Belasan mahasiswa Kebidanan di Rangkasbitung keracunan makanan
Merdeka.com - Belasan mahasiswa Poltekkes Kebidanan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, keracunan sehingga mendapat pengobatan medis secara intensif di rumah sakit setempat.
"Kami beruntung cepat mendapat pengobatan medis setelah mengalami demam, pusing dan muntah," kata Maelani, seorang mahasiswa Poltekes Kebidanan saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Rabu (07/01).
Seperti diberitakan Antara, dia mengatakan peristiwa keracunan itu diduga dari konsumsi makanan yang disediakan pihak asrama kampus Poltekkes Kebidanan setempat.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
Mereka menyantap makanan, Selasa(6/1) siang hari, namun tidak lama kemudian mereka mengalami pusing, demam dan muntah.
Karena itu, seluruh mahasiswa yang mengonsumsi makanan tersebut mendapat pengobatan medis pihak kampus. Selain itu juga dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sebagian lainnya, kata dia, mahasiswa dibawa oleh orangtuanya ke rumah sakit Cilegon. "Kami tidak menyangka makanan itu terkontaminasi bakteri sehingga menimbulkan mahasiswa keracunan," katanya.
Ia mengaku kondisinya kini mulai membaik setelah dirawat seharian. Namun dokter ruangan IGD RSUD Adjidarmo menyarankan rawat inap. Sebab dalam diagnosanya mengalami infeksi pada bagian lambung.
"Kami berharap semua mahasiswa yang keracunan bisa kembali sembuh dan bisa belajar lagi," ujarnya.
Mamat, seorang pegawai Poltekes Kebidanan Rangkasbitung mengatakan saat ini pihaknya belum memastikan penyebab keracunan itu.
Saat ini, jumlah mahasiswa yang tertular bakteri dugaan dari makanan mencapai 18 orang. Karena itu, petugas medis mengambil sample makanan dan air minum untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium.
"Kami kali pertama mahasiswa di asrama mengalami keracunan, padahal sejak tahun 1980-an hingga kini belum pernah terjadi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman mengatakan pihaknya menerjunkan tim gerak cepat untuk memberikan pertolongan medis kepada mahasiswa Poltekes Kebidanan Rangkasbitung.
"Semua penderita keracunan makanan itu bisa ditangani dengan baik dan tidak ada korban jiwa," katanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa baru Sekolah Vokasi Undip mengikuti kegiatan pengenalan di kampus.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca Selengkapnya