Basarnas resmi hentikan pencarian 11 ABK Kapal Pisang VI
Merdeka.com - Pencarian hilangnya 11 anak buah kapal (ABK) Pisang VI yang dilaporkan tenggelam di sekitar wilayah Pangandaran, Jawa Barat, sejak 4 Agustus 2016, resmi dihentikan. Penetapan tersebut disampaikan Badan Search an Rescue Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Jumat (12/8).
Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono mengemukakan, pencarian terus dilakukan sejak dilaporkannya 11 ABK yang hilang. Meski begitu, hingga saat ini ABK kapal tersebut belum ditemukan.
"Upaya pencarian oleh Basarnas itu sudah dihentikan. Pertimbangannya, sudah tidak efektif lagi. Laporan mulai lost contact hingga pelaporan terakhir itu kan juga terlambat kepada kami dilakukan," katanya, Jumat (12/8).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal melayang terlihat? Sebuah kapal muatan barang besar bernama Achilleas terlihat melayang di lepas pantai Yunani ketika melakukan pelayaran di antara pulau Yunani.
-
Kapal apa yang tenggelam di Selayar? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
Walau dihentikan, pihak Basarnas masih terus melakukan pantauan di wilayah perairan selatan Pulau Jawa. Selain itu, Mulwahyono menegaskan, hilangnya 11 anak buah kapal tersebut yang hingga kini belum diketahui keberadaannya tidak bisa dikatakan meninggal.
"Untuk sementara, kami nyatakan 11 nelayan tersebut hilang. Kita belum berani mengatakan meninggal," ujarnya.
Dia melanjutkan, hingga kini pihaknya berkoordinasi dengan syahbandar pelabuhan agar nelayan di pesisir selatan Jawa Tengah, mulai dari Cilacap hingga Kebumen, dan juga Pangandaran. Dia meminta, nelayan dan pengguna transportasi laut lainnya segera melaporkan kepada Basarnas atau langsung mengevakuasi jika menemukan salah satu ABK.
Saat ini, gelombang laut selatan memang masih tinggi. Peristiwa hilangnya 11 ABK Kapal Pisang VI tersebut diketahui pada Rabu (3/8) sekitar pukul 21.00, berawal dari putusnya kontak dengan kapal tersebut. Kapal Pisang VI berangkat dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) pada Rabu (3/8) siang sekitar pukul 11.00 dengan tujuan Samudera Hindia.
Kapal jenis longline tersebut diawaki 11 nelayan dengan bobot 18 Gross Ton. Kapal berukuran panjang 18 meter tersebut, dilaporkan terapung dalam posisi terbalik di Semenanjung Pangandaran dari laporan nelayan sekitar. Sejak saat itu, 11 ABK dinyatakan hilang. Hingga akhirnya, beberapa tim dari Basarnas diberangkatkan untuk melakukan pencarian di wilayah tersebut. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca Selengkapnya