Berkah Ramadan Banyuwangi Street Food, Pedagang Sehari Bisa Kantongi Rp1 Juta
Merdeka.com - Pasar takjil berkonsep Banyuwangi Street Food yang digelar sejak awal Ramadan di berbagai lokasi di Banyuwangi berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat arus bawah, utamanya para pelaku UMKM.
Seperti Insiyah, salah satu pedagang aneka lauk pauk di pasar takjil Jalan Letjen Sutoyo. Insiyah mengaku berjualan di pasar takjil setiap tahun saban Ramadan. Menu yang ia jajakan tergolong beragam, mulai harga Rp 5 ribu per bungkus hingga Rp 22 ribu per bungkus.
Ketika pasar takjil ramai, ia mengaku bisa mengantongi uang hingga lebih dari Rp 1 juta. Saat awal dan akhir Ramadan, nilainya bahkan bisa lebih dari itu. "Biasanya paling ramai saat awal dan akhir. Kalau pertengahan biasanya melandai," kata dia.
-
Mengapa pasar takjil di 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' diadakan? Pasar-pasar takjil digelar di berbagai desa dan kelurahan di Banyuwangi. Aneka makanan dijual di berbagai pasar takjil tersebut.
-
Di mana 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' diselenggarakan? Acara dalam rangkaian Banyuwangi Festival itu digelar di puluhan tempat se-Kabupaten Banyuwangi.
-
Siapa yang mendorong terselenggaranya 'Banyuwangi Ramadhan Street Food'? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memerintahkan kepada camat, kepala desa, dan lurah, untuk memfasilitasi dan mendukung pasar takjil.
-
Apa tujuan utama 'Banyuwangi Ramadhan Street Food'? Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi arus bawah selama Ramadan.
-
Kapan 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' diadakan? 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' dibuka sepanjang bulan puasa.
-
Dimana Festival Pasar Ikan Banyuwangi diadakan? Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Dengan larisnya dagangan di pasar takjil, para pedagang merasa senang. Uang hasil berdagang bisa mereka pakai untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran mendatang.
Pemkab Banyuwangi mencatat transaksi di tiap pasar takjil mencapai puluhan juta rupiah per hari. Transaksi terbesar berada di tiga pasar takjil utama di pusat kota Banyuwangi. Ketiganya, yaitu pasar takjil di ruas Jalan Letjen Sutoyo, Taman Blambangan, dan Terminal Pariwisata Terpadu.
"Pasar takjil di tiga lokasi ini cukup ampuh mendorong perputaran ekonomi dengan transaksi mencapai Rp 40 juta lebih per harinya," kata MY Bramuda, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Minggu (9/4).
Itu artinya hingga hari ke-14 Ramadan, transaksi di tiga pasar takjil itu telah mencapai lebih dari Rp 500 juta. Jumlah itu belum termasuk transaksi di puluhan pasar takjil lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan di Banyuwangi.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa upaya pemkab dalam membalut pasar takjil dengan bingkai "festival street food" membuahkan hasil yang positif. Dengan mengemas pasar takjil menjadi salah satu festival unggulan dalam kalender pariwisata "Banyuwangi Festival", pemkab ingin ekonomi masyarakat arus bawah bergeliat selama Ramadan.
"Saat kami buka pada awal Ramadan lalu, kami memang menginginkan agar pasar takjil menjadi momentum menggeliatkan perekonomian," tambah dia.
Maka dari itu, pemkab mewadahi para pedagang UMKM untuk berjualan di pasar takjil selama Ramadan. Pemkab juga mengimbau agar masyarakat memanfaatkan keberadaan pasar takjil untuk memenuhi menu berbuka puasa. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPembeli bisa mendapatkan sembako murah hingga 30 April 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaAda banyak pasar ramadan yang bisa dikunjungi sambil menunggu bedug magrib
Baca SelengkapnyaPasar takjil Ramadan ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Sekaligus media merajut harmoni dalam masyarakat. Ipuk juga meminta agar dinas
Baca SelengkapnyaIni menjadi tahun ke-7 warga RT 02/04 Jati Padang dan para donatur membagikan sayuran, bahan makanan, dan baju bekas layak pakai untuk warga kurang mampu.
Baca SelengkapnyaPasar Benhil selalu jadi daya tarik para pemburu takjil. Menu yang ditawarkan juga lengkap. Kisahnya dimulai pada tahun 1970-an.
Baca SelengkapnyaBanyaknya warga yang berburu takjil membuka peluang usaha bagi para pedagang untuk meningkatkan perekonomiannya.
Baca SelengkapnyaSejak pukul 16.00 WIB, warga hilir mudik memadati 'pasar' yang hanya tersedia selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaPasar pangan murah merupakan bagian dari program nasional Gerakan Pangan Murah (GPM)
Baca SelengkapnyaBuah ini selalu mewarnai momen Ramadan di Bumi Blambangan
Baca SelengkapnyaPaket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca Selengkapnya