Begini Kondisi Area Edelweis Rawa Ranca Upas usai Rusak Dilindas Motor Trail
Merdeka.com - Acara motor trail bertajuk "Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023" menyisakan sederet masalah. Salah satunya kerusakan area tanaman bunga edelweis rawa hasil budidaya petani di kawasan wisata alam Ranca Upas, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kompleks tanaman edelweis rawa yang sebelumnya asri berubah menjadi kawasan lumpur usai dilintasi peserta motor trail. Banyak tumbuhan edelweis rawa mati, terpendam dalam lumpur akibat terlindas.
Melalui akun TikTok @mang_uprit_mangprang79, pria bernama Mang Uprit yang menjaga bunga tersebut marah dengan ulah para pengendara motor trail. Dalam video yang tersebar di sosial media, dia menjelaskan edelweis rawa tidak bisa hidup di sembarang tempat. Di Indonesia, baru dua kawasan yang menjadi habitatnya, yaitu Ranca Upas dan Ciharus Kamojang Garut.
-
Kenapa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Dimana Festival Bunga Bandungan dilangsungkan? Berbagai jenis bunga dihias di atas mobil dan kemudian diarak dari Kantor Kecamatan Bandungan, melewati alun-alun, dan kemudian berhenti di Pasar Bunga Jetis.
-
Dimana Onsen Ranca Upas berada? Lokasi ini hanya berjarak sekitar 1 jam dari pusat Kota Bandung.
-
Apa yang terjadi di Sumbar? Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.
-
Apa saja wisata alam yang ada di Tangerang? Meski berada di tengah area perkotaan, namun jangan salah. Tangerang juga memiliki tempat wisatanya yang berbasis alam. Salah satunya yakni Telaga Biru Cisoka ini.
-
Dimana taman rindang bisa dibuat? Taman Rindang Samping Rumah Inspirasi desain taman rindang yang pertama adalah halaman hijau di sisi samping rumah. Jalanan rindang di samping rumah yang tersambung dengan halaman depan atau belakang bisa menjadi cara menarik untuk memaksimalkan lahan sisa di rumah.
Dikutip dari akun Instagram Perum Perhutani, kawasan edelweis rawa kini dalam tahap rehabilitasi. Sejumlah pihak terlibat dalam kegiatan penanaman kembali edelweis rawa.
"Perum Perhutani bersama dengan Econique (Perhutani Alam Wisata) sebagai pengelola wisata Ranca Upas, stakeholders, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait melakukan rehabilitasi lahan berupa penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas yang terdampak event motor trail," dikutip dari unggahan Perum Perhutani, Kamis (9/3).
Agar kejadian serupa tidak terulang, Perhutani menghentikan pemberian izin pada aktivitas offroad di kemudian hari.
"Sebagai tindak lanjut, Perum Perhutani menghentikan pemberian izin aktivitas offroad kendaraan motor dan mobil pada kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur," tegas Perhutani.
Awal Mula Edelweis Rawa Rusak
Acara yang diikuti seribuan peserta itu tidak terkendali. Panitia pun dianggap tidak becus. Para peserta tampak marah karena janji hadiah dan janji yang diberikan tidak terealisasi. Puncaknya, para peserta membakar beberapa motor. Momen itu pun direkam dan unggahannya sempat viral.
Ribuan peserta yang sudah kecewa melanjutkan aktivitas mengarungi sejumlah kawasan tanpa track yang jelas dan merusak tanaman.
Ucapan permintaan maaf pun disampaikan oleh tiga orang yang mengaku sebagai panitia dan diunggah di akun Instagram @tramaxss. Hanya, ketiganya diduga bukan panitia utama, karena mereka tidak tampak dalam unggahan sebelumnya.
"Saya meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi dan kelalaian panitia sehingga merugikan semua pihak, termasuk para sponsor dan penyedia tempat Ranca Upas. Saya sangat menyesali kejadian ini dan sekali lagi mohon maaf semua pihak yang dirugikan, terutama para peserta event," ucap tiga orang dalam video.
Sementara itu, Manajer Site Kampoeng Cai Raca Upas Argo Wibowo mengatakan ada kesalahpahaman antara penyelenggara event dan peserta.
Sebabnya, tidak adanya panitia di jalur sehingga peserta menggunakan jalur secara asal-asalan sampai memasuki kawasan savana yang ditumbuhi bunga rawa.
"Nah, kami sangat menyesalkan adanya kejadian itu dan meminta permohonan maaf mewakili manajemen, dan mungkin ke depannya menjadi pelajaran bagi manajemen kami terkait aturan, SOP, dan event-event tertentu, jadi kami akan atasi," ucap Argo.
Penanaman bunga edelweis rawa pun dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak. Total penanaman kembali dilakukan di lahan seluas tiga hektare.
"Tadi pagi kami bersama masyarakat, dengan koperasi Edelweis Ranca Upas, dan elemen lainnya kami melakukan penanaman kembali Bunga Rawa yang tadinya luasannya sekitar 1,5 hektare tapi kita tanami sampai ujung kisaran sekitar 3 hektare," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaLebar jalan yang amblas mencapai 30 meter dengan kedalaman longsor 50 meter.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaSecara geografis, lokasi desa tersebut sangat unik dan spesial. Selain berada di dataran tinggi Bandung, letaknya juga diapit kebun teh dan perbukitan hijau
Baca SelengkapnyaNiat hati ingin liburan, tempat wisatanya ternyata sudah 'hilang'. Jadi gagal liburan nih!
Baca SelengkapnyaTempat wisata yang dulunya indah, menjadi rusak akibat warga berbondong-bondong datang ke lokasi setelah viral di medsos
Baca SelengkapnyaTaman bunga Amarilis ini milik Pak Sukadi yang berada di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Patuk, Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaKemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.
Baca SelengkapnyaSeorang pemotor nekat lewati jalanan yang penuh becek dan lumpur.
Baca SelengkapnyaLongsor diduga akibat curah hujan yang tinggi pada Minggu kemarin.
Baca Selengkapnya