Bawa keris saat dekati Ahok, seorang pria diamankan polisi
Merdeka.com - Seorang warga Cipete Selatan, Jakarta Selatan, FRA, digiring oleh Kepolisian Sektor Cilandak karena membawa keris saat mendekati calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama. Padahal awalnya dia hanya ingin melakukan foto bersama.
Seorang anggota tim sukses Ahok-Djarot, Lesli mengatakan FRA digiring lantaran dianggap berpotensi mengganggu keamanan kampanye. Bahkan saat ada kerumunan, pria bertubuh besar itu berusaha menerobos kerumunan.
"Saya sudah curiga, cuma enggak tahu dia bawa keris. Sudah tahu keadaan begini, kenapa dia pakai bawa keris. Saya lagi jalan, dihalang-halangi," kata Lesli di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa pria perkasa itu? Peneliti menduga pria tersebut adalah pendukung raja yang berkuas di wilayah unifikasi Swedia, Denmark, dan Norwegia antara 1397 dan 1523.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Berdasarkan pantauan Lesli, FRA berada di tengah kerumunan saat Basuki atau akrab disapa Ahok tengah berfoto dengan warga. Dia tampak membawa album yang berisi koleksi uang antik dan menyembunyikan sebilah keris di balik jaket hitamnya.
Namun, gerak-gerik Faizal menimbulkan kecurigaan bagi tim sukses dan aparat pengaman. Akhirnya dia digiring oleh polisi ke arah yang lebih aman dan kemudian dibawa ke kantor Polsek Cilandak.
Saat dikonfirmasi, FRA menolak disebut akan mengganggu kelancaran kampanye. Karena sebenarnya dia hanya ingin melakukan foto bersama dengan mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Saya lagi foto-foto sama Pak Ahok, saya memang selalu bawa keris. Mungkin dikira ancaman. Saya lagi iseng dan seneng bawa keris dan barang antik. Pas mau pulang malah dicegah seperti ini," tutupnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Si maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaPria itu terlihat membawa secarik kertas, yang diduga akan diberikan untuk Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMuka Bonyok, Ini Tampang Maling Motor di Bekasi yang Todongkan Pistol ke Warga saat Tepergok
Baca SelengkapnyaViral video berisi aksi seorang pria yang terlibat cekcok dengan pengendara lain saat berkendara di jalan kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTernyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaDua pencopet babak belur diamuk massa ketika nekat beraksi saat kirab Prabowo Subianto-Gibran
Baca SelengkapnyaPaspampres hanya fokus pada pengamanan fisik jarak dekat VVIP.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengancam dengan menggunakan sajam itu atau pelaku bernama Imanuel Lere Mawo (24) asal Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca Selengkapnya