Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BERANI BERUBAH: Pengibaran Bendera Pusaka di Tengah Pandemi

BERANI BERUBAH: Pengibaran Bendera Pusaka di Tengah Pandemi Pengibaran bendera di tengah Pandemi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka tahun ini akan menjadi sangat berbeda akibat kondisi pandemi Covid-19. Bila sebelumnya anggota Paskibraka mencapai 68 orang— yakni dengan 2 perwakilan dari setiap provinsi– maka sekarang dipangkas menjadi 8 orang saja.

Tentunya banyak siswa dari seluruh penjuru Indonesia yang kecewa, sebab menjadi anggota Paskibraka Nasional adalah kesempatan sekali seumur hidup. Namun langkah drastis harus diambil, impian harus dipupuskan demi keselamatan bersama. Paskibraka harus berani berubah, baik secara jumlah, protokol kesehatan, maupun aturan formasi.

"Tantangan saya sebenarnya itu dibatasi jarak. Tapi sebenarnya tantangan untuk Covid kita tidak terlalu takut, karena sebelum masuk sini kita sudah diswab dulu, cek kesehatan, positif ataupun negatif," tutur Koordinator Pelatih Paskibraka, Mayor Inf Suswan kepada Tim Berani Berubah.

Orang lain juga bertanya?

Minimalis, begitu Suswan menyebut upacara pengibaran tahun ini. Semuanya harus memperhitungkan pembatasan jarak sekitar kurang lebih 2 meter, meminimalisir kontak antar anggota, serta memakai masker.

"Posisi pengibar bendera hanya tiga orang saja. Putra-putri-putra, putranya dua, putrinya satu yang pemegang bendera," lanjut dia.

Tak hanya berkurangnya jumlah anggota, protokol kesehatan juga harus diindahkan. Paskibraka Wakil Aceh Indrian Puspita Rahmadhani menjelaskan bagaimana lelahnya berlatih di bawah terik matahari sembari bermasker.

"Pastinya gak terbiasa ya, langkah tegap maju mungkin pakai masker. Jalan biasa aja udah ngos-ngosan, apalagi harus langkah tegap maju kan. Cuma ya disesuaikan saja karena keadaannya sedang begini," kata dia pasrah.

Meski tak seramai tahun lalu, Indrian berharap pelaksanaan Paskibraka Nasional Tahun 2020 bisa tetap berjalan lancar. Jangan sampai ada yang jatuh sakit, apalagi di tengah situasi pandemi saat ini.

"Pastinya cuci tangan selalu, jaga jarak 1 meter, nggak boleh salam-salaman sama siapapun, harus selalu pakai hand sanitizer. Kalau bisa sarung tangannya dipakai," jelas Indrian.

Suasana Pengibaran yang Sepi

Perubahan ini juga sangat dirasakan dampaknya oleh Muhammad Arief Wijaya, Paskibraka Wakil Sulawesi Tenggara. Apalagi, Arief sudah pernah bertugas tahun lalu, sehingga suasana sepi tahun ini begitu terasa.

"Di tahun 2020 ini rasanya sepi banget, cuma 8 orang. Lima putra, tiga putri, pastinya berbedalah dengan tahun lalu. (Tapi) pastinya tetap semangat (menjalankan) tugas yang mulia ini," ungkap Arief.

Namun, untuk bisa dipilih bertugas yang kedua kalinya adalah suatu kebanggaan yang tak ternilai. Arief pun tetap bersyukur. Dia tahu betapa sulitnya untuk mengemban kepercayaan ini. Kondisi pandemi bukan berarti dia bisa bersantai dan tak serius menjalani latihan.

"Kita tahu sendiri pasti untuk di tingkat nasional itu sangat sulit untuk bertugas kedua kalinya, karena (biasanya) tugas ini pasti hanya sekali seumur hidup," dia mengakhiri.

Ayo saksikan bagaimana anggota Paskibraka 2020 tetap bersemangat mengibarkan bendera di tengah pandemi dalam program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 05.30 WIB, dan akan tayang di liputan6.com serta merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

(mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri

Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya