Banyuwangi Culinary Festival Turut Lestarikan Masakan Khas Jawa Timur
Merdeka.com - Mengangkat kekayaan kuliner khas Jawa Timur, Banyuwangi menggelar festival kuliner. Beragam kuliner dari berbagai daerah di Jatim disajikan secara menarik dalam Banyuwangi Culinary Festival, yang digelar di halaman Hotel Aston Banyuwangi, Sabtu (4/12).
Mulai makanan khas Banyuwangi sendiri seperti ayam kesrut, rujak soto, dan sego cawuk, hingga nasi baronan Bojonegoro, Lontong Kikil Surabaya, Tahu Campur Lamongan, Nasi Krawu Gresik, hingga Ayam Lodho Tulungagung.
Banyuwangi Culinary Festival merupakan kolaborasi pemkab dan Hotel Aston Banyuwangi. Ada 11 chef yang berlomba menyajikan aneka masakan warisan khas warga Jawa Timur tersebut.
-
Kenapa Banyuwangi inventarisasi kulinernya? Keberadaan KIK adalah cara pemerintah untuk melindungi keanekaragaman budaya dan hayati Indonesia, termasuk kepemilikan KIK dan mencegah pihak asing untuk membajak atau mencuri KIK Indonesia.
-
Mengapa Ayam Pedas Banyuwangi dipromosikan? Deretan menu ayam pedas tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
-
Makanan apa yang jadi kekayaan intelektual Banyuwangi? 'Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,' ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Kenapa Banyuwangi dipilih untuk event ini? “Kami sangat senang dan bangga dipilih oleh TNI AU sebagai lokasi penyelenggaraan event Pelangi Nusantara.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi? Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
Para chef yang berlomba dipilih dari yang terbaik dari 11 hotel di bawah naungan Archipelago Internasional, sebuah operator hotel terbesar di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 150 properti di Indonesia maupun sejumlah negara lainnya.
"Ini bagian dari upaya mempromosikan kuliner nusantara khususnya kuliner Jawa Timur termasuk Banyuwangi. Sekaligus mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi," kata Sari Kusumaningrum, Director Corporate Communication and Public Relation Archipelago Internasional saat pembukaan acara tersebut. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dalam kegiatan ini.
©2022 Merdeka.comBupati Ipuk mengaku mengapresiasi Banyuwangi Culinary Festival tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bisa mendukung pelestarian kearifan lokal, khususnya sektor kuliner.
"Kuliner lokal merupakan bagian identitas daerah. Keotentikannya harus terus kita jaga, salah satunya lewat kegiatan semacam ini," kata Ipuk.
Banyuwangi sendiri, kata Ipuk, juga rutin menggelar berbagai kegiatan untuk mengangkat pamor kuliner lokal. Di antaranya Festival Banyuwangi Kuliner yang rutin digelar setiap tahun dengan konsisten mengangkat ragam masakan khas Banyuwangi.
©2022 Merdeka.comMelibatkan pihak perhotelan sebagai trainer, kegiatan ini diikuti pelaku usaha kuliner mulai pemilik warung, pengusaha cafe dan restoran. Mereka diedukasi bagaimana menyajikan hidangan yang lezat, higienis, dengan penampilan dan packaging yang menarik.
"Ini bagian dari mendorong UMKM naik kelas sehingga akan berdampak pada penjualan mereka juga," ujar Ipuk. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Art Week Banyuwangi memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaFestival Kebangsaan yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah penyelenggaraan ABBWI dan ABBI 2024.
Baca SelengkapnyaPara utusan internasional tersebut terkesan dengan kuliner dan keelokan alam Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Jadi ke-235 Banyuwangi, Para peserta upacara mengenakan berbagai baju adat sejumlah suku dan etnis.
Baca SelengkapnyaBanyak lagu-lagu berbahasa Osing yang populer dan dibawakan para musisi tanah air.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca SelengkapnyaCara membuatnya terbilang gampang, hampir sama dengan memasak pindang. Bahan-bahannya juga mudah didapat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki menginstruksikan panitia penyelenggara untuk memastikan seluruh tahapan persiapan dilakukan dengan matang.
Baca SelengkapnyaJF3 Food Festival menghadirkan dua acara utama: Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) dan Wonderful Culinary Expo (WCE). Yuk simak kemeriahannya.
Baca Selengkapnya