Berat di Perantauan, tapi Takut Mudik Bawa Corona
Merdeka.com - Umam (23) salah satu lulusan dari perguruan tinggi swasta di Jakarta, harus mengurungkan niatnya untuk mudik ke Jambi. Alasannya karena takut menjadi carrier (pembawa virus) bagi keluarga di kampung halaman.
Walaupun keputusannya tetap tinggal di perantauan sangatlah berat. Umam mengakui rasa rindunya kepada kedua orang tua tak sebanding dibandingkan kesehatan mereka. Walaupun baru lulus dari jenjang pendidikan S1, dia ingin sekali memperlihatkan ijazah hasil belajarnya selama empat tahun.
Tidak hanya itu, lanjut Umam, kampusnya juga terpaksa menunda momentum wisuda bagi mahasiswa lulusan 2020 yang seharusnya digelar pada akhir Maret lalu.
-
Mahfud hindari kampus saat kampanye pilpres 2024? 'Saya Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya sejak 2022, saya rajin datang ke UB, tapi selama musim kontestasi pilpres saya tidak datang, saya menjaga diri agar tidak menimbulkan fitnah bagi rektor,' kata Mahfud saat Halal Bihalal Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) di Auditorium Kementerian PUPR seperti dikutip dari siaran pers, Senin (6/5).
-
Bagaimana perpisahan mahasiswa KKN UGM? Perpisahan itu diwarnai dengan isak tangis para mahasiswa KKN
-
Kapan MA Goes to Campus di UIN Jakarta berlangsung? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Kenapa Kemenkumham adakan Wisuda Purnabakti? Upacara Wisuda ini merupakan penghargaan atas prestasi kinerja dan darmabakti para Pegawai selama mengabdi di Kementerian yang saat ini dinahkodai oleh Yasonna Laoly.
-
Kenapa liburan semester genap penting? Setelah menyelesaikan pembelejaran selama 2 semester, para pelajar mendapatkan waktu istirahat dari kegiatan sekolah untuk sementara waktu.
-
Kapan biasanya wisuda dilakukan? Setiap orang yang menempuh dunia pendidikan biasanya mengalami momen wisuda.Mulai dari wisuda sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga wisuda universitas.
"Karena pandemi Covid-19 ini, saya terpaksa diundur wisuda sampai waktu yang tidak ditentukan oleh pihak kampus. Terancam lebaran sendiri di asrama kost, dan tentunya keterbatasan ruang gerak dan pelemahan pegangan uang," ungkap Umam saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/4).
"Jaga kesehatan, rajin cuci tangan, pakai masker, ikuti anjuran pemerintah. Mohon maaf sepertinya lebaran kali ini tidak bisa bersama, semoga momen lain kita bisa bersama," tambahnya sebagai pesan bagi kedua orang tuanya di Jambi.
Pemerintah Bikin Bingung
Kondisi batal mudik ke kampung halaman juga dialami Mustajib (25) mahasiswa S2 salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta ini juga terpaksa batal mudik ke kampungnya di Sulawesi.
Tidak bisa berkumpul bersama keluarga, terlebih sudah ingin memasuki Ramadhan menjadi bayaran yang mahal bagi nya.
"Pandemi ini bikin kita resah, khawatir bingung tidak bisa kemana-mana apalagi mudik. Maka saya putuskan untuk tidak balik, tidak bisa kumpul bersama keluarga," ujarnya.
Ditambah kondisi ketidakjelasan para pemangku kebijakan yang menurut Musjatib lebih kejam dibandingkan virus Corona itu sendiri.
"Ya mau apa lagi, sabar aja lah. cuma satu sesalnya saya. Kenapa si para elit politisi itu, kok malah mereka yang buat bingung aturan di negara makin aneh. Jujur saya lebih takut dengan mereka para elit politisi dibanding corona," ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada keluarga terkhususnya orang tuanya, untuk selalu menjaga kesehatan, kebersihan dan selalu memberikan kabar setiap hari kepada keluarga.
"Jaga kesehatan, kebersihan untuk yang di kampung halaman. Saya cuman bisa ngasih kamar dari sini," tutur Mustajib kepada kedua orang tuanya.
Gagal Lulus Tepat Waktu
Kondisi yang dialami Umam dan Mustajib juga dirasakan oleh Putra (21) salah satu mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung ditambah terganggunya tahapan kuliah kerja lapangan (KKL) sebagai syarat penelitian ilmiah (skripsi).
Sebagai mahasiswa, KKL maupun magang menjadi suatu hal yang wajib sebagai persyaratan menuju penelitian ilmiah skripsi. Karena pandemi ini, ia merasa target kelulusan yang telah disiapkannya dipastikan berubah.
"Pandemi ini sangat menghambat produktivitas kuliah, terlebih mahasiswa tingkat akhir yang harus kelapangan untuk melakukan penelitian sudah pasti terganggu. Akibatnya timeline menuju wisuda ke lulusan saya terpaksa berubah," ungkap Putra.
Atas terganggunya kelulusan studinya, Putra hanya bisa meminta maaf kepada ke dua orang tuanya dan memberikan pengertian untuk keputusan memperpanjang kuliahnya satu atau dua semester ke depan.
Akan tetapi ia tetap tidak mau putus asa dan meratapi kondisi saat ini, dengan melakukan kegiatan produktif di kostan seperti belajar tutor via online menjadi pilihannya untuk tetap saat tidak boleh berkegiatan di luar kostan.
"Banyak hal memang yang bisa dilakukan agar kita tidak bosan di kostan. Seperti mengikuti pelatihan online, melihat tutor dengan video dan lainnya selain menuntaskan perkuliah via online," jelasnya.
Dia pun mengharapkan kondisi pandemi ini segera berakhir dan tetap menguatkan orang tuanya yang ada di Sumatera untuk tetap menjaga kesehatan dan selalu cuci tangan.
"Ibu bapak jaga kesehatan jangan lupa cuci tangan, saya di sini aja nanti ketemu setelah corona ini berlalu," pesan Putra kepada orang tuanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata mahasiswa itu mendapati ruang dosen pembimbingnya kosong.
Baca SelengkapnyaSebagai perguruan tinggi negeri yang taat azas, UnNes tetap akan mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaNadiem mengaku cemas melihat biaya kenaikan UKT yang begitu mahal
Baca SelengkapnyaAksi dosen datang ke wisuda mahasiswa yang orang tuanya tak bisa hadir ini viral, tuai pujian.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengumumkan aturan pengganti skema kenaikan UKT dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.
Baca SelengkapnyaSesampainya di rumah, adiknya yang baru duduk di kelas 4 SD bahkan memberikan bucket jajan yang dibuat dengan mengumpulkan uang jajannya sendiri.
Baca SelengkapnyaMereka pun mencoba untuk memanggil satpam untuk membuka gerbang kampusnya.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Mahfud MD sebagai bacawapres Ganjar Pranowo rupanya tak selalu mendapat respons bahagia.
Baca SelengkapnyaGara-gara kesiangan, mahasiswa ini jadi wisuda sendirian.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini mendirikan tujuh tenda dan memasang sejumlah karangan bunga.
Baca SelengkapnyaSejak awal masuk ke kelas, perhatian teman sekelasnya sudah tertuju pada seorang mahasiwa yang masuk dengan jaket praktikum putih dan plester demam di dahinya.
Baca Selengkapnya