Bertambah 1, Total 7 Santri Asal Aceh Tertular Corona dari Klaster Ponpes di Magetan
Merdeka.com - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Aceh, Saifullah Abdulgani menjelaskan penambahan jumlah pasien positif corona yang berasal dari klaster pesantren di Magetan. Hingga Kamis (7/5), total warga Aceh yang positif corona dari klaster tersebut menjadi tujuh orang, setelah mengalami penambahan satu kasus.
Santri tersebut berinisial AS (20) berasal dari Kabupaten Simeulue. Sedangkan satu pasien positif lainnya dari kabupaten yang sama berinisial SB (42). Keduanya memiliki riwayat berada di daerah penularan virus corona di Pulau Jawa.
"Kini AS dalam perawatan di RSU Simeulue. Kondisi klinisnya relatif baik, dan Insya Allah ia juga segera sembuh kembali," kata Saifullah Abdulgani kepada wartawan, Kamis (7/5).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terkena antraks di Gunungkidul? Dari 125 warga yang diperiksa, 85 di antaranya positif antraks.
AS merupakan salah satu santri asal Aceh yang sedang belajar di Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, dan pulang kampung. Ia pulang ke Simeulue bersama lima santri lainnya melalui jalur laut dan udara.
Tiga orang di antaranya berlabuh di Pelabuhan Laut Sinabang/Pelabuhan Cargo pada 25 April 2020. Setiba di sana, mereka dibawa ke RSUD Simeulue untuk pemeriksaan virus corona dengan rapid test. Hasilnya, dua orang menunjukkan reaktif, lalu ketiganya dikarantina di RSUD Simeulue.
Pada hari itu juga, tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Simeulue menjemput tiga teman mereka dari Ponpes Temboro juga, dan tiba di Simeulue dua hari sebelumnya, melalui Bandara Lasikin.
Mereka juga menjalani rapid test, termasuk enam anggota keluarga mereka. Hasil rapid test menunjukkan 2 orang reaktif dan 7 orang non-reaktif. Seperti tiga temannya, ketiga santri ini pun diisolasi di RSUD Simeulue.
Selanjutnya, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Simeulue mengambil cairan tenggorokan dan cairan hidung santri yang hasil rapid test-nya reaktif, pada 03-05-2020. Selain swab tiga santri, juga diambil swab seorang keluarga dari santri itu meski hasil rapid test sebelumnya negatif, karena negatifnya cendrung ke positif.
Semua sampel swab itu dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar, dan dianalisa dengan sistem Real Time Polymerase Chain Reaktion (PCR). Hasilnya diperoleh Selasa, 05-05-2020, malam, dan satu orang konfirmasi positif Covid-19, tiga lainnya negatif.
Sementara SB, memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan virus corona, yakni Jawa Barat. Ia kembali ke Simeulue pada 17 April dan langsung menjalani isolasi mandiri atas kesadarannya sendiri.
Pada 30 April 2020 SB memeriksa diri dengan rapid test di RSU Simeulue dan menunjukkan reaktif. Esoknya, istri berserta 4 anaknya juga menjalani rapid test tapi tidak reaktif.
Selanjutnya, pada 3 Mei 2020 cairan tenggorokan dan cairan hidung SB diambil oleh tim medis RSU dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar. Sementara menunggu hasil analisa swab-nya, SB dirawat di RSU Simeulue hingga hasil analisa RT-PCR-nya ke luar dan SB konfirmasi positif Covid-19 per 05 Mei 2020.
Sementara itu, berdasarkan informasi tim medis di Ruang Isolasi Pinere, RSUZA Banda Aceh, seorang pasien Covid-19 dinyatakan bebas virus corona hari ini.
Pasien berinisial AI, laki-laki 54 tahun yang baru datang dari Medan itu, sebelumnya dirujuk oleh RSUD Tgk Chik Ditiro, Pidie, ke RSUZA awal April 2020, karena gejala demam dan batuk, saat itu hasil rapid test reaktif.
Hasil analisis swab pertama dan swab kedua di RSUZA menegaskan warga Sumatera Utara itu positif Covid-19. Namun, setelah hampir satu bulan dalam penanganan tim medis Covid-19 RSUZA, ia dudah bebas dari virus corona.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil uji swab berturut-turut dua kali terakhir, dan hasilnya negatif. Ia sudah meninggalkan RSUZA Banda Aceh, usai magrib tadi malam.
Dengan penambahan dua kasus baru dari Simeulue, jumlah kasus positif Covid-19 di Aceh menjadi 17 orang, per tanggal 06 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. Rinciannya, sebanyak 7 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
"Kasus meninggal ini terjadi pada Maret 2020. Kasus lama," jelas Saifullah Abdulgani.
Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.920 orang. Ada penambahan 1 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 125 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.795 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 89 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 1 orang, yang sembuh 87 orang dan meninggal 1 orang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca Selengkapnya