Belasan Ribu Ekstasi dari Belgia dan Belanda Digagalkan Beredar, Begini Cara Mengungkapnya
Sampai saat ini pihaknya masih terus mengembangkan terkait aktor intelektual yang mengirimkan paket haram tersebut.
Dua kasus pengiriman ekstasi dari Belanda dan Belgia ini merupakan jaringan baru.
Belasan Ribu Ekstasi dari Belgia dan Belanda Digagalkan Beredar, Begini Cara Mengungkapnya
Bea Cukai Pasar Baru dengan Dittipidnarkoba Bareskrim Polri menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis ekstasi melalui barang yang dikirim lewat Pos Indonesia.
"Sebanyak 20 ribu lebih pil ekstasi serta 6 orang tersangka sindikat internasional diamankan dalam joint operation ini," Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta, Rusman Hadi saat konferensi pers, Rabu (8/5).
Penggagalan pertama dilakukan, untuk paket kiriman asal Belgia yang tiba di Kantor Pos Pasar Baru pada tanggal 5 April 2024. Dimana, paket itu tertulis sebagai car parts set special for Honda, namun setelah diperiksa ada enam bungkus plastik bening berisi ribuan butir pil ekstasi.
"Pelaku berupaya menyelundupkan pil ekstasi dengan modus false declaration. Namun upaya tersebut digagalkan dan kami mengamankan 18.259 butir ekstasi seberat 9,6 kg," ujarnya.
Selanjutnya, untuk penggagalan kedua tim joint operation melakukan penindakan atas paket kiriman asal Belanda yang tiba di Kantor Pos Pasar Baru pada tanggal 22 April 2024.
"Modusnya sama yaitu false declaration. Pelaku memberitahukan barang tersebut magazine namun saat dilakukan pemeriksaan ditemukan 2 bungkus plastik bening berisikan 2.013 butir ekstasi dengan berat 1,06 kg," ungkap Rusman.
Pada kesempatan yang sama, Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Arie Ardian menyampaikan hal menarik dalam kasus ini adalah modus pengiriman ekstasi yang dikirim melalui via Pos Indonesia.
"Menariknya dari sini adalah pelaku ini RA diduga berasal dari Iran, memesan barang dari Belgia dan dikirim ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, dengan nama penerima palsu," ungkap Arie.
Adapun untuk kasus penyelundupan ekstasi dari Belgia terbongkar, ketika E sebagai saksi. Dia kala itu, tengah menerima paket yang ternyata setelah dikembanhkan mengarah ke empat orang sindikat untuk dikirim ke Pasuruan, Jawa Timur.
"Tadi Dapat kita Tetapkan Tersangka sebanyak 4 orang Yaitu saudara PEM, saudara MS saudara BSA yang saudara NAB dan tentunya kita Akan terus melakukan pencarian terhadap RA yang mengirim barang tersebut,” terang dia.
Sementara untuk penyelundupan ekstasi dari Belanda, berhasil terungkap berkat kejelian petugas melihat paket yang tidak wajar. Dengan alamat palsu dan hanya bertuliskan nomor telepon dalam bungkus paketnya.
"Kita terus melakukan koordinasi baik dengan bea cukai pasar baru maupun dengan PT Pos untuk melakukan kontrol delivery. Setelah itu kita Dapat melakukan penangkapan terhadap 2 orang penerima," kata dia.
"Penerima ini baru menerima upah sebanyak Rp400 ribu. Yaitu saudara IH alias bejo kedua IRA alias Ipan. keduanya sudah kita tangkap dan sedang kita lakukan pengembangan. Jadi langkah berikutnya tentunya juga kita sedang mendalami siapa pengirim barang yang dari Belanda," tambah Arie.
merdeka.com
Meski begitu, Arie mengatakan kalau dua kasus pengiriman ekstasi dari Belanda dan Belgia ini merupakan jaringan baru. Sehingga sampai saat ini pihaknya masih terus mengembangkan terkait aktor intelektual yang mengirimkan paket haram tersebut.
"Kalau yang ini baru tentunya, tapi pengiriman paket dari eropa itu sudah kita berapa kali melakukan pengungkapan. Kalau yang ini sedang kita kembangkan, apakah keterkaitan dengan jaringan lain.