Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belajar dari Gejolak di Papua, Jangan Sembarangan Sebar Video di Medsos

Belajar dari Gejolak di Papua, Jangan Sembarangan Sebar Video di Medsos demo di Fakfak Papua. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi mendesak aparat penegak hukum segera mengusut dalang utama penyebar berita hoaks yang memicu aparat dan ormas bentrok dengan sejumlah mahasiswa asal Papua di Jawa Timur dan sejumlah daerah lainnya.

Levi juga mengapresiasi, respon cepat pemerintah pusat dan daerah serta aparat dalam hal ini TNI-Polri dalam meredam gejolak masyarakat Papua. Ia juga menghimbau kepada seluruh pihak untuk menjaga kondusifitas di Papua.

"Hal itu bisa dilakukan dengan hal yang paling sederhana dimulai dari diri kita sendiri yaitu tidak ikut menyebar berita hoaks yang turut menjadi penyebab kemarahan masyarakat di Papua," ungkap Levi kepada wartawan, Rabu (21/8).

"Gara-gara postingan video penggerebekan di asrama mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya yang sudah diedit dan dibumbui sentimen rasis dan pelecehan terhadap simbol negara, di Papua meledak amarah dari saudara-saudara kita di Bumi Cendrawasih tersebut," sambung Levi.

Dan di sosial media, sambung dia, semakin mengeras pembelahan yang ada karena sudah disusupi kepentingan politik dari pihak-pihak yang hendak merongrong keutuhan NKRI.

"Awalnya kerusuhan yang pecah di Manokwari Papua Barat kemarin kan disebabkan sikap reaksioner massa terkait adanya insiden yang berkenaan dengan mahasiswa Papua di dua daerah di Jatim saat perayaan HUT RI akhir pekan lalu," urai Levi.

Ditambahkan Levi, timbulnya gejolak di Papua Barat, karena adanya konstruksi sosial yang dilakukan oleh oknum tertentu. Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi-informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri.

"Kami mengapresiasi respon cepat Pemerintah melalui Kepolisian dan TNI yang telah mengkondisikan gejolak di sejumlah daerah di Papua terutama di Manokwari," tambah Levi.

Dia menjelaskan, respon Presiden Jokowi untuk menghimbau kepada masyarakat Papua untuk memaafkan tindakan serta ucapan rasis yang dilakukan sejumlah oknum ormas dan aparat di Jawa Timur patut diapresiasi setinggi-tingginya.

Dan Levi tak lupa memberikan penghargaan yang tinggi atas sikap negarawan dan teladan kepala daerah seperti Gubernur Jatim Ibu Khofifah, Walikota Surabaya Ibu Risma serta Walikota Malang Bapak Sutiaji yang langsung meminta maaf atas kejadian penggrebekan di asrama mahasiswa Papua di Jawa Timur.

"Kata Presiden Jokowi emosi boleh, memaafkan lebih baik. Artinya Presiden memaklumi kemarahan rakyat Papua yang kerap mengalami intimidasi dan sentimen rasis. Tapi di sisi lain Presiden berharap kemarahan tidak diluapkan dengan merusak fasilitas negara dan mengganggu ketertiban umum," jelas Levi.

Selain itu, masih kata Levi, ke depan untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang kembali, ia mengajak untuk seluruh rakyat Indonesia untuk tetap berpegang teguh terhadap prinsip Bhinneka Tunggal Ika. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi
Aktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi

Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.

Baca Selengkapnya
Waspadai Konten Hoaks di Tahun Politik, Jangan Mudah Terprovokasi
Waspadai Konten Hoaks di Tahun Politik, Jangan Mudah Terprovokasi

Bahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.

Baca Selengkapnya
Kapolda NTT Murka Ormas di Kupang Pukuli Mahasiswa Papua Saat Unjuk Rasa, Ini Kronologinya
Kapolda NTT Murka Ormas di Kupang Pukuli Mahasiswa Papua Saat Unjuk Rasa, Ini Kronologinya

Kapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Kapolri Perintahkan Anggotanya Tindak Tegas Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Kapolri Perintahkan Anggotanya Tindak Tegas Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Kapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.

Baca Selengkapnya
Viral Persekusi Mahasiswa Papua di Kupang, 5 Anggota Ormas Diperiksa Polisi
Viral Persekusi Mahasiswa Papua di Kupang, 5 Anggota Ormas Diperiksa Polisi

Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mahasiswa dari Ratusan Perguruan Tinggi Tuntut Jokowi Ditangkap dan Diadili Atas Pelanggaran Konstitusi
FOTO: Mahasiswa dari Ratusan Perguruan Tinggi Tuntut Jokowi Ditangkap dan Diadili Atas Pelanggaran Konstitusi

Mahasiswa dari 300 kampus menyampaikan sikapnya atas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang dianggap bobrok dan melakukan pelanggaran konstitusi.

Baca Selengkapnya
Polda NTT Kejar Penyebar Info Hoaks Terkait Penerimaan Catar Akpol
Polda NTT Kejar Penyebar Info Hoaks Terkait Penerimaan Catar Akpol

Akun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media

Baca Selengkapnya
Sebar Video Hoaks Tawuran di Bali, Pria Ini Diciduk Polisi
Sebar Video Hoaks Tawuran di Bali, Pria Ini Diciduk Polisi

Beredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Jakarta Bergerak Undang Prabowo Berdialog soal Pelanggaran HAM Masa Lalu
Mahasiswa Jakarta Bergerak Undang Prabowo Berdialog soal Pelanggaran HAM Masa Lalu

Para mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo

Baca Selengkapnya
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Penggerak Pelajar dalam Demo Ricuh di Balaikota Semarang
Polisi Buru Penggerak Pelajar dalam Demo Ricuh di Balaikota Semarang

Polisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.

Baca Selengkapnya