Banyuwangi Bakal Dikembangkan Menjadi Sentra Sapi Perah
Merdeka.com - Pengembang sapi perah dari Australia, Brandon Collins, bakal membuka sentra sapi perah di Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut diungkapkan saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat (6/8).
Banyuwangi yang memiliki kawasan lereng gunung, menurut Collins, cukup cocok untuk dijadikan lokasi peternakan sapi perah.
"Pasokan pangan cukup dan tinggal menyesuaikan saja teknik perawatan yang diperlukan dengan kondisi di sini," ujarnya.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Siapa yang memulai usaha ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Bagaimana Bupati Banyuwangi mendukung pengembangan perkebunan kopi di Gombengsari? Untuk mendorong pertanian di Gombengsari, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir di Pesta Rakyat Kopi Gombengsari tersebut menyerahkan bantuan 4 ribu batang bibit kopi robusta kepada gabungan kelompok tani desa setempat.
-
Bagaimana BBIB Singosari meningkatkan populasi sapi? Kementan melalui BBIB Singosari senantiasa berupaya meningkatkan populasi sapi melalui optimalisasi reproduksi inseminasi buatan secara masif dari tahun ke tahun.
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
Collins menargetkan peternakan tersebut akan mulai dikerjakan pada Oktober mendatang. "Secara gradual nanti akan ada 400 hingga 1200 ekor sapi yang akan dikelola dan terus ditingkatkan," imbuhnya.
Tak sekadar areal peternakan, dia juga akan mengintegrasikannya dengan kawasan agrowisata dan edukasi. Sehingga dapat semakin memperluas nilai tambahnya bagi Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Ipuk menyambut baik rencana tersebut. Hal tersebut bisa menjadi salah satu pengungkit ekonomi bagi masyarakat Banyuwangi. "Kami akan mendorong serapan tenaga kerja lokal semaksimal mungkin untuk bisa terlibat dalam pengembangan sapi perah ini," terang Ipuk.
Kehadiran sentra sapi perah juga akan semakin memperkuat sektor peternakan Banyuwangi, yang selama ini sudah dikenal dengan kekuatan peternakan sapi rakyat.
Ipuk juga meminta kepada pengelola agar membangun agrowisata yang berbasis kearifan lokal. Sehingga nantinya memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan dengan konsep agrowisata lainnya yang telah ada. "Supaya nanti ini bisa menjadi ikon Banyuwangi," harapnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaWamen meminta agar kualitas produksi semen beku terus ditingkatkan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi nasional serta menekan tingginya angka impor.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama ini Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor
Baca SelengkapnyaRelasi Jakarta-Banyuwangi akan memberikan dampak positif mulai dari aspek ekonomi maupun sosial.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaSalah satu rangkaian agenda di Maroko adalah penandatanganan kerjasama pengembangan geopark antara UGG Aso Jepang dengan Geopark Ijen.
Baca Selengkapnya60 Hewan kurban tersebut terdiri atas 20 ekor sapi dan 40 ekor kambing ke masjid dan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan bagaimana Geopark Ijen bertransformasi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaPemerintah RI berencana impor sapi dan kedelai dari Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaWakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng mengapresiasi para peternak atas kerja kerasnya.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya