Belajar dari Gejolak di Papua, Jangan Sembarangan Sebar Video di Medsos
Merdeka.com - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi mendesak aparat penegak hukum segera mengusut dalang utama penyebar berita hoaks yang memicu aparat dan ormas bentrok dengan sejumlah mahasiswa asal Papua di Jawa Timur dan sejumlah daerah lainnya.
Levi juga mengapresiasi, respon cepat pemerintah pusat dan daerah serta aparat dalam hal ini TNI-Polri dalam meredam gejolak masyarakat Papua. Ia juga menghimbau kepada seluruh pihak untuk menjaga kondusifitas di Papua.
"Hal itu bisa dilakukan dengan hal yang paling sederhana dimulai dari diri kita sendiri yaitu tidak ikut menyebar berita hoaks yang turut menjadi penyebab kemarahan masyarakat di Papua," ungkap Levi kepada wartawan, Rabu (21/8).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memimpin diskusi tentang pencegahan hoax di Pekanbaru? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
"Gara-gara postingan video penggerebekan di asrama mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya yang sudah diedit dan dibumbui sentimen rasis dan pelecehan terhadap simbol negara, di Papua meledak amarah dari saudara-saudara kita di Bumi Cendrawasih tersebut," sambung Levi.
Dan di sosial media, sambung dia, semakin mengeras pembelahan yang ada karena sudah disusupi kepentingan politik dari pihak-pihak yang hendak merongrong keutuhan NKRI.
"Awalnya kerusuhan yang pecah di Manokwari Papua Barat kemarin kan disebabkan sikap reaksioner massa terkait adanya insiden yang berkenaan dengan mahasiswa Papua di dua daerah di Jatim saat perayaan HUT RI akhir pekan lalu," urai Levi.
Ditambahkan Levi, timbulnya gejolak di Papua Barat, karena adanya konstruksi sosial yang dilakukan oleh oknum tertentu. Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi-informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri.
"Kami mengapresiasi respon cepat Pemerintah melalui Kepolisian dan TNI yang telah mengkondisikan gejolak di sejumlah daerah di Papua terutama di Manokwari," tambah Levi.
Dia menjelaskan, respon Presiden Jokowi untuk menghimbau kepada masyarakat Papua untuk memaafkan tindakan serta ucapan rasis yang dilakukan sejumlah oknum ormas dan aparat di Jawa Timur patut diapresiasi setinggi-tingginya.
Dan Levi tak lupa memberikan penghargaan yang tinggi atas sikap negarawan dan teladan kepala daerah seperti Gubernur Jatim Ibu Khofifah, Walikota Surabaya Ibu Risma serta Walikota Malang Bapak Sutiaji yang langsung meminta maaf atas kejadian penggrebekan di asrama mahasiswa Papua di Jawa Timur.
"Kata Presiden Jokowi emosi boleh, memaafkan lebih baik. Artinya Presiden memaklumi kemarahan rakyat Papua yang kerap mengalami intimidasi dan sentimen rasis. Tapi di sisi lain Presiden berharap kemarahan tidak diluapkan dengan merusak fasilitas negara dan mengganggu ketertiban umum," jelas Levi.
Selain itu, masih kata Levi, ke depan untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang kembali, ia mengajak untuk seluruh rakyat Indonesia untuk tetap berpegang teguh terhadap prinsip Bhinneka Tunggal Ika. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMahasiswa dari 300 kampus menyampaikan sikapnya atas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang dianggap bobrok dan melakukan pelanggaran konstitusi.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca Selengkapnya