Bayi di Samarinda Meninggal Berlumur Darah Diduga Berasal dari Tali Pusar
Merdeka.com - Bayi laki-laki di Samarinda, Otniel Kewo meninggal dunia dengan kondisi memprihatinkan. Otniel hidup kurang dari 10 jam sejak dilahirkan dan dalam kondisi sehat. Namun saat meninggal, bayi tersebut berlumuran darah yang diduga berasal dari tali pusarnya.
Orang tua Otniel pun mempertanyakan sebab kematian bayinya. Yohanes Traksin, seorang pendeta, ditunjuk sebagai juru bicara orang tua Otniel Rizki Kewo dan Trivena Sengke. Keduanya merupakan warga desa di kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, berjarak cukup jauh dari Samarinda.
"Bayi Otniel, lahir hari Sabtu jam 9.30 malam dan dinyatakan lahir sehat oleh dokter saat itu. Jam 11 malam, dibawa ke ruang perawatan bayi," kata Yohanes saat ditemui wartawan di Samarinda, Selasa (23/4).
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
Yohanes menerangkan, berselang 1 jam kemudian, Rizki datang menjenguk bayinya dan kembali ke ruang perawatan istrinya. "Yang mengejutkan, jam 6.15 WITA hari Minggu pagi mendapatkan kabar bayi Otniel meninggal," ujarnya.
"Ayah kandung Otniel kemudian datang menjenguk Otniel dan melihat bayinya berlumuran darah karena kain selimutnya dipenuhi darah diduga dari tali pusarnya. Nah, ini ada apa? Keluarga mau penjelasan rumah sakit," terang Yohanes.
Dia menjelaskan, bayi Otniel semestinya bergegas mendapatkan penanganan medis usai terlihat mengeluarkan darah pada tali pusarnya.
"Pun kalau kritis, bisa mengabari keluarga. Ini tidak ada kabar sama sekali. Kondisi gentingnya pun, tidak ada kabar," tambahnya.
Sampai hari ini, surat resmi keluarga ke manajemen rumah sakit belum mendapat tanggapan. Yohanes menerangkan, persoalan ini sudah diadukan ke KPAI Provinsi Kaltim.
"Bayi Otniel, dimakamkan jam 5 sore hari Senin kemarin. Kami meminta penjelasan kenapa bayi Otniel meninggal? Padahal, sejak lahir dinyatakan dokter bayi Otniel lahir sehat," tutup Yohanes.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca Selengkapnya