Sorak Bergembira dan Minak Jinggo. Dengan gaya jenakanya, mereka bermain dengan apik dan menggemaskan. Alat musik yang ada, mereka mainkan dengan terampil, layaknya musisi profesional.
"Menyenangkan sekali penampilan anak-anak ini. Lagu-lagu daerah Nusantara yang ditampilkan mengingatkan saya pada masa kecil kita. Ini juga jadi inspirasi saya mengenalkan lagu-lagu nusantara pada anak-anak kami," kata Santi Arini, salah satu pengunjung yang hadir.
Event ini dihadiri oleh wakil ketua umum 2 Pengurus Besar Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI), Kolonel Purnawirawan Muryanto. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca SelengkapnyaRatusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.
Baca SelengkapnyaRatusan anak-anak terlihat ceria saat memainkan berbagai permainan tradisional seperti egrang bambu, terompah, egrang batok, gobak sodor, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyak lagu-lagu berbahasa Osing yang populer dan dibawakan para musisi tanah air.
Baca SelengkapnyaKompetisi musik bagi milenial, Festival Band Pelajar 2023, kembali digelar.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 350 seniman dari 18 kelompok kesenian yang terlibat dalam acara itu.
Baca SelengkapnyaPuluhan insan musik tampak memadati Gesibu Blambangan. Ada penyanyi senior hingga para pendatang baru.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, pembangunan seni budaya diakui sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaPatrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaAcara yang merupakan edisi khusus Ngariksa episode 100 itu, juga menggelar Sarasehan Agamawan dan Budayawan.
Baca SelengkapnyaPermainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.
Baca Selengkapnya